"Keadaan aku baik, kamu sendiri gimana?"
"Aku gak baik, aku terus kepikiran sama kakak, aku kangen kakak.. "
Mahesa tersenyum tipis saat mendengar perkataan Biyana."Bukannya ada Jian? Kenapa kamu kangen sama aku?"
Biyana tak menjawab pertanyaan Mahesa, ia lebih memilih diam sambil memainkan telunjuknya. Ia bingung harus meresponnya bagaimana.
"Ma-" belum selesai Biyana mengucapkan kalimatnya, tetiba ada seseorang yang memanggilnya dari kejauhan.
"BIYANA!" panggil orang itu yang tak lain adalah Jiandra.
"Kamu ngapain disini?" tanya Jian tak suka melihatnya dengan Mahesa.
"Seharusnya aku yang nanya, Kak Ji ngapain disini?"
Jian tak menjawab pertanyaan Biyana, ia dari tadi sebenarnya membuntuti kemana saja gadis itu pergi dan akhirnya sekarang ia menemukan Biyana sedang bersama Mahesa.
"Ayo pulang" ajak Jian dingin mencengkeram pergelangan tangan Biyana kuat.
"Akhh.. Sakit kak! Lepas.. " kata Biyana memberontak berusaha melepaskan cengkeramannya. Dengan segala tenaganya, Jian juga berusaha menyeret Biyana dan membawanya pergi, namun ditahan oleh Mahesa.
"Lo! Jangan sakitin Biyana atau nyawa lo gue abisin" ancam Mahesa marah.
"Bukan urusan lo!"
Jian kemudian menyeret dan membawa Biyana pergi meninggalkan Mahesa sendiri.Saat sampai diparkiran, Jian langsung memasukkan Biyana ke mobil dan mengunci pintunya. Biyana meringis melihat pergelangan tangannya yang memerah dan terasa sakit akibat cengkeraman Jian yang begitu kuat.
Jian mengatur napasnya yang memburu dan menetralkan wajahnya yang sedikit memerah karna terbawa emosi. Pemuda itu kemudian menatap Biyana tajam dan sedikit mengukungnya.
"Ngapain kamu sama Mahesa? Janjian buat ketemu dia?" tanya Jian mengintimidasi.
"A-aku tadi ketemu sama K-kak Mahes ditaman terus dia ngajak aku k-ke cafe. A-aku cuma mau ketemu s-sama dia, aku k-kangen sama dia kak.. " jawab Biyana yang gugup menjelaskannya, takut jika Jian bertambah marah karna ucapannya. Ia sangat takut jika pemuda itu sudah marah karna bisa saja pemuda itu bertindak diluar kendali. Jian kemudian menghela napasnya kasar dan menatap kedua manik Biyana intens.
"Aku gak suka kamu deket deket sama dia"
"Jauhin dia"
❯───── ✾์ ─────❮
Katakanlah Jian egois karna memang begitu keadaannya. Ia tak suka melihat Biyana bersama Mahesa padahal dirinya tau bahwa dulu saat ia sering menolak Biyana, Mahesa selalu menjadi orang pertama yang membela dan melindungi Biyana, sedangkan ia tak pernah peduli sama sekali.
"Biyana.. " panggil Jian membuat Biyana pun menatapnya bertanya.
"Aku suka sama kamu. Ayo pacaran"
Biyana sangat terkejut mendengar perkataan Jian. Ia tak tau harus membalasnya seperti apa, ia bingung dan bimbang, perasaannya bercampur aduk.
"K-kak Ji s-serius?"
"Iya"
Biyana masih belum percaya dengan ini semua, menurutnya ini terlalu tiba tiba untuknya dan mengagetkannya.
"Kenapa? Kamu gak percaya?" tanya Jian.
"B-bukan gitu, t-tapi.. ini t-terlalu tiba tiba buat aku.. "
Jian tersenyum mendengarnya dan secara tiba tiba ia kemudian mengecup bibir Biyana sekilas membuat gadis itu membulatkan matanya terkejut, detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, pipinya pun menjadi merah seperti tomat. Ia benar benar shock dalam memproses semua kejadian ini didalam otaknya.
Melihat ekspresi Biyana yang lucu, Jian kembali mengecup bibir Biyana, namun kali ini lebih intens dengan sedikit lumatan. Jian kemudian menahan tengkuk Biyana dan mencium bibirnya lebih dalam.
Ini yang ia nantikan, merasakan bibir Biyana. Ia selalu ingin mencoba untuk mencium Biyana duluan namun ia masih belum berani dan belum yakin pada perasaannya. Tapi sekarang, mungkin ia sudah memantapkan perasaannya pada Biyana.
5 menit lamanya mereka berciuman, Biyana pun terlarut dalam ciuman memabukkan tersebut dan ikut membalasnya. Ia meremat lengan Jian saat lidah pemuda itu mulai memaksa masuk kedalam rongga mulutnya, mengabsen deretan giginya dan mengobrak abrik rongga mulutnya.
Tangan Jian mulai turun dan mengelus sensual pinggang Biyana. Tangannya yang nakal pun mulai meraba tubuh gadisnya, dari mengelus punggungnya dan menyelusup masuk kedalam baju yang Biyana kenakan.
Biyana sedikit melenguh kegelian dan meremas pundak Jian. Merasa dirinya mulai kehabisan napas, ia pun menepuk pelan dada Jian, sang empu yang mengerti kemudian mengakhiri sesi ciuman tersebut dan mereka berdua saling menghirup oksigen banyak banyak.
Jian menatap Biyana intens, gadis itu terlihat lebih cantik berkali kali lipat dari biasanya dengan tatapan sayunya. Jian yang terbawa nafsu pun kembali mencium bibir Biyana dan sedikit mengukungnya hingga tubuh gadis itu terbaring disofa.
Sedikit informasi, mereka sekarang berada dirumah Biyana, hanya berdua. Orang tua Biyana sedang pergi keluar kota dan meninggalkan gadis itu sendirian. Jian yang merasa ada kesempatan pun izin menginap dirumah Biyana berniat untuk menjaganya.
Kembali ke aktifitas mereka, Jian mulai mencium Biyana sedikit kasar dari sebelumnya. Ia melingkarkan tangan Biyana di pundaknya dan mengukung tubuh mungil Biyana.
Biyana kembali melenguh dan meremas rambut Jian, ia mulai tak nyaman saat tangan nakal Jian mulai bermain dipaha dalamnya.
"Eunghh.. K-kak Ji jangan.. "
"Stt.. "
"A-aku gak mau, j-janganhh.. "
"Telat"
Jian kembali mencium Biyana dan mengunci kedua pergelangan tangan gadis itu dengan satu tangannya sedangkan tangan yang lain kembali bermain ditubuh Biyana, memanjakan tubuh gadis itu.
Biyana kembali melenguh dan mendesah karna perlakuan Jian pada tubuhnya. Pemuda itu mulai turun dan mengecup rahang Biyana, membuat tanda kepemilikan disana.
Biyana yang sadar akan nafsunya dan takut jika kelewat batas pun mencoba mendorong kuat pundak Jian hingga dirinya tak lagi dikukung oleh pemuda itu kemudian ia menatap Jian dengan mata yang berkaca kaca.
"Shit"
❯───── ✾์ ─────❮
To Be Continue
HAI! GIMANA KABARNYA? SEMOGA SEHAT SELALU YAA.. JANGAN LUPA SEMANGAT JALANI HARI HARINYA DAN JAGA KESEHATANNYA >"< 💖💖💖ak agak asdfghghkgdsaghkgf banget untuk up chapter ini, agak ragu dan bimbang karna pikirannya meliar😫😭
tapi akhirnya bisa up juga, mwehehe:D
selamat berekspektasi, see u guys <3 ♡♡♡ -!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]
Fanfiction[ ⎙ ; ❛ lokal au :: Karina ; 카리나 ❜ ] ⚠ , relationship , friendship . ❝ Melepaskan orang yang kita sayang memang menyakitkan, tetapi jika bertahan kepada orang yang kita sayangi itu dan dia tidak pernah peduli terhadap perasaan kita itu jauh lebih m...