11

1.7K 239 0
                                    

Halo jomblo in the world!!🗿🤓✌🏻








Chika berjalan menuju parkiran sekolah bersama kedua sahabatnya.

"Pulang sama siapa lo chik?"tanya ashel.

"Aran"sahut chika cepat.

Ashel berdecak, gimana caranya agar chika dan aran ini berjauhan. Sungguh dirinya benar benar muak dengan kedekatan aran dan chika.

Apakah gadis yang berada di sampingnya ini tidak merada jijik berdekatan dengan pria miskin seperti aran.

"Iyu... chika... lo kok mau sih pulang naik sepeda butut si aran"ujar ashel jijik.

Sedangkan eli hanya terkekeh kecil mendengar nada jijik dari ashel.

Chika memutar kedua bola matanya malas, tabisakah kedua sahabtnya ini menghargai kekasihnya.

Apa salahnya juga naik sepeda, speda aran juga tidak jelek jelek banget.

"Tuh tuh liat, devan. Naik mobil dia, bagus lo sama si devan aja"ujar ashel menunjuk ke arah sorang pria yang baru saja keluar dari gedung sekolah.

"Maksud lo, lo nyuruh gw sama buaya kelas kakap itu? Gilak lo!"ngegas chika.

Iya kali dirinya mau dengan si devan yang notabenya si buaya yang demen sama semua cewek.

"Ya ya, atau enggak tuh temen si devan. Si jeno tuh..."ujar ashe menunjuk seseorang pria yang di samping devan.

"Sama aja! Udah deh shel... aran lebih baik dari pada dua cuncunguk itu"ujar chika mulai kesal.

"Idih, setidaknya si jeno ga miskin kayak aran"gumam ashel pelan.

Chika yang mendengar itu ingin sekali dirinya membanting ashel ke tanah. Salahnya dirinya tidak cukup kuat untuk melakukan hal itu.

Chika memilih pergi meninggalkan kedua sahabtnya, ia sedikit berlari menghampiri aran yang sudah menunggunya di samping sepedanya.

"Wedeh lan, pacarnya udah dateng, kayaknya kita harus pergi deh"ujar aldo.

"Omo omo itu pacarnya apan yah!!! Ahk! Cantik banget masyaallah!"teriak cristy kegirangan.

Chika yang baru saja sampai menatap heran ke arah cristy. Ia langsung memeluk lengen aran.

Apa gadis itu gila?.

"Ehekm, maap ye kak chika... si budak curut ini emang begini..."ujar ollan sedikit terkekeh.

Ia berjalan mendekati cristy yang masih memandang chika dengan matanya yang berbinar.

Ollan menari tas belakang cristy membuat gadis itu terhuyung berjalan mundur.

"Aaaaaa awas jangan tarik tarik tas kity!!"ujar cristy memberontak namun ollen tak memperdulikanya.

Ollan terus menggeret cristy menuju mobilnya.

"Masuk cil!"ujar ollan membukakkan pintu mobilnya.

"Ga mau ga mau! Kity mau liat pacar apan!"teriak cristy.

Ollan mendengus, ia menekan kedua pundak cristy agar gadis itu sedikit menunduk dan masuk kedalam mobilnya.

Setelah selesai ia menatap aldo yang sedang melongo menatap ke arah dirinya.

"Ayo do pulang elah ku mau gangguin temen lu lagi pacaran!"teriak ollan.

Aldo menggelengkan kepalanya, kemudian ia menapilkan cengiranya.

"Selamat bersenang senang, babay!"ujar aldo berlari menuju mobil ollan.

Ketiga curut itu pergi dari area sekolah meninggalkan aran dan chika di sana.

"Em, mau langsung pulang atau mampir dulu keman gitu?"tanya aran.

Chika menoleh ke arah aran."mampir ke mini market aja mau beli es krim"ujar chika.

Aran menganggukan kepalanya sambil tersenyum."boleh, ayo"

***

Chika memanyunkan bibirnya, mukanya sangat memelas menatap ke arah aran yang sedang memesankannya es krim.

"Arannn..."uhar chika memelas.

Aran hanya diam, ia tak menatap ke arah chika yang di sebelahnya. Bagaimana tidak, saat di perjalan menuju kedai es krim, chika sudah berjanji padanya dihanya boleh beli satu es krim.

Tapi gadis ini malah meminta dua setelah sampai di kedai es krim.

Dasar maniak es krim!

"Arannn!"panggil chika lagi.

Gadis itu menghentak hentakkan kakinya ke tanah, ia merasa kesal karena aran tak meresponya.

"Mau dua es krimnya aran...."ucapnya memanyunkan bibirnya.

Aran menoleh menatap ke arah gadisnya, ia menghela nafsnya. Mata gadisnya sudah mulai berkaca kaca.

Kalau begini mau tak mau aran harus menuruti permintaan kekasihnya itu.

Dari pada chika nangis di sini, lebih baik dirinya memesan kan satu es krim lagi untuk chika.

"Mbak, es krimnya satu lagi ya rasa coklat"ucap aran.

Chika melengkungkan sudut bibirnya ke atas, ia tersenyum senang. Akhirnya dirinya tak sia sia merengek di hadapan aran.

"Senyum mulu tuh bibir"ucap aran, ia memberikan kedua es krim yang ia pesan pada chika.

"Senyum itu adalah lengkung yang bisa meluruskan banyak hal"Ucap chika.

Aran terbatuk ringan mendengar ucapan dari gadisnya.

"Pinter banget ngerangkai kata katanya"ucap aran, aran menggeser bangku untuk chika duduk.

"Itu kata gibran, bukan kata aku"ucap chika lalu memakan es krimnya.

Bibir aran berkedut mendengar ucapan dari chika. Ingin sekali dirinya menangis di pojokan.








Tbc

Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang