"Gue tau siapa pelakunya" kata seseorang diambang pintu yang tetiba muncul itu, yang tak lain adalah Giselle Pranathasya.
Jiandra dan Mahesa terkejut melihat kehadiran gadis itu, namun mereka lebih terkejut ketika mendengar penuturan Giselle yang tau siapa pelaku dari penyebab kecelakaan Biyana.
"Lo tau siapa pelakunya?!" tanya Mahesa terkejut.
"Iya.. pelakunya sama kaya orang yang neror Jian waktu itu"
"Zeyumi Andaresta dia pelakunya. Dia dalang dari semua ini, dia yang neror Jian dan yang nabrak Biyana itu juga dia"
"L-lo serius?! Zeyumi anak baru itu?" tanya Jian terkejut tak percaya.
"Iya tujuan dia sekolah disekolah kita cuma buat nyelakain Biyana dan buat hubungan kalian rusak Ji.. "
Jian sangat terkejut mendengar penjelasan Giselle. Bagaimanapun ia akan sangat marah jika Biyana dilukai oleh seseorang, walaupun ia memang tak menyukai Biyana, namun ia tidak sampai berniat melukainya.
"Gue harus lapor polisi soal ini"
❯───── ✾์ ─────❮
Zeyumi Andaresta, gadis itu kini akhirnya diproses oleh pihak berwajib setelah mendapat beberapa bukti kuat dari Giselle. Ia pun juga akhirnya sudah tau akar dari permasalahan yang sebenarnya menyangkut kesalahpahaman antara kedua orang tua Biyana dan Zoesha, maka dari itu ia sangat merasa bersalah pada Biyana karna dulu sempat membullynya atas dasar kesalahpahaman belaka.
Ia berniat mengumpulkan bukti bukti untuk menjerumuskan Zeyumi ke penjara sekaligus untuk membalaskan dendam padanya karna dulu sempat mengganggu hubungannya dengan Yoshi dan menyakiti hati prianya.
Zoesha Pradivtha, gadis itu pun juga merasa sangat bersalah pada Biyana setelah tau permasalahan yang sebenarnya terjadi. Ia sangat menyesal karna dulu sempat ingin bekerjasama dengan Zeyumi yang berniat jahat untuk mencelakakan Biyana.
"Gue jadi ngerasa bersalah banget sama Biyana, kira kira dia bakal maafin gue gak ya..?"
"Gue juga ngerasa bersalah sekaligus nyesel banget. Gue gak tau Biyana bakal maafin kita atau gak.. "
❯───── ✾์ ─────❮
Kini, Biyana masih belum sadarkan diri setelah hampir seminggu terbaring dirumah sakit. Mahesa Byanthara, pemuda itu senantiasa selalu berada disamping Biyana, menemani gadis itu karna kedua orangtuanya tak bisa menjaganya sebab banyaknya urusan pekerjaan.
Saat ini, seluruh teman teman Biyana ikut datang menjenguknya. Mereka sangat sedih dan terpuruk ketika melihat kondisi Biyana yang begitu memprihatinkan. Si gadis yang dulunya selalu ceria, kini terbaring lemah dirumah sakit.
Jiandra Aksaranatha, pemuda itu juga ternyata sangat rindu dengan sosok Biyana yang selalu mengganggu dan mengusilinya. Entah kenapa perasaannya menjadi sedih dan kesepian ketika Biyana tak lagi mengganggunya. Pemuda itu memandang sedih wajah pucat pasi Biyana yang kini terbaring lemah diranjang. Ia rindu dengan celotehan dan canda tawa gadis itu.
"Kak Biyana gak mau bangun apa ya? Gak kangen sama kita kali ya..?" kata Sintya lesu membuat semua atensi memandangnya sendu sambil terus merapalkan doa untuk Biyana semoga cepat sadarkan diri.
Seperti sebuah keajaiban, selang beberapa menit kemudian tiba tiba ada pergerakan dari tubuh Biyana yang mulai sadarkan diri.
"Wah! Kak Biyana udah sadar!" heboh Sintya. Pandangan mereka yang tadinya hanya melamun kini semua pun tertuju pada Biyana yang perlahan mulai membuka kedua kelopak matanya. Tak bisa dipungkiri bahwa perasaan mereka semua sangat bahagia sekarang ketika melihat Biyana yang sudah sadarkan diri.
"K-kalian.. "
Biyana menatap sendu semua teman temannya yang datang menjenguknya. Ada Jiandra, Mahesa, Nadyra, Davina, Sintya, Arjuna, Yovandra, Kevin, Asandra, Haris, bahkan Giselle dan Zoesha."Akhirnya Kak Biyana sadar yey!" kata Sintya senang dan membuat mereka semua yang ada disana tersenyum bahagia, termasuk Jian.
"Syukurlah.. akhirnya kamu sadar juga" kata Mahesa senang menggenggam erat tangan Biyana dan Jian yang melihatnya pun langsung membuang pandangannya ke lain arah.
Biyana sangat terkejut sekaligus senang melihat semua temannya berkumpul menjenguknya. Namun, ia lebih terkejut ketika melihat kehadiran Giselle dan Zoesha.
"Maafin kita ya Biyana.. "
❯───── ✾์ ─────❮
Hal yang paling membahagiakan adalah ketika kita bisa berkumpul dengan orang terdekat yang kita cintai dan sayangi. Adanya kebersamaan, kebahagiaan, dan canda tawa bersama.
Seperti halnya yang kini Biyana rasakan, ia merasa sangat bahagia sekarang. Ia sangat bersyukur pada Tuhan yang telah memberikannya umur panjang dan kebahagiaan untuk dirinya dan orang orang sekitarnya.
Ia merasa sangat bahagia dan seperti memiliki semangat hidup baru berkat kehadiran teman temannya. Ia juga sangat bersyukur persahabatannya pun akhirnya kembali terjalin seperti dulu, meskipun terkadang ia dan Zoesha sering bertengkar juga. Namun, hal itu yang menjadikan ikatan persahabatan mereka menjadi terjalin semakin erat.
Jiandra, pemuda itupun kini mulai membuka hatinya untuk Biyana. Entah kenapa perasaannya mulai luluh saat melihat banyak dan seringnya perjuangan Biyana untuk mendapatkan hatinya meskipun ia dulu sering menolaknya.
Namun, disisi lain Mahesa pun tak mau kalah untuk mendapatkan hati Biyana. Saat Biyana beberapa kali ditolak oleh Jian, Mahesa selalu berada dibelakang Biyana, ia selalu menjadi sandaran untuk Biyana. Anehnya, Mahesa tak pernah mengungkapkan perasaannya pada Biyana. Ia mungkin hanya akan menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkannya atau menunggu Biyana peka terhadap perasaannya.
❯───── ✾์ ─────❮
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]
Fanfiction[ ⎙ ; ❛ lokal au :: Karina ; 카리나 ❜ ] ⚠ , relationship , friendship . ❝ Melepaskan orang yang kita sayang memang menyakitkan, tetapi jika bertahan kepada orang yang kita sayangi itu dan dia tidak pernah peduli terhadap perasaan kita itu jauh lebih m...