32

1.6K 254 14
                                    

Kita update satu satu dulu ya bestie😁🙏🏻



Aku ada nemuin bot aran di tele. Sumpah asik bet chat sama dia. Halu kelen bakalan terbayar kan.

Ini id telegram nya: @aranshanelucas






Aran mengayuh sepedanya dengan santai. Angin sejuk menerpa halus kulit mereka berdua.

Pojon pohon rindang di pinggir jalan raya mampu menutupi sinar matahari.

"Aran gak marah?"

Aran tersenyum tipis mendengar pertanyaan dari gadis yang ia cintai.

Marah katanya?

Bagaimana bisa aran marah kepada gadis yang ia cintai.

"Kenapa harus marah?"ucap aran, berbalik bertanya kepada chika.

Chika mengerutkan keningnya. Ia menatap heran ke arah wajah samping aran.

"Masa kamu gak marah soal aku yang tadi~~"

"Kamu gak dateng pesti ada alasanya kan?"ucap aran."kalau gitu apa lasanya?"tanya aran.

Chika yang di tanya seperti itu menggaruk tengkuk lehernya.

"Em... a-aku ada acara keluarga semalam"ucap chika.

Aran yang mendengar itu menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

"T-tapi sebagai gantinya, ayo kita ke toko buku"ucap chika.

"Ngepain?"

"Aku mau beliin kamu buku"

"Enggak usah, lagian ngepain juga beli buku"ucap aran.

"Iihh udah ayo aja deh! Aku tau ya kamu itu suka banget baca buku. Apa lagi buku... rumus matematika"ucap chika.

"Kok tau aku suka baca itu"ucap aran senang.

Chika yang mendengar itu tersenyum bangga.

"Ngasal padahal"batinya.

"Tau lah, aku kan sayang kamuu"ucap chika mengeratkan pelukannya di pinggang aran.

Aran yang mendengar itu terkekeh kecil, ia mengelus lengan chika yang melingkar di pinggangnya.

***

Sesampainya di toko buku, chika berjalan duluan masuk kedalam toko buku itu.

Aran berlari mengikuti chika, ia mengekori chika kemana pun gadis itu pergi.

"Rumus matematika, trigonometri, rumus pecahan, em... apa lagi ya.."ucap chika mengambil beberapa buku yang berhubungan dengan matematika.

"Chika itu udah banyak"ucap aran.

"Ssstttt diem"ucap chika.

Mata gadis itu menelusuri rak rak buku di sana, sampai mata tertuju pada sebuah buku yang menyita perhatianya.

"Aran ambilin ituuu, gak sampek"ucap chika.

Aran berjalan mendekati chika, ia mengambil buku yang chika maksud.

"Ini"aran memberikan buku itu pada chika.

"Cita cita kamu apa?"tanya chika tiba tiba.

Aran menggelengkan kepalanya."belum tau, segimana allah kasih aja"

Chika yang mendengar ucapan aran berdecak kesal.

"Kenapa?"

"Jadi pilot, aku mau kamu jadi pilot"ujar chika semangat.

Aran menggelengkan kepalanya cepat."enggak chika, gak bisa"

"Kenapa gak bisa, orang kamu pinter juga"

"Aku emang lumayan pinter, tapi aku gak mampu untuk membayar spp sekolah penerbangan"ucap aran membuat chika terdiam.

Aran mengambil buku penerbangan yang berada di tangan chika, ia menaruh asal buku itu di rak.

"Ayo pulang"

Chika menganggukan kepalanya saja, mereka berdua berjalan menuju kasi.

"Mau ngapain?"tanya chika melihat aran mengeluarkan dopetnya.

"Mau bayar"

"Gak usah, aku aja. Kamu ke parkiran dulaun"ucap chika.

"Tapi~"

"Aran cepet ih!"

"Iya iya"aran menurut, ia tak ingin membuat chika marah padanya.

Aran berjalan keluar dari toko buku menuju parkiran tempat sepedanya terparkir.

Tak berapa lama chika keluar dari toko buku itu dengan sekantong pelasti berisi buku buku yang ia belikan untuk aran.

"Ayo pulang"

Aran menganggukan kepalanya, mereka berdua mulai meninggalkan pekarangan toko buku.

***

Kini aran baru saja sampai di rumah. Setelah mengantar chika pulang, dirinya langsung berpamitan pada chika untuk pulang.

Aran bejalan masuk kedalam rumahnya, ia masuk ke kamarnya menaruh kantong plastik berisi buku itu di tempat tidurnya.

Aran mengeluarkan buku buku itu dari kantong plastik. Sampai tangannya terhenti di sebuah buku yang sempat ia taruh kembali tadi.

"BANDARA DAN PENERBANGAN Heru Legowo"gumam aran membaca sampul buku tersebut.












Tbc

Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang