25. ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ

90 7 0
                                    

Seorang pemuda berambut pirang tengah asik mengoleskan cat air di kanvasnya, melukis sebuah objek yang selalu berada dipikirkannya, orang yang paling ia cintai dan ia rindukan selama ini.

Hampir semua karya yang ia buat selama ini selalu bersumber dari orang yang begitu ia cintai. Namun, ternyata takdir berkata lain karna orang yang ia cintai selama ini lebih memilih orang lain ketimbang dirinya. Menyedihkan memang, tapi ia masih tetap berusaha untuk mencoba mengikhlaskannya walau terasa begitu berat.

"Jja! Akhirnya hampir selesai.. " Pemuda itu menatap senang hasil karya seni yang ia buat selama ini untuk diberikannya pada seseorang sebagai hadiah.

"Tinggal seminggu lagi aku bakal pulang Na.. "

"Wow! It's a beautiful art!" Puji seniornya ketika tak sengaja melihat hasil karya yang ia buat.

"Thank you, Kak Nanda"

"Gadis ini.. gadis yang sering kamu ceritakan itu?" tanya Nanda selaku senior Mahesa.

"Iya dia orangnya. Dia baik, cantik, rendah hati, seperti tipeku" jawab Mahesa terkekeh.

"Wah, benar benar definisi sempurna. Makanya kamu begitu menyukainya kan?"

"Iya, benar"

"Sepertinya dia akan suka ketika melihat ini, ini sangat bagus dan indah"

"Benarkah, kak?"

"Ya. Jika kamu tidak keberatan aku mau pajang ini di galery seniku, apa boleh?"

"Boleh, tapi jangan yang ini ya kak? Karna ini untuk ulang tahunnya. Kakak boleh lihat lihat dan ambil salah satu yang ada disana" tunjuk Mahesa pada beberapa hasil karya seninya yang ia buat, semuanya tak kalah bagus, indah, dan juga cantik.

"Baiklah, terima kasih Mahesa"

"Sama sama, kak"

"Semoga Nana suka sama lukisan ini"












































❯───── ✾์ ─────❮   










































Seminggu kemudian

"HAPPY BIRTHDAY KAK BIYANA!"

"Hepi Bertdei Biyana!"

"Selamat ulang tahun Kak Biyana!"

"Selamat pendek umur Biyana"

Plak!

"Akhh, sakit tau.. " ringis Zoesha ketika kepalanya digeplak oleh Giselle.

"Lagian lo ngomong gitu ke Biyana, gak sopan tau"

"Lah kan bener, umur dia nanti makin pendek dan makin kecil harapannya buat hidup karna bertambah terus"

"Hah?!"

"Lupain"

Biyana terkekeh melihat sedikit keributan yang mereka buat. Ia sangat senang karna hari ini merupakan hari ulang tahunnya yang ke-17. Sweet Seventeen. Ia merayakan pesta kecil kecilan di rumahnya, mengundang semua teman dekatnya untuk meramaikan pestanya. Mereka semua pun ikut meramaikan kemeriahan hari ulang tahun Biyana. Namun, gadis itu merasa ada yang kurang karna tak ada kehadiran orang yang ia harapkan, ialah seseorang yang ia rindukan akhir akhir ini.

ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang