Assalamu'alaikum
Tandai typo
KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA💬
❤️
°°°°
Selepas pulang dari pasar dan membatu membereskan barang-barangnya bersama umi Halimah, Ressya kembali ke asrama dengan sebuah sapu tangan yang ia genggam. Badannya sangat lelah tetapi, lelahnya terasa menghilang begitu saja setelah mengingat siapa pemilik saputangan itu. Sepanjang perjalanan tercetak jelas senyuman di paras cantiknya. Hingga sampai di asramanya pun wajahnya berseri-seri dan hal itu membuat Rifa keheranan.
"Tumben wajah kamu ada sari-sarinya." celetuk Rifa.
Saat ini Rifa sedang mengipasi Nayra yang tertidur di kasurnya menggunakan buku tipis karena di rungan itu sangat panas, jadi Rifa berinisiatif agar ponakannya itu tidak kegerahan. Sungguh tante yang baik.
"Sari apa? Sari manis? Iya si memang aku manis." sahut Ressya dengan pedenya seraya menunjukan wajah so imutnya. Sedangkan Rifa hanya berdecak sebal dengan kepedean sahabat satunya itu. Ressya beralih menatap seorang anak kecil yang tertidur di kasur Rifa.
"Eh, ada Ning Nayra disini, sejak kapan dia disini?" tanya Ressya bingung.
"Sutttt... dia tertidur, tadi abis main di sini sama aku." jawab Rifa pelan. Nayra menggeliat, Rifa segera mengusap-usap lembut punggungnya dan itu berhasil membuat Nayra tertidur pulas kembali.
Ressya hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti, ia duduk di pinggir kasur miliknya dan berhadapan dengan Rifa.
Kalo kalian mempertanyakan Ghea kemana. Ghea lagi kebagian piket untuk mempersiapkan makan malam bersama santri lainnya.
"Fa, aku mau curhat deh." Sambil tersenyum berseri-seri. Sebenarnya Ressya malu untuk memberitahukan tentang isi hatinya saat ini, tetapi ia ingin sahabatnya tau dan biar bisa mengasih saran agar cintanya tak salah untuk berlabuh.
Rifa berhenti mengipasinya dan menoleh. "Ya curhat aja, emang curhat apa si? Em.. aku tau nih dari muka kamu ini, pasti kamu lagi jatuh cinta." Rifa hanya menjawab asal tetapi dilihat dari ekspresi Ressya yang mengangguk kecil dan tersenyum malu-malu, menandakan bahwa apa yang dikatakannya itu memang benar. "Ih beneran? Sama si siap? Siapa orangnya? Santri sini bukan?" tanya Rifa beruntun.
"Tanyanya pelan-pelan napa." Sedangkan yang di ajak bicara malah cengengesan.
"Ya udah cepetan jawab." ucap Rifa tak sabaran.
"Jadi gini ... Aku tuh suka sama ......." Ressya sedang mempermainkan.
"Sama?... Cepetan ih." Rifa merasa dongkol di permainkan seperti itu ia mencubit pelan lengan sang sahabat.
Ressya meringis dan memegang bekas cubitannya." Aww..... iya, iya. Aku tuh suka sama Gus Hasbi dari dulu. Cuma kaya gak pantes aja gitu, Gus Hasbi itu ganteng, pandai agama, anak pak yai, sedangkan aku." Setelah menjelaskan pundak Ressya melorot.
"Aku sebenernya udah tau si. Soalnya kamu kalo liat Gus Hasbi tuh kaya beda gitu." Sahut Rifa.
"Aku jadi malu. Tapi gak mungkin si berjodoh sama Gus Hasbi. Aku hanyalah santri biasa yang tak pantas bersanding dengan keluarga terhormat kayak pak yai."
"Jangan pesimis gitu. Tikung aja di sepertiga malam, kalo Allah sudah menghendaki ln Syaa Allah kok kamu akan berjodoh dengannya."
Ressya jadi terharu dan merentangkan kedua tangannya, memeluk sahabatnya itu dan di sambut hangat oleh Rifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Cinta Gus Kecil
Romance"Haruskah aku menerimamu sedangkan hatimu tak mencintaiku?" ~Rifa~ Syarifa Khairunnisa Azzahra adalah seorang wanodya yang masih mencintai masa lalunya, yaitu seorang lelaki yang sering ia panggil Gus kecil. Tetapi, Rifa mal...