28

1.7K 275 19
                                    

TURUN HARGA!!Spesial akhir bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TURUN HARGA!!
Spesial akhir bulan. Siapa yang belum punya langsung pesan yuk, mumpung harganya lagi murah☺️.

Shoppee: anastasyafadhilla










Sesampainya di sekolah aran memarkirkan sepedanya di parkiran sekolah.

Aran berjalan menghampiri kedua sahabatnya yag sudah menuggunya di lorong sekolah.

"Tumben lama, untung aja lo gak telat"ujar aldo.

"Iya, tadi telat bangun"sahut aran.

"Ya udah yuk ke kelas, bentar lagi bel masuk"ujar ollan.

***

"Eh eh tunggu"ujar aldo menghentikan langkah chika.

"Kenapa?"tanya aran.

"Tau bentar lagi bel ini"

"Ck liat itu dulu"ujar aldo menunjuk ke arah kelas 11 MIPA 3.

"Itu chika sama vito kakak kelas 12 kan. Yang anak IPS 2 itu"jela aldo.

"Eh iya, ngepin sama chika. Kayaknya akhir akhir ini nempel mulu"ujar ollan.

"Temen chika kali"ujar aran berfikir positif.

"Nah ini yang peru di pertanyakan. Chika beneran cinta gak sama lo?"ujar ollan.

Aran terdiam sejenak, matanya masih menatap ke arah chika yang tertawa lepas dengan vito.

"Pastilah, chika pasti cinta sama gw, kalau gak cinta kenapa dia mau sama gw?"ujar aran.

"Ya udah terserah lo aja deh ran. Kalau udah gak kuat angkat kaki aja"ujar aldo lalu masuk kedalam kelasnya.

"Tanyain sama chika ran. Gw tau kok lo pasti cemburu kan?"ujar ollan.

Aran lagi lagi hanya bisa terdiam sambil menatap ke arah chika. Pemandangan yang menyakitkan hatinya.

Chika sangat senang saat vito mengelus lembut pucuk kepalanya. Itu adalah hal yang sering aran lakukan pada chika.

"Udah gak usah di liatin, yuk masuk. Buk erna udah jalan kemari"ujar ollan menarik lengan aran.

***

Di tengah pelajaran, aran tidak begitu fokus mendengarkan guru yang sedang menjelaskan di depan.

Aran selalu saja kepikiran dengan chika. Chika yang sering jalan dengan kakak kelasnya, chika yang sering di antar jemput oleh akak kelasnya itu.

Aran menjadi sangat bimbang sekarang. Ia kembali memikirkan ucapan ollan beberapa waktu yang lalu.

"Kenapa?"tanya aldo menyenggol lengan aran.

Aran menggelengkan kepalanya saja.

"Gw denger, lo di kasih handphonenya sama ollan?"tanya aldo dengan nada membisik.

Aran lagi lagi hanya menganggukan kepalanya saja.

"Mau nomor chika?"tanya aldo.

"Lo punya?"ucap aran.

Aldo menganggukan kepalanya, ia mengeluarkan handphonenya secara diam diam agar tidak ketahuan oleh guru.

Aran menundukan kepalanya melihat ke arah hanphone aldo yang berada di bawah meja.

"Gw kirim nomor chika ke lo ya"ucap aldo yang di balas anggukan oleh aran.

"Aran aldo, apa yang sedang kalian lakukan?"

Aran dan aldo tersentak kaget. Aldo buru buru meletakan handphonenya ke dalam tas yang berada di laci meja.

"Gak ada buk, tadi pulpen aran jatuh, jadi saya bantu ambilin"sahut aldo berbohong.

Buk erna hanya menganggukan kepalnya saja."aran, kamu maju kedepan, kerjakan soal no 9"

Aran menganggukan kepalanya, ia membawa buku paketnya lalu berjalan kedepan papan tulis.

***

Bel istirahat sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu. Aldo dan ollan memasukan buku serta pulpennya kedalam tas.

Sedangkan aran, pria itu masi setia menatap buku tebal matematika. Dirinya tadi salah mengerjakan soal yang di berikan buk erna untuknya.

Walaupun tidak masalah bagi buk erna, tapi hal itu sangat bermasalah bagi aran. Dirinya harus bisa dan mengerti setiap mata pelajaran di sekolah agar dirinya bisa mendapatkan pringkat pertama.

"Kantin ran"ujar ollan.

Aran mendongakkan kepalanya menatap ollan yang sudah berdiri di sampingnya.

"Enggak, lo berdua aja"sahut aran.

Aldo berdecak, temanya ini sangat kutu buku sekali."udah ayo, ngepain sih baca mulu, emang ngerti sama angka angak tuh"

"Ssstttt udah diem, sana kalau mau ke kantin. Gw mau di sini"ujar aran.

"Ck, ya udah deh. Yuk lan"ujar aldo merangkul bahu ollan. Mereka berdua bejalan meninggalkan kelas meraka.

Kini tinggal aran sendiri di dalam kelas. Aran menghela nafasnya kasar. Aran menutup buku paketnya lalu mengabil handphone nya di dalam tas.

Aldo sudah mengirimkan nomor chika padanya. Aran menyimpan nomor chika, setelehnya ia mengecat chika.

Chika❤️

Aran: Chika, ini aran

Aran?
Aran punya handphone?

Aran: Iya, di kasih ollan

Owh, nanti aku pulang sama kamu yah..

Aran: tadi katanya mau ke rumah kak vito?

Gak jadi, kak vito ada urusana
Aran pulang sama chika ya?

Aran: iya, nanti aran tunggu di parkiran

***

Di jalan pulang, aran mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang. Di pinggangnya sudah terlingkar rapih tangan chika.

Chika menyandarkan kepalanya di punggung aran.

"Aran marah sama chika?"tanya chika, ia mengeratkan pelukanya di pinggang aran.

"Enggak, kenapa?"

Chika menggelengkan kepalanya, ia menghela nafasnya kasar.

"Aku masih butuh kamu"ucap chika.

Aran tersenyum tipis mendengar ucapan chika.

"Aku akan selalu tetap di sini. Bersama mu"sahut aran.










Tbc

Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang