ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]

29. ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ

17.00 WIB—

Biyana terkejut ketika melihat ekstensi Jian yang berada diparkiran sekolahnya sedang duduk diatas motor sportnya. Pemuda itu terlihat lebih tampan karna memakai jaket kulit dipadukan dengan kaos oblong, dan celana jeans.

Biyana menggelengkan kepalanya, menepis pikiran buruk yang terus terlintas dibenaknya tentang video tadi siang. Mungkin ia akan segera menanyakan tentang kebenaran video itu pada Jian setelah ini. Gadis itu kemudian sedikit berlari menghampiri Jisn dan berdiri tepat dihadapannya.

"Kakak ngapain disini?"

"Ngapain lagi? Jemput kamu lah" jawab Jian tersenyum sambil mengusak surai Biyana. Gadis itu menggenggam tangan Jian yang tengah mengusak surainya dan menatap intens pemuda dihadapannya.

"Kak.. A-aku—"
Belum selesai Biyana mengatakan sesuatu, Jian sudah lebih dulu memasangkan helm dikepalanya dan langsung mendudukkannya di jok belakang. Biyana yang mendapat perlakuan tiba tiba tersebut hanya bisa diam tertegun.

"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat" bisik Jian menepuk pelan helm dikepala Biyana.

"Kemana?"

"Ada deh"

❯───── ✾์ ─────❮

Ternyata Jian membawanya pergi ke sebuah mall yang berada tak jauh dari sekolahnya. Pemuda itu mengajak Biyana berkeliling mall dan membelikannya es krim. Jian juga membeli baju couple untuknya dan Biyana, membelikan Biyana sepatu, make up dan beberapa aksesoris yang gadisnya perlukan. Sungguh, Jian kali mengeluarkan semua uangnya hanya untuk membelikan barang barang keperluan dan kesukaan Biyana.

Jika seperti ini, bagaimana Biyana akan mengatakan tentang kebenaran video itu dan mengakhiri hubungannya kalau Jian terus bersikap manis padanya?

"Makasi ya kak buat semuanya"

"Iya anggep aja ini semua hadiah dari aku untuk kamu, semoga kamu suka"

"Aku suka banget"
Biyana dan Jian saling melontarkan senyuman manis dan melakukan beberapa skinship. Menikmati waktu bersama tanpa memikirkan orang disekitarnya yang menatap mereka iri karna kemesraannya.

Drtt! Drtt! 

Ponsel Jian bergetar tanda bahwa ada orang yang memanggilnya lewat sambungan telepon. Pemuda itu sedikit mengintip layar ponselnya dan segera mematikan panggilannya.

"Kenapa gak diangkat?"

"B-bukan apa apa, cuma orang iseng kok" jawab Jian gugup membuat Biyana menatapnya curiga.

Drtt! Drtt!

Ponselnya kembali bergetar dengan panggilan dari orang yang sama, membuat Jian menatap Biyana sejenak meminta izin.

"Angkat aja"

Jian pun segera menjauh dari jangkauan Biyana dan mengangkat panggilan dari seseorang tersebut.

"Kamu dimana Ji? Kok gak ke apartemen aku sih?! Aku nungguin kamu loh dari tadi!" kata seseorang disebrang sambungan dengan nada manja namun sedikit berteriak karna kesal.

"Stt, jangan berisik. Iya nanti aku kesana tapi nanti ya gak sekarang"

"Kenapa nanti? Aku maunya sekarang!" kata orang itu yang kini memulai panggilan video dengan Jian, mau tak mau pemuda itupun mengangkatnya. Untungnya sudah berada jauh dari jangkauan Biyana sehingga gadis itu tak dapat mendengar dan melihatnya.

"Nanti aku kesana ya sayang.. Aku lagi sama Biyana sekarang"

"Ish kamu ini Biyana terus.. Akunya kapan.. " rengek gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Nanti aku telpon lagi. Dadah sayang"

Panggilan tersebut dimatikan sepihak oleh Jian, pemuda itupun segera menghampiri Biyana yang tengah duduk menunggunya.

"Kita pulang ya. Mama udah nelpon aku"

"Kakak gak mau liat sepatu yang tadi dulu? Gak jadi beli?"

"Besok aja, nanti aku kesini sendiri"

"Oke"

❯───── ✾์ ─────❮

"Aku gak suka ya liat kamu sama Biyana terus"

"Aku juga gak suka liat kamu sama si Samuel terus"

"Ish.. kan aku udah bilang aku bakal putusin dia"

"Secepatnya ya?"

"Iya"

"Good girl"

"Tapi kamu juga harus putusin si Biyana itu"

"Tapi—"

"Gak ada tapi tapian"

❯───── ✾์ ─────❮

'Jung Sungchan
as
Samuel Chandrawana'

To Be Continue

hai!! hawai you? aim fain tengkyu (＾ｖ＾）

fyi, cerita ini sebentar lagi akan mendekati ending.. ditunggu yaa..

semangat buat hari ini, lusa, dan seterusnya.. have a great day!! ≧❀‿❀≦