ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]

14. ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ

Saat ini, Jiandra dan Biyana tengah berada disebuah mall. Mereka menghabiskan waktu berdua disana sembari bermain timezone dan berfoto bersama. Mereka terlihat seperti pasangan serasi yang sedang berkencan, namun kenyataannya ternyata belum ada hubungan yang pasti diantara keduanya.

"Kak kesana dulu yuk" ajak Biyana menunjuk ke sebuah toko baju branded.

"Oke"

Mereka kemudian melihat lihat beberapa pakaian branded dan memilih beberapa yang menurut mereka bagus untuk mereka beli.

"Aku ke kamar mandi sebentar ya" kata Jian pada Biyana.

"Iya mau ditemenin gak?" tawar Biyana membuat Jian terdiam menatapnya datar. Gadis itu kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karna takut pada pemuda dihadapannya, takut jika tiba tiba ia marah.

"Bercanda kak, hehe.. "

Jiandra kemudian pergi ke kamar mandi meninggalkan Biyana sendiri yang sedang asik memilih beberapa baju kesukaannya. Saat Jian pergi, gadis itu sibuk sekali dan keasikan sendiri saat tengah memilih beberapa baju yang ia inginkan. Tak peduli dengan harganya yang mahal karna ia telah diberikan uang yang cukup banyak oleh kedua orang tuanya. Namun saat tengah sibuk memilih beberapa baju, ia dikejutkan oleh seseorang yang tiba tiba saja mencekal lengannya.

"Kak Mahes?!"

"Kamu disini sama siapa?" tanya Mahesa to the point terkesan curiga dan mengintimidasi.

"Sama gue" sahut Jiandra tetiba datang dan menarik Biyana hingga terlepas dari genggaman Mahesa kemudian ia merangkul mesra pundak Biyana.

"Kenapa? Gak seneng?" tanya Jian seolah menantang ketika melihat sorot mata Mahesa yang berubah tajam saat melihatnya. Detik berikutnya Mahesa berusaha menarik Biyana kasar dan menyeretnya pergi bersamanya meninggalkan Jiandra sendirian. Dengan inisiatifnya Jiandra pun membuntuti mereka untuk memastikan tidak ada sesuatu yang terjadi pada Biyana.

Ditengah perjalanan, Biyana terus saja memberontak karna cekalan Mahesa yang begitu kuat pada lengannya. Pemuda itu menarik Biyana hingga menuju parkiran mall tanpa mendengarkan rengekan Biyana untuk minta dilepaskan.

"Akhh.. lepasin kak!" berontak Biyana minta dilepaskan. Mahesa kemudian melepaskan cekalannya dan menatap gadis dihadapannya datar.

"Kamu ngapain sama dia disini?"

"Menurut kakak aja gimana? Aku lagi jalan lah sama Kak Jian"

"Kakak kenapa ngusik aku sama Kak Ji sih?!"

"Na.. "
Heeseung mencoba untuk menggenggam tangan Biyana agar emosi gadis itu mereda, namun Biyana malah menolaknya.

"Jangan pegang pegang!" teriak Biyana.

"Aku gak suka liat kamu sama dia"

"Aku sayang kamu. Aku suka kamu. Aku cinta kamu. Kenapa kamu masih gak peka sama perasaan aku Na?!" tanya Mahesa yang tak sengaja mengungkapkan perasaannya secara tiba tiba membuat gadis dihadapannya diam membisu. Ia tak menyangka jika pemuda itu mengatakan bahwa ia menyukainya.

"K-kakak suka aku? S-sejak kapan?"

"Iya. Dari pertemuan awal kita di taman aku mulai suka sama kamu. Aku gak tau ternyata kita tetangga dan yang paling bikin aku seneng sampai sekarang kita masih berhubungan walaupun gak ada status yang pasti di antara kita. Tapi sekarang aku gak suka liat kamu sama dia" kata Mahesa menjelaskan perasaannya selama ini sembari menunjuk Jiandra yang berada tak jauh dari jangkauannya.

Biyana terkejut mendengar perkataan Mahesa, ia tak tau tentang perasaan Mahesa selama ini karna pemuda itu memang tak pernah mengungkapkan perasaannya. Ternyata sudah 3 tahun Mahesa menyimpan perasaannya pada Biyana tanpa diketahui oleh gadis itu dan membuat Biyana merasa bersalah dan menyesal pada dirinya sendiri setelah mengetahui fakta tentang perasaan Mahesa yang telah menyukainya sejak lama.

"Sekarang kamu pilih dia atau aku?" tanya Mahesa tiba tiba. Pilihan yang sulit bagi Biyana, ia tak bisa memilih diantara keduanya karna ia sangat membutuhkan keduanya.

Gadis itu kemudian menatap Mahesa dan Jiandra secara bergantian sembari berpikir menentukan pilihannya.

"Aku.. "

"Aku pilih Kak Jian"

❯───── ✾์ ─────❮

To Be Continue