"Aku pilih Kak Jian"
Deg!
Mahesa tak menyangka jika semuanya akan menjadi seperti ini. Ia sangat terkejut ketika Biyana mulai melangkahkan kaki menjauhinya dan mendekat kearah Jiandra. Pemuda itu menatap nanar kepergian Biyana hingga akhirnya mereka pun mulai menghilang dari pandangannya. Ia menunduk dan tersenyum miris menatap lantai parkiran mall dengan mata yang berkaca kaca hingga tanpa sadar air matanya mulai turun membasahi kedua pipinya.
Mahesa memang akan mengikhlaskan pilihan Biyana dengan orang lain, namun bukan ini maksudnya. Entah mengapa, ia begitu tak suka melihat Biyana memilih Jiandra. Ada perasaan sakit hati dan kecewa yang besar pada dirinya.
"Lo bodoh Mahesa, harusnya lo gerak cepet sebelum ini semua terjadi.. "
❯───── ✾์ ─────❮
Setelah kejadian minggu lalu, Biyana tak lagi pernah melihat kehadiran Mahesa, entah itu disekitar komplek perumahannya atau disekolah. Ia juga sudah menanyakannya pada teman teman Mahesa, namun mereka juga ternyata tidak mengetahui dimana keberadaan pemuda tersebut.
Biyana pun kini merasa bersalah dan menyesal atas sikapnya pada Mahesa. Ia masih tak menyangka bahwa Mahesa memiliki perasaan padanya. Selama ini ia hanya menganggap bahwa Mahesa memang tak memiliki perasaan padanya, mungkin hanya sekedar begitu perhatian pada dirinya sebagai kakak dan adik karna selama inipun pemuda itu tak pernah mengungkapkan perasaannya pada Biyana.
"Kak Mahes kemana ya.. "
Saat tengah sibuk melamun memikirkan dimana keberadaan Mahesa, Biyana dikejutkan dengan seseorang yang tiba tiba menepuk pundaknya.
"Sendirian aja? Awas bengong terus nanti kesurupan loh.. " tegur Giselle, Biyana hanya membalasnya dengan tersenyum tipis.
"Mikirin apa sih?"
"Kak Mahes.. " jawab Biyana lesu. Seakan tau apa yang dipikirkan oleh Biyana, Giselle hanya mengangguk paham.
"Lo kangen ya sama dia?" tanya Giselle lagi dan Biyana pun mengangguk pelan.
"Lo tau gak dia dimana?" tanya Biyana pada Giselle.
"Enggak"
Biyana pun mendengus lesu mendengarnya."Soal Mahesa.. dia selama ini selalu cerita sama gue tentang perasaannya ke lo. Dia selalu minta saran dan pendapat dari gue tentang lo. Cuma.. karna dulu kita masih musuhan, jadi gue cuma kasih sedikit informasi aja buat dia"
"Mahesa juga benci banget sama Jian karna dia gak suka liat lo nangisin Jian tiap malem karna perasaan lo ditolak terus terusan. Waktu itu juga gue pernah nyaranin dia buat nyatain perasaannya ke lo tapi dia tetep gak mau karna takut. Gue gak tau apa yang dia takutin, tapi katanya dia gak mau hubungan kalian jadi asing nantinya"
"Gue selalu ngatain Mahesa bodoh karna dia berusaha ngejar lo terus yang jelas-jelas kalo lo itu selalu ngejar Jian. Dia selalu aja berusaha buat dapetin hati lo. Gue udah bilang sama dia untuk cari yang lain, tapi dia tetep maunya sama lo. Bodoh kan? Oh ya, gue juga selalu inget kata kata yang sering dia ucapin, katanya gini "gue bakal jadi sandaran Biyana disaat dia butuh", entah udah berapa kali dia selalu ngomong gitu dan gue pun selalu nyemangatin dia supaya dia bertahan buat dapetin lo"
"Dan sekarang.. mungkin dia udah lelah sama semuanya, termasuk lelah berjuang buat lo Biyana" kata Giselle bercerita panjang lebar dan menatap Biyana yang masih shock dengan semuanya.
Biyana kemudian meneteskan air matanya dan menangis tersedu, ia merasa sangat bersalah dan menyesal pada Mahesa, orang yang selama ini selalu ada untuknya. Ia dengan bodohnya malah memilih Jiandra yang selama ini selalu menolaknya begitu saja.
"Kak Mahesa.. hiks.. aku minta maaf hiks.. "
❯───── ✾์ ─────❮
Biyana akhir akhir ini terlihat sangat kacau penampilannya. Ia menjadi jarang tersenyum dan tak lagi seceria dulu. Gadis itu selalu menangis setiap malamnya karna terus teringat perkataan Giselle tentang Mahesa. Ia merasa sangat menyesal pada Mahesa, namun ia juga tak bisa berbuat banyak karna sekarang pemuda itu tidak terlihat keberadaannya, menghilang begitu saja dari pandangannya.
Jiandra, pemuda itupun juga merasa ada yang aneh dengan sikap Biyana akhir akhir ini. Biyana berubah 180° dari biasanya. Gadis itu yang biasanya sering menghampirinya, namun sekarang tidak. Biasanya pun Biyana juga sering mengajaknya jalan, namun sekarang juga tidak. Banyak yang berubah dari sikap Biyana, termasuk teman teman Biyana, mereka pun juga ikut merasakan perubahan sikap Biyana yang berubah begitu drastis.
"Kak Biyana lagi ada masalah ya?" tanya Davina.
"Kalo ada masalah pun Kak Biyana selalu cerita sama kita dan gak berubah kaya gini. Kayaknya ada sesuatu deh" kata Nadyra merasa curiga.
"Sesuatu apa?" tanya Sintya.
"Kak Mahesa.. Dia menghilang dan Kak Biyana juga sekarang tiba tiba berubah"
"Bener juga. Tapi dimana Kak Mahesa sekarang? Terus apa hubungannya ini semua sama Kak Mahesa?"
❯───── ✾์ ─────❮
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]
Fanfiction[ ⎙ ; ❛ lokal au :: Karina ; 카리나 ❜ ] ⚠ , relationship , friendship . ❝ Melepaskan orang yang kita sayang memang menyakitkan, tetapi jika bertahan kepada orang yang kita sayangi itu dan dia tidak pernah peduli terhadap perasaan kita itu jauh lebih m...