Nama mama papa nya aran aku ganti ya. Wkwk.
Kedepanya bakalan banyak banget nih masalah😆
Selamat membaca. Nikmati alurnya yee...
Ready cuman 4 stok. Yang mau silahkan di pesan ya kakak kakak, abang abang.Terimakasih...☺️
Shopee: anastasyafadhilla
Pukul 6 sore, aran sudah bersiap siap untuk pergi berkeja.
Aran berjalan keluar dari kamarnya, ia menatap ke seluruh penjuru rumahnya.
"Nenek kemana"gumam aran.
Aran berjalan menuju kamar neneknya. Sebelum masuk, aran mengetuk pintu kamar neneknya terlebih dahulu.
Dengan perlahan aran membuka pintu kamar neneknya.
Aran melihat neneknya sedang duduk di kusi goyang, sembari memejamkan matanya.
"Nenek"
Nenek yang mendengar suara aran langsung membuka matanya.
Ia tersenyum menatap aran yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Kamu udah mau pergi kerja?"
"Iya, nenek kenapa?"
Nenek menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis."ga papa"
"Nenek sakit?, kalau sakit ayo kita ke dokter"
"Gak papa, nenek cuman jacapean doang kok. Kamu gak usah khawatir ya"
Aran menghela nafasnya, ia menatap sendu ke arah neneknya.
"Kalau ada apa apa, bilang ke aran ya nek"
Nenek menganggukan kepalanya, lalu ia mengelus pucuk kepala aran.
"Cucu nenek udah besar, udah bisa mandiri..."ucap neneknya sembari memberika senyum.
"Sehat sehat ya"lanjut neneknya.
"Iya nek"
"Hati hati ya, jangan ngebut ngebut bawa sepedanya"
Aran menganggukan kepalanya, setelahnya ia pergi.
***
Di perjalanan menuju tempat kerjanya, aran menghentikan sepedanya, ia menghampiri seorang anak kecil yang tengah menunggu di halte bus.
"Permisi, adeknya kenapa belum pulang?"tanya aran.
Anak itu masih memakai baju sekolahnya, berdiri di hakte bus sembari melihat ke sekitar jalan raya.
"Kakak, tolong kak... tolong pesenin aku taksi, aku belum di jemput sama papa"ucap anak itu memohon pada aran.
Aran terdiam sejenak menatap wajah anak laki laki yang berada di hadapanya ini. Anak itu memakai seragam putih biru, aran rasa anak ini sudah menunggu dari tadi.
"Kayak kenal, tapi siapa?"batin aran.
"Tunggu bentar"ucap aran mengeluarkan handphone nya.
Anak laki laki itu tersenyum, ia menatap aran yang tengah berkutat dengan handphonenya.
"Bentar lagi taksinya dateng"ucap aran.
Anak laki laki itu tersenyum senang."makasih banget kak, kalau gak ada kakak aku gak bakalan pulang"
Aran hanya menganggukan kepalanya saja sembari memberikan senyum tipisnya.
Aran menatap ke arah anak laki laki itu yang terus saja mengelus perutnya.
"Kenapa?, lo belum makan ya?"tanya aran.
Anak laki laki itu menyengir."belum kak, uang jajan aku habis buat bayar uang kas"
"Tunggu bentar di sini, jangan kemana mana"ucap aran yang di balas anggukan oleh anak laki laki itu.
Aran menggayuh sepedanya menuju warung pecel lele. Ia memesan sebungkus, setelahnya ia kembali menghampiri anak laki laki tersebut.
"Ini"ucap aran memberikan sebungkus pecel lele itu pada anak laki laki itu.
Anak laki laki itu mengerutkan keningnya bingung, namun ia tetap menerima pemberian dari aran.
"Apa ini kak?"tanyanya.
"Makanan"
Laki laki itu tersentak, ia mengeluarkan sebungkus pecel lele dari kantong pelastik.
"Aku baru tau makanan bisa di bungkus pakai kertas"ucapnya polos.
Aran yang mendengar itu terkekeh kecil."dasar anak orang kaya"
"Udah, lo makan dulu di sana sebelum taksinya datang"ucap aran.
Anak laki laki itu menganggukan kepalanya, ia duduk di kursi hate bis.
Dengan perlahan ia membuka bungkusan pecel lele itu.
"Kak ada sendok?"
Aran sedikit berdecak."makan pakai tangan aja"
"Jorok tau kak"
Aran menggaruk tengkuk lehernya frustasi, ia mengeluarkan sebotol air minum di dalam tasnya.
"Sini tangan lo cuci dulu"
Anak laki laki itu mengarahkan tangannya ke arah aran.
Aran mulai menyiram tangan anak laki laki itu dengan air minumnya.
"Udah bersih, makan gih"ucap aran.
"Gimana makannya?"
Rasa rasanya aran sudah sangat ingin menangis.
"Nyesel gw nolongin lo"batin aran.
"Belajar dek, jangan manja"ucap aran sudah lelah dengan anak ini.
"Oke deh"ucapnya.
Dengan perlahan anak itu menyuapkan nasi kedalam mulut, walaupun sedikit susah, tapi tak apa, yang penting makan.
"Enak, makasih ya kakak udah beliin aku makan"ucapnya.
"Iya"sahut aran
Tin tin
"Ayo, taksinya udah dateng"ucap aran.
Anak itu menganggukkan kepalanya, ia membuang kertas bungkus nasinya di tong sampah.
"Kak, minta air nya dikit"ucapnya.
Aran mengeluarkan botolnya."sini tangannya"
Anak itu menyondorkan tangannya sedikit mendekat ke arah aran.
Aran mulai menyiram tangan anak itu.
"Ini minum dulu"ucap aran memberikan botol air yang tersisa setengah.
Anak laki laki itu meminum hampir habis air aran.
"Maaf ya kak, air kakak habis"ucapnya, sembari memberikan boto itu pada aran.
"Gak papa, udah sana pulang"ucap aran.
Anak itu menganggukan kepalanya, ia membuka pintu taksi.
"Eh, nama kakak siapa?"tanyanya.
"Aran"
"Makasih ya kak aran, zee pulang dulu... Sampai jumpa lain waktu"ucapnya tersenyum lalu memasuki taksi itu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[PART SELANJUTNYA ADA DI NOVEL] (Proses Revisi) Tuhan menciptakan aku untuk membuat orang lain bahagia ~Aran~