Bab 12

710 41 19
                                    

Assalamu'alaikuum

JANGAN LUPA KOMEN DI SETIA PARAGRAFNYA💬

LOVE YOU ❤️

❤️

°°°°

Teriakan nyaring di indra pendengaran Rifa yang sudah ia ketahui pemilik suaranya itu membuatnya segera menoleh. Gadis yang bernama lengkap Syarifa Khairunnisa Azzahra itu tersenyum melihat kedua sahabatnya yang menghampirinya dengan berlari kecil.

"Aaaaa... Kita kangen!" pekik kedua sahabat Rifa seraya memeluknya. Ressya dan Ghea.

Rifa terkekeh geli dengan sifat kedua sahabatnya itu terutama Ghea. Tangan Rifa membalas pelukannya.

"Emang aku ngangenin sih." Rifa tertawa dan merintih sedikit begitu mendapatkan cubitan kecil di perutnya dari kedua sahabatnya itu.

Pelukan mereka terlepas, kedua sahabatnya menatap Rifa kesal.

"Fa kamu kemana aja sih? udah hampir 3 mingguan loh kamu gak ke pondok," tanya Ressya.

Ghe mengangguk "iya, dan kenapa hp kamu gak aktif?, di WhatsApp juga gak di bales-bales, kaula teh kangen" timpalnya.

(Kaula=aku)

Rifa melupakan handphonenya yang ia nonaktifkan dari sehari sebelum pernikahannya dan sampai sekarang Rifa belum meng-aktifkannya kembali.

Rifa memutar otak agar tidak dicurigai oleh sahabat-sahabatnya itu. "Emm itu ada acara keluarga. Ah iya aku lupa mengaktifkan hpnya kembali heheh." tertawa garing membuat kedua sahabatnya menatap kesal.

Rifa tidak berbohong soal dia nggak ke pondok 3 Minggu ini memang ada acara keluarga. Ya, acara pernikahannya bersama anak pemilik pesantren Darul Muttaqien, pesantren yang Rifa tempati sekarang.

"Asrama terasa sepi dan hampa kalo gak ada kamu Fa, bagaikan senja tapi tak jingga, bagaikan cinta tapi tak di anggap jiakkkk." berdramatis.

"Lebay kamu ge." ucap Ressya seraya menepuk pelan lengan Ghea yang agak berisi. Dan di balas cengengesan oleh Ghea sambil memegang lengan kanan yang di tepuk tadi.

Sedangkan Rifa tersenyum melihat kelakuan sahabat yang satunya itu, meskipun pipinya bulat menurut Rifa Ghea lucu. "Ya udah yuk ke asrama." Rifa mengambil tasnya yang sempat jatuh ketika berpelukan dengan kedua sahabatnya.

"Yuk."

Mereka berjalan menuju asrama beriringan dengan posisi Rifa di tengah, sebelah kanan Ressya dan di kirinya Ghea. Tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Nisa bersama  antek-anteknya yaitu Mila dan Sasa.

"Wah, wah, wah..., nambah lagi nih cecurut jadi tiga. Kemana aja lo baru balik ke pondok? gue kira lo di nikahi sama aki-aki hahah!" di ikuti tawa ejek oleh Mila dan Sasa.

"Heh!, jaga ya bicara lo," kali ini bukan Rifa atau Ghea yang menjawab tetapi Ressya.

"Dasar para kuntilanak yang minus akhlak, emang gak ada kegiatan lain apa? gangguin kita mulu, heran deh kita." timpal Ghea.

"Emang kamu gak minus akhlak?" celetuk Sasa dengan polosnya.

Di antara kedua teman Nisa, Sasa lah yang paling polos dan saking polosnya, pernah ada yang berucap pada Sasa, dalam ucapannya itu Sasa di suruh cuci pikiran. Dan polosnya Sasa, ia malah mengambil sikat lengkap dengan sabunya ke hadapan orang yang berucap itu. Padahal kan itu hanya peribahasa agar kita membuang pikiran-pikiran negatif.

Mencari Cinta Gus KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang