Terkadang pertemuan yang singkat akan membuat cerita yang hebat
~GusKecinyaIfa~
°°°°°
Cinta itu datangnya dari hati, adapun istilah cinta itu datang dari mata turun ke hati, apakah orang buta tak punya cinta?. Cinta itu tentang rasa, rasa yang merasakan tentang rasa bukan dari mata atau pun dari telinga, tetapi dari hati. Kalo cinta mu tiada ma'rifatullah maka cinta mu akan hancur.
Dan di sini tepatnya di asrama seorang gadis selalu mengingat cinta masa kecilnya, cinta pertamanya dan berharap dewasa dipertemukan kembali untuk menjalin cinta yang sesungguhnya.
Gadis itu duduk di tempat tidurnya sendirian sambil memegang sebuah ikro dan di dalamnya terdapat sebuah surat, ikro tersebut selalu ia bawa kemana pun dia pergi.
Namanya Syarifa Khairunnisa Azzahra baginya ikro itu sangat berharga, Rifa akan selalu mengingat siapa yang sudah memberikan ikro itu.
Bayangan-bayangan masa kecilnya selalu Rifa ingat dan ia kenang, seperti anak kecil yang tak sabaran untuk memakai baju lebaran, menunggu besok waktu lebaran tiba, membayangkan memakai baju bagus dan merasakan kebahagiaan. Rifa menginginkan kebahagiaan bersama seseorang di masa lalunya.
Dimana saat Rifa mengingatnya ia selalu tertawa dan indahnya saat kesedihan berubah menjadi keceriaan.
"Gus kecil." ucap Rifa sambil memegang ikro ditangannya dan mengingat kenangan bersama Gus kecilnya.
Flashback on
12 tahun yang lalu
Seorang gadis kecil yang cantik, rambutnya sebahu, matanya bulat, umurnya 6 tahun, dia sedang duduk di taman, dengan air mata yang jatuh ke pipi chabi nya.
Dia sedang menatap poto dirinya dengan seorang gadis yang seumuran dengannya, yaitu sahabatnya.
Dua hari lalu sahabatnya yang bernama Nisa datang, dan menyampaikan kabar yang sangat menyedihkan bagi Rifa.
"Ifa maafkan aku, aku harus pergi." ucap nisa dengan mata yang berkaca kaca.
Ifa panggilan masa kecil nya Rifa.
"maksud kamu pergi kemana?" entah kenapa perasaan Rifa tidak enak saat mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Aku harus ikut pergi ke luar negri, bersama ayah ibuku"
Deg!
" Terus kapan pulangnya nis?" tanya tak terasa cairan bening membasahi pipi chabinya.
"Aku gak tau, mungkin aku akan tinggal di sana bersama kedua orangtuaku," jawab nisa matanya sudah berairan.
" Apa kita akan bertemu lagi?"
"Aku gak tau, tapi aku janji, sampai kapan pun kamu adalah sahabat terbaik aku ifa"
Lalu Rifa kecil memeluk sahabatnya itu dengan sangat erat seakan dia tidak ingin kehilangan sahabatnya yang sudah menemaninya kemana pun dia pergi.
Kedua gadis kecil itu saling berpelukan sambil menangis, menyalurkan kehangatan yang tak tau kapan akan bertemu lagi.
Kini ifa sedang sendirian di taman, meskipun ada beberapa anak kecil seumurannya yang sedang bermain di taman tetapi, tetap saja rifa kecil merasa kesepian setelah di tinggal pergi oleh sahabatnya.
"Nisa kenapa kamu harus pergi hiks, aku tidak punya teman dekat lagi,"
" Tidak ada yang mau berteman denganku, aku kangen sama kamu hiks." Ucapnya lagi sambil memeluk potonya bersama nisa.
Dia pergi ke taman ini, taman yang selalu menghabiskan waktu bersama sahabatnya, dan hampir tiap minggu mereka bermain bersama ditaman.
Namun tiba-tiba saat dia menangis ada seorang anak laki-laki pakai peci datang menghampirinya. Dia lumayan tinggi.
"Hey kenapa kamu menangis sendirian?" tanya laki-laki yang pakai peci itu.
"Kakak siapa?" balik tanya ifa.
Ifa melihat laki-laki itu dari atas sampai bawah, lelaki itu berpakaian seperti santri yang pakai peci dan lengkap memakai sarung.
"Kenalin nama aku isal" jawab laki-laki itu.
Isal itu tampan di usianya yang masih kecil, terlihat hidung mancung dan halis yang tebal rapi.
"Kamu kenapa menangis sendirian, kemana orang tua kamu?" tanya isal.
"Aku lagi kangen sama sahabat aku, aku sendirian ke taman" jawab ifa matanya sudah berairan.
"Aku boleh duduk disini?" tanya isal.
"Iya silahkan, kaka bukan orang jahat kan" dengan muka masih sedih.
"Aku bukan orang jahat kok, kamu tenang aja" ujar isal dan melangkah duduk di sebelah kanan Ifa.
Mereka duduk di taman dengan beberapa orang yang sedang bermain juga di taman itu.
"Emang sahabat kamu kemana?" tanya isa sambil menjaga jarak.
"S-sahabat aku pergi kak hiks, dan sekarang aku tidak punya teman lagi untuk bermain hiks,..... karena sahabat terbaik aku sudah pindah bersama orang tuanya keluar negri hiks,.." jawab ifa sambil terus menangis.
Isal jadi bingung harus gimana menghadapi ifa karena terus saja menangis. Di mata isal Ifa ini sangat lucu dan imut di tambah lagi Ifa memiliki pipi yang chabi.
"Hey udah jangan nangis lagi." berusaha nenangin."Aku kangen kak sama dia, soalnya dia yang selalu nemenin aku ke taman ini sambil bermain hiks.."
"Emang kamu gak punya teman lagi?" tanya isal.
"Gak ada yang mau berteman dengan ku kak" jawab ifa dengan muka sedihnya.
Walaupun ifa bersedih dengan pipi merahnya, tetapi muka ifa imut seimut kucing anggora yang gemoy melihatnya.
"Ya udah mulai sekarang kamu mau gak jadi sahabat kakak?" tanya isal.
°°°°°°°°°°°°°
Bersambung.....
Maaf kalo masih ada typo ini cerita pertama aku.
Kasih votmennya atuh⭐💬

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Cinta Gus Kecil
Romance"Haruskah aku menerimamu sedangkan hatimu tak mencintaiku?" ~Rifa~ Syarifa Khairunnisa Azzahra adalah seorang wanodya yang masih mencintai masa lalunya, yaitu seorang lelaki yang sering ia panggil Gus kecil. Tetapi, Rifa mal...