21. ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ

86 8 0
                                    

Suasana yang sangat canggung, menurut Biyana. Karna ia ternyata sedang bersama kedua orang tuanya tengah makan malam bersama keluarga Mahesa. Sebenarnya ia tidak ingin ikut, namun ia dipaksa dan diancam oleh mamanya sendiri membuat dirinya mau tak mau mengikuti kemauan mamanya.

"Gimana hubungan kalian? Kayanya makin deket ya?" tanya seorang wanita paruh baya yang merupakan ibunda Mahesa. Biyana yang bingung menjawabnya hanya bisa tersenyum manis dan memainkan jemarinya dibawah meja.

"Hubungan kita baik baik aja kok Bun, ya kan Na?" tanya Heeseung.

"I-iya.. "

"Soal perjodohan, gimana menurutmu Mahes? Biyana sendiri udah setuju loh, tinggal tentuin tanggalnya aja kalau kalian berdua udah lulus" kata Mama Biyana membuat Mahesa dan Biyana saling beradu tatap dalam diam. Biyana tak pernah mengatakan bahwa dirinya setuju atas perjodohan ini.

"Aku ijin ke kamar mandi sebentar ya" pamit Biyana kemudian dengan cepat beranjak pergi.

"Biyana memang gitu anaknya, malu malu tapi mau" kata Mama Biyana membuat semua orang disana terkekeh kecuali Mahesa.

"Aku juga ijin ke kamar mandi sebentar" pamit Mahesa menjemput Biyana. Ia tadi sebenarnya sempat melihat Biyana pergi kearah lain, bukannya ke kamar mandi. Ia pun berniat mengikuti kemana arah gadis itu pergi.

"Biyana!" panggil Mahesa membuat gadis itu segera menoleh. Ternyata gadis itu pergi ke sebuah taman kecil yang berada tak jauh di restoran ini.

"Maaf.. "

"Ini bukan salah kakak, ini terjadi karna kita dipaksa"

Heeseung menatap Biyana kemudian menggenggam kedua tangan gadis dihadapannya itu.

"Kamu bahagia kan sekarang?" tanya Mahesa tiba tiba dan mendapat jawaban gelengan dari gadis dihadapannya membuat pemuda itu tersenyum tipis.

Mahesa menatap Biyana intens, gadis itu terlihat semakin cantik di bawah sinar cahaya rembulan. Manik indahnya, bulu mata lentiknya, hidung mancungnya, dan bibir tipisnya yang begitu cantik ketika ia tersenyum manis. Pemuda itu menyelipkan helaian rambut Biyana kebelakang telinganya lalu menangkup kedua pipi Biyana.

Cup!

Tanpa dikendalikan, Mahesa tiba tiba mencium bibir Biyana. Ciuman yang lembut itu berlangsung sekitar 5 menit lamanya. Pemuda itu akhirnya pun melepas tautan bibirnya, dan menatap manik gadisnya dalam.

Tak ada kata yang dilontarkan, keduanya hanya saling menatap dalam diam dan menyelami tatapan masing masing. Mencoba mengetahui isi hati masing masing melalui tatapan mata yang mendalam.

"Maaf Na aku terlanjur jatuh cinta sama kamu, tapi kamu ternyata lebih milih Jian. Terima kasih buat semuanya, semoga kamu bahagia sama pilihanmu ya.. "

"Maaf kak, aku terlanjur jatuh cinta sama Kak Ji. Aku gak bisa maksain hati ini untuk mencintai kakak. Terima kasih selalu ada buat aku, semoga kakak ketemu orang yang lebih baik daripada aku.. "

























❯───── ✾์ ─────❮





























1 bulan kemudian

Libur sekolah telah usai, seluruh murid kembali masuk seperti biasa dan beraktifitas kembali seperti biasanya. Terkecuali kelas 12, mereka akan menjalani ujian sekolah dan kelulusan nantinya.

"Kak Ajun semangat ya ujiannya!" kata Davina memberi semangat.

"Iya sayang, kamu juga belajar yang rajin ya" balas Ajun mengelus pelan surai gadisnya. Semua orang yang berada disana sudah biasa melihat kemesraan pasangan itu dan hanya menatapnya sabar meskipun sedikit muak. Mereka juga tak jarang mengumbar kemesraan didepan umum membuat semua orang menatapnya iri, muak, dan lain lain.

"Kamu udah punya rencana mau kuliah dimana?" tanya Giselle pada Yovan.

"Udah, aku ambil beasiswa di kampus sekitar sini, Jian sama Ajun juga daftar disana tapi kita beda jurusan" kata Yovan menjelaskan kemudian Giselle hanya mengangguk paham.

"Yah.. sedih dong bentar lagi bakal pisah sama pacarnya" kata Zoesha menyindir beberapa orang yang ada disana, padahal dirinya pun akan ikut merasakan, aneh. Davina, Giselle, Biyana dan Nadyra hanya menatapnya malas, kecuali Sintya. Karna memang ia sendiri yang hanya memiliki pacar satu angkatan dengannya, jadi ia tak begitu menghiraukannya.

"Kak Kevin sama Kak Asa gak ikut daftar di universitas tempat Kak Yovan daftar?" tanya Sintya.

"Kak Kevin abis lulus lanjut ngurusin perusahaan papanya, sama kaya Kak Asa" jawab Nadyra membuat semua orang yang ada disana mengangguk paham.

"Semoga hasil nilai Kak Jian, Kak Yovan, Kak Ajun, Kak Kevin, Kak Asa mendapatkan hasil yang memuaskan dan semoga diterima di universitas yang diinginkan" doa Sintya dan mendapat amin dari semua orang yang berada disana.

"AAMIIN!"

"Kira kira Kak Mahesa lanjut kemana ya..?"


























❯───── ✾์ ─────❮

































To Be Continue



Bau baunya Mahesa bakal jadi sadboy ni:D
Mahesa mending sama aku aja sinii syankkk😙💖

Btw menurut kalian Biyana lebih cocok sama Jian atau Mahesa nii?

ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang