Halo jomlo in the world🤓✌🏻
Aran mengayuh sepadanya dengan kecepatan rata rata. Dipinggangnya kini melingkar rapi tanggan kekasihnya.
Aran memegang tangan chika agar gadis itu tidak terjatuh. Pasalnya setelah mengajak chika memakan es krim, gadis itu menddak mengantuk.
Alhasil sekarang chika tertidur pulas. Semelir angin sore hari yang menerpa wajah cantiknya, membuat mata coklat chika semakin berat.
"Eenngghhh ngantuk"racau chika mengeratkan pelukanya pada pinggang aran.
"Iya sabar ya, bentar lagi sampai"
Aran mempercepat dayunganya pada sepedanya. Ia mersa kasihan pada gadisnya sudah telalu ngantuk.
Aran menghentikan sepedanya tepat di depan gerbang rumah chika.
Gadis itu masih memejamkan matanya, aran mengelus punggung tangan chika.
"Chika bangun kita udah sampai"ucap aran.
Chika secara perlahan membuka matanya.
"Udah sampia?"
Aran menganggukan kepalanya. Ia menatap gadisnya yang turun dari sepedanya.
Chika mengucek matanya.
"Jangan di kucek matanya"ucap aran.
Chika mentapa aran yang sedang menjagak sepedanya.
"Mau mampir dulu?"Tanya chika semberi membuka pagar rumahnya.
Saat menatap halaman rumahnya chika melotot. Ia berjalan cepat menghampiri aran yang masih sibuk dengan sepedanya.
"Em kamu mending pulang aja"ucap chika.
Aran mengerutkan keningnya. Padahal dirinya ingin mampir dulu kerumah chika. Dan juga gadis itu tadi menawarinya untuk mampir terlebih dahulu.
"Lah kenapa?"
"Em en-enggak papa. Kamu kan nanti mau kerja, mending kamu sebelum kerja istirahat dulu. Biar ga kecapea"jelas chika.
Aran terdiam sejenak, lalu menganggukan kepalanya.
"Oke"sahut aran.
Aran menaiki sepedanya, ia masih menatap bingung ke arah kekasihnya. Wajahnya terlihat khawatir. Seperti ada yang di sembunyikan.
Namun aran harus tetap berfikir positif, memang ada benarnya yang di katakan oleh chika. Lebih baik dirinya beristirahat sebenta di rumah sebelum pergi bekerja.
"Aku pulang ya"ucap aran.
Chika mengangguan kepalanya."hati hati"
Aran mulai menggayuh sepedanya meninggalkan pekarangan rumah chika.
Setelah kepergian aran, chika menghela nafasnya legah. Ia segera berjalan masuk kedalam rumahnya.
***
"Aduh"ringis aran memegang pinggangnya.
Nenek aran yang sedang duduk menonton tv menoleh ke arah aran yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Kenapa?"
Aran tersenyum lalu menggelengkan kepalanya."pinggang aran kepentok meja"
Aran berjalan menghampiri neneknya.
"Kalau jalan itu hati hati, nabrak mulu"ucap neneknya.
Aran terkekeh kecil,"hehe, kalau gitu aran pergi kerja ya nek"
"Iya hati hati"
Aran keluar dari rumah, ia menaiki sepedahanya.
Ia mengayuh sepedenya menuju cafe mira. Tak membutuhkan waktu lama, aran telah sampai.
"Sore kak mira"sapa aran tersenyum manis.
Mira yang berada di kasir menoleh menatap ke arah aran yang berjalan menuju dapur.
"Gila apa ya tuh anak senyum senyum"gumam mira.
Saat mira menoleh ke arah samping, ia tersentak kaget saat wajah devan dekat dengan mukanya.
"Anj- astagfirullah!"kaget mira.
Mira mengelus dadanya, sedangkan devan menatap polos ke arah mira.
"Ngepain sih?"
"Ga ada sih, aneh aja liat kak mira ngedumel sendiri"ujar devan lalu melenggang pergi.
"Lu yang aneh tai!"umpat mira.
"Bisa bisanya gw punya anggota aneh semua"ucap mira memijat pelipisnya.
***
"Ran bantuin gw ran. ahk! Anjing burit gw sakit!"teriak lulu.
Sedangkan aran menggaruk tengkuk lehernya frustasi.
"Lo kenapa sih kak?"tanya aran.
"Gw itu sakit perut, mau kentut tapi di burit itu sakit banget! Ahk! Anjing mau nangis, mamak sakit"ujar lulu dramatis.
"Terus gw harus gimana?"tanya aran yang tak mengerti apa apa.
Di dapur di penuhi oleh suara lulu yang kesakitan, devan masuk ia menatap lulu yang menjengking.
"Ngepain anak tiktok ngejengking? Tren baru ya?"tanya devan.
"Mata mu tren tiktok! Ga tau gw kebelet berak, plus kentut skratul maut ga mau keluar keluar!!!"teriak lulu.
"Bantuin gih"ucap aran.
"Dih! Bantuin gimana, sogok besi pantat nya biar bolong"celetuk devan.
"Ahk awas deh minggir!"ujar lulu memegangi perutnya.
"Mau kemana lu?"tanya devan.
"Mau berak gw awas!"ujar lulu mendorong tubuh devan.
Lulu berlari kecang menuju kamar mandi.
"Kakak lu tuh ran"ucap devan.
"Ogah"sahut aran.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[PART SELANJUTNYA ADA DI NOVEL] (Proses Revisi) Tuhan menciptakan aku untuk membuat orang lain bahagia ~Aran~