Kurang lebih Mahesa telah menghilang sebulan lamanya. Ia sudah mengirim surat izin ke sekolah dengan alasan ada urusan pribadi hingga mengharuskannya pergi keluar kota. Biyana pun tak tau apa yang tengah dilakukan oleh pemuda itu karna tak dikabarinya sama sekali.
Gadis itupun juga kini sekarang sikapnya sudah berubah seperti biasanya, hanya saja dia sering melamun dan masih terlihat kurang ceria dari biasanya. Beberapa teman Biyana sudah mencoba untuk menghiburnya namun gadis itu hanya menanggapi seadanya saja.
"Kamu lagi mikirin apa? Melamun terus.. " tanya Jian yang tak ditanggapi oleh Biyana karna gadis itu asik melamun dengan tatapan kosong.
"Bi? Kamu gapapa kan?" tanya Jian lagi memegang dahi Biyana, berniat mengecek suhu tubuh gadis itu karna terlihat sedikit pucat.
"Kak Ji.. Kakak sayang aku gak?" tanya Biyana tiba tiba membuat Jian sedikit terkejut mendengarnya.
"Kenapa nanya gitu?"
"Aku gak mau orang yang aku sayang ninggalin aku lagi.. " lirih Biyana membuat Jian menatapnya sendu. Entah mengapa, sekarang jika pemuda itu melihat Biyana sedang bersedih, ia pun juga ikut merasakan perasaan gadis itu padahal dulu ia sama sekali tak pernah peduli pada perasaan Biyana.
"Kamu tenang aja aku gak akan ninggalin kamu" kata Jian meyakinkan Biyana, dirinya pun sudah yakin untuk mulai mencintai Biyana sepenuhnya.
"Janji?"
"Janji"
❯───── ✾์ ─────❮
Biyana paling tak suka pada orang orang yang kepo, suka bertanya tanya suatu hal dan ingin tau tentang urusan orang lain. Ia sangat membenci orang orang yang suka mengusik dan ikut campur urusan orang lain. Contohnya orang orang yang selalu bertanya padanya bagaimana tentang hubungannya dengan Mahesa.
"Kak Bi.. Kak Mahesa kemana? Kok jarang keliatan sih.. "
"Kak Biyana sekarang gak sama Kak Mahesa lagi ya?"
"Mahesa-nya mana nih? Kok gak keliatan?"
"Biyana kayanya lebih pilih Jian deh daripada Mahesa"
Biyana sudah muak dengan semua orang yang ikut campur dengan urusan pribadinya. Ia benar benar tak suka, ingin sekali menghajar orang orang itu namun ia masih mencoba untuk menahan dirinya.
Saat tengah duduk asik sendiri ditaman belakang sekolah ia dikejutkan oleh sebuah notifikasi ponselnya.
Kak Mahesa 🐣
"Nana apa kabar? Aku harap kamu sehat terus ya. Jangan cari aku nanti aku sendiri yang nemuin kamu kalo waktunya udah tepat. Semangat belajarnya. Pola makannya dijaga ya, jaga kesehatan juga. Jangan terlalu keras sama diri sendiri, kalo kamu capek, berhenti. Ada saatnya manusia itu lelah dan berhenti sejenak untuk beristirahat. Kalo kamu butuh sandaran aku selalu ada buat kamu. Kalo untuk sekarang mungkin kamu bisa sama Jian dulu ya, hehe. Oiya satu lagi, kalo Jian jahatin kamu kasih tau aku, oke? Aku bakal hajar dia kalo dia berani nyakitin kamu. Mungkin itu aja, see you Nana❤"
Biyana sungguh terkejut melihat notifikasi pesan dari Mahesa. Setelah sebulan lamanya akhirnya pemuda itu mengabarinya walaupun hanya berupa pesan singkat. Perasaan Biyana bercampur aduk, antara sedih, senang, marah, dan kecewa.
Biyana pun kemudian berusaha mencoba untuk membalas pesan dari Mahesa, namun nomor tersebut dinon-aktifan kembali. Biyana merasa sedih lagi, namun dirinya akan tetap bertekad ingin mencari Mahesa dimanapun pemuda itu berada.
❯───── ✾์ ─────❮
Biyana pergi ke sebuah taman didekat rumahnya, tempat dulu dimana ia dan Mahesa sering berkunjung kesana, berdua. Ia duduk disalah satu bangku taman sendirian, menatapi orang orang disekitarnya yang berlalu lalang dihadapannya. Ia menghela napasnya pelan dan menendang beberapa kerikil dibawahnya saat tak menemukan sosok yang dicarinya.
"Hai kakak cantik!" sapa anak kecil perempuan berkuncir dua yang sangat lucu dan imut.
"Hai juga!" balas Biyana tersenyum manis.
"Kakak cantik kok sendirian disini?"
"Seharusnya aku yang nanya gitu sama kamu, kenapa kamu sendirian? Mama Papa kamu gak nyariin?" tanya Biyana balik. Anak itu kemudian menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya lucu yang membuat Biyana gemas dan mengusak surai anak perempuan tersebut.
"Oiya kak.. ini buat kakak" kata anak itu tiba tiba memberi Biyana 5 buah batang cokelat matcha kesukaannya.
"Ini buat kakak? Serius?" tanya Biyana kaget, anak itu pun menganggukan kepalanya girang.
"Makasi banyak ya, tapi ini kebanyakan. Ini ambil buat kamu" kata Biyana memberi kembali dua batang coklat pada anak itu karna menurutnya pemberiannya terlalu banyak dan berlebihan.
"Gak usah kak aku udah dapet dari kakak ganteng tadi. Ups.. " anak perempuan langsung membungkam mulutnya sendiri saat keceplosan menyebutkan seseorang yang ia maksud "kakak ganteng".
"Kakak ganteng? Siapa?" tanya Biyana penasaran. Merasa sudah ketahuan berbohong, anak itu pun menyerah dan menunjuk kearah dimana banyak orang orang yang berkerumun disana. Setelah itu anak itupun tiba tiba berlari melenggang pergi meninggalkan Biyana sendiri yang tengah kebingungan.
Ia kemudian menatap kerumunan orang orang tersebut dengan tatapan menelisik, mencari orang yang dimaksud oleh anak kecil tadi, namun tanpa sengaja dirinya melihat seseorang yang mirip sekali dengan Mahesa. Ia pun mencoba untuk menghampiri orang tersebut namun orang itu malah kabur. Biyana yang penasaran pun akhirnya mencoba mengejar orang tersebut hingga ia berhasil mencekal lengannya dan menghentikan langkahnya.
"K-kak Mahesa..?" tanya Biyana takut takut jika ia salah orang, namun ia yakin orang dihadapannya ini adalah sosok Mahesa Byanthara yang telah menghilang sebulan lamanya. Orang itu pun membalikkan badannya perlahan dan melepas masker yang menutupi wajahnya.
Damn!
Orang itu benar Mahesa Byanthara, pemuda yang selama ini Biyana rindukan, gadis itu lalu menganga tak percaya menatap terkejut orang dihadapannya. Ia pun langsung menghambur kepelukan pemuda dihadapannya. Gadis itu memeluk erat tubuh Mahesa yang kemudian dibalas sama besarnya oleh pemuda itu.
"Kak Mahes kemana aja aku kangen kakak.. hiks.. " kata Biyana menangis tersedu-sedu dipelukan Mahesa, pemuda itupun tak menyangka jika dirinya ternyata telah membuat Biyana sesedih ini karna telah pergi meninggalkannya.
"Maafin aku Na.. "
❯───── ✾์ ─────❮
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]
Fanfiction[ ⎙ ; ❛ lokal au :: Karina ; 카리나 ❜ ] ⚠ , relationship , friendship . ❝ Melepaskan orang yang kita sayang memang menyakitkan, tetapi jika bertahan kepada orang yang kita sayangi itu dan dia tidak pernah peduli terhadap perasaan kita itu jauh lebih m...