35. ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ

131 9 0
                                    

Setelah kehilangan kedua orang yang ia sayangi, kini Biyana menjadi pribadi yang sedikit tertutup. Ia menjadi jarang bicara, tak seceria dulu, sering melamun, dan menangis. Namun dibalik itu semua, seseorang hadir sebagai pengganti dan penghibur dikala Biyana sedih dan terpuruk, ia adalah Sagara Adhiyaksa. Pemuda itu selalu berusaha menghibur dan menenangkan Biyana ketika gadis itu tengah merasa sedih dan kesepian.

Seperti halnya saat ini, Biyana yang tengah menangis seraya melipat tangannya diatas meja dan menumpukan wajahnya ditangannya guna menyembunyikan wajah dan tangisannya agar tak terdengar oleh pemuda dihadapannya. Namun sekeras apapun ia berusaha suara tangisannya tetap saja terdengar karna sedikit keras.

"Hiks.. Sagara.. "
Gadis itu terus saja menangis seraya merengek pada Sagara membuat pemuda dihadapannya menghela napas. Ia kemudian mengelus surai gadisnya dan berusaha menenangkannya agar gadis itu berhenti menangis.

Biyana mendongak dan menatap wajah Sagara dihadapannya, memperlihatkan hidungnya yang memerah dan mata sembabnya membuat Sagara terkekeh dan kembali mengelus sayang surainya guna menenangkannya.

"Jangan nangis lagi, ya?" kata Sagara seraya mencium kening Biyana. Entahlah, perlakuan Sagara pada Biyana kini sedikit berubah. Yang dulunya pemuda itu sangat canggung pada Biyana, kini ia tak segan menampakkan perhatiannya dan kasih sayangnya pada Biyana. 

Biyana mengangguk mengiyakan perkataan Sagara, namun kini ia kembali berkaca kaca dan terisak lagi membuat Sagara menghela napasnya panjang. Dasar cengeng, pikirnya.

"Jangan cengeng, kalo kamu masih nangis terus aku pergi" ancam Sagara membuat Biyana kini menghentikan tangisannya. Gadis itu kemudian menahan lengan Sagara yang bangkit dari duduknya bersiap meninggalkan Biyana.

"Jangan pergi, jangan tinggalin aku" lirih Biyana dengan mata yang berkaca kaca membuat Sagara mengurungkan niatnya. Pemuda itu melepaskan cekalan Biyana yang menahan lengannya kemudian ia tersenyum sejenak menatap Biyana.

"Aku gak akan ninggalin kamu" kata Sagara kemudian berusaha menghibur Biyana dengan pantomim dan aegyo.

Biyana yang tadinya sedih dan murung, kini tertawa saat melihat tingkah lucu Sagara yang berusaha menghiburnya. Gadis itu menyeka air matanya seraya tertawa bahagia saat Sagara membuat bayangan bentuk tangan berupa kucing, hewan kesukaannya.

"Jangan sedih Biyana, aku ada disini untuk kamu. Tertawalah, karna tawamu merupakan sumber kebahagiaanmu dan orang lain"

"Terimakasih Sagara karna sudah menghiburku, aku harap akan terus begini. Terimakasih karna sudah hadir sebagai rumah dan sandaran yang menggantikannya"




























❯───── ✾์ ─────❮ 






























Setelah menghibur Biyana, kini Sagara mengajaknya pergi ke sebuah wahana bermain ice skating. Pemuda itu yang merupakan atlet skating dulunya saat masih kecil, kini ia mengajarkan Biyana beberapa teknik gerakan saat meluncur di atas ice rink.

"Aku takut jatuh!"

"Gak akan jatuh kalo pelan pelan, ayo coba lagi"
Sagara terus mengajarkan Biyana beberapa gerakan dasar dalam bermain ice skating, contohnya seperti berdiri dengan kaki membentuk huruf V, lalu kemudian sedikit menekuk lutut, mencondongkan tubuh ke depan, dan merentangkan kedua tangan dibawah bahu.

"Yey aku bisa!" seru Biyana saat dirinya dapat melakukan seluruh gerakan tersebut tanpa terjatuh sedikitpun. 

"Keren!" puji Sagara seraya memberikan dua jempolnya, lalu kini dirinya memperlihatkan skillnya sendiri bermain ice skating yang begitu terampil.

Berapa gerakan ia perlihatkan pada Biyana, sebuah gerakan yang menurut Biyana sendiri sulit ia lakukan, seperti spins, spirals, dan jumps yang ia lakukan sebelum mendarat di es membuat Biyana ternganga dan terpukau melihatnya.

"Wow! Keren!" seru Biyana seraya bertepuk tangan heboh.

"Mau coba berdua?" tawar Sagara membuat Biyana menatapnya ragu. Namun sebelum Biyana menjawab, Sagara lebih dulu menarik tangannya dan mengangkatnya ke udara.

"Setelah aku lempar kamu langsung berputar, oke? Nanti aku tangkap" kata Sagara yang ingin mengajarkan Biyana salah satu teknik gerakan berpasangan, yaitu lift. Biyana pun mengangguk ragu sebagai jawaban lalu kemudian Sagara bersiap melemparnya. Gadis itupun menuruti instruksi Sagara, yaitu berputar dan segera ditangkap kembali oleh Sagara.

Setelah mengajarkan gerakan tersebut pada Biyana, Sagara kembali mengajarkan salah satu gerakan jumps berpasangan yaitu melakukan gerakan berputar sebelum melompat di udara dan gerakan spins yaitu gerakan kombinasi berpasangan camel spin dan sit spin, tak lupa ia juga mengajarkan gerakan berhenti yang tepat dan benar agar tak terjatuh, contohnya yaitu snowplow stop, spin stop, dan hockey stop.

Semua gerakan tersebut dapat Biyana lakukan tanpa halangan sedikitpun membuat Sagara tersenyum bangga melihatnya. Gadis itupun terlihat sangat senang melakukannya, ia bersorak dan tertawa bahagia saat dirinya dapat melakukan seluruh gerakan tanpa terjatuh.

"Jika kamu memiliki seribu alasan untuk menangis, setidaknya kamu masih memiliki satu alasan untuk tersenyum bahagia.. "

".. Dan jika kamu tidak memiliki kebahagiaan, setidaknya kamu dapat memberi kebahagian pada orang lain. Ketika kamu mampu dan mau menerima kekurangan dan kelebihan itulah kebahagiaan"





































❯───── ✾์ ─────❮ 



































To Be Continue



* semua gerakan ini sudah aku searching digoogle dan youtube, jadi bila ada kesalahan boleh beri masukan yaa.
diawal chapter pun buat para engene pasti merasa gak asing ya sama adegannya? ya itu aku ambil dari adegan dark blood concept trailer enhypen yang waktu sicewe nangis terus si sunghoon ngehibur, lucu banget asfhkhfsgh.

have a nice day and be healthy guys, see u (⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

ꜰʀɪᴇɴᴅᴢᴏɴᴇ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang