"Sayang dan cinta itu berbeda. Ibaratkan bunga, kalau sayang kita akan memetiknya tetapi, kalau cinta kita akan merawat bunga itu hingga tumbuh menjadi bunga-bunga yang indah."
~Syarifa Khairunnisa Azzahra~
________________________________________
Kedua sahabat Rifa sudah tiba di asramanya. Mereka mengganti pakaian dan siap-siap untuk beristirahat. Tetapi sebelum menepikan bokongnya di kasur, Ressya dan Ghea, terlebih dulu menginterogasi Rifa yang sudah berjanji akan menceritakan kejadian tadi sore.
Rifa bersila di atas kasur sedangkan kedua sahabatnya di bibir kasurnya. Ghea memasukan snack kedalam mulutnya dan terdengar kriukan dari mulutnya, perempuan yang berperawakan tinggi sekitar enam puluh sentimeter itu memang gemar memakan makanan ringan.
"Jadi, tadi kamu kenapa bisa nangis kaya gitu?" interogasi Ressya.
Ghea mengangguk. "Gak biasanya kamu bisa nangis kaya gitu Fa." timpal Ghea sembari memasukan makanan ringannya, bukannya badannya yang bertambah ringan, ini malah badannya yang bertambah tebal.
Rifa mengambil bantal empuk miliknya dan di simpan di pahanya, ia memegangi bantal itu. "Sebelum aku jelasin, aku minta maaf sama kalian,"
Kening kedua sahabat Rifa mengerut. "Maksudnya? Kok minta maaf," Ressya dan Ghea saling pandang, bingung.
Sebelum menjelaskannya Rifa menarik napasnya dalam-dalam. "Jadi...., Aku udah menikah sama Gus Pais dua bulan yang lalu, dan kami sepakat untuk merahasiakan pernikahannya."
"What/Ha!!. " pekik Ressya dan Ghea, mata mereka terbelalak, terkejut bukan main. Bahkan, Ghea tak jadi memasukkan snack kedalam mulutnya, alhasil snack itu terjatuh ke kasur.
"Kita di jodohkan oleh kedua orang tua kita dan kita merahasiakan pernikahannya karena, Aku belum siap mempublikasikannya kepada orang pondok. Aku bener-bener minta maaf sama kalian."
Ghea membenarkan duduknya agar menghadap langsung ke Rifa. "Serius kamu teh Fa?" tanya Ghea seraya menyimpan snacknya di pinggir, topik yang sedang di bicarakan lebih asik dari pada snack yang ia pegang. Rifa menjawab dengan anggukan.
Kedua sahabat Rifa diam, saling pandang. Rifa melihat raut muka kedua sahabatnya yang berbeda, mereka tersenyum. Rifa tidak tau apa arti senyuman itu.
"Kok kalian malah senyum si? Kalian marah ya? Aku bener-bener minta maaf karena telah merahasiakan hal yang begitu besar pada kalian." Rifa memegangi tangan kedua sahabatnya dan memandanginya dengan muka bersalahnya.
Ressya membalas memegangi tangan Rifa dengan tangan kanannya, "Kita ngerti kok. Kita gak marah, cuma sedikit kecewa aja. Selamat ya atas pernikahan kamu, semoga sakinah mawadah warrahmah,"
Di aamiinkan oleh mereka.
Ghea mengangguk. "He'em, kita akan tetep menjadi sahabat kamu, Ning Rifa."Rifa menarik kedua ujung bibirnya menjadi sebuah lengkungan dan merentangkan kedua tangannya, memeluk kedua sahabatnya. "Makasihh..... Kalian baik banget deh." di sambut hangat oleh Ressya dan Ghea, mereka membalas pelukan Rifa.
Pelukannya terlepas. "Panggil Rifa aja, jangan Ning, Aku bukan Ningsih." canda Rifa. "Dan bersikap lah seperti bisanya, sahabatku yang super duper nyebelin plus ngangenin ini." Rifa mencubit pelan kedua sahabatnya di bagian perut.
Kedua sahabat Rifa terkekeh, mereka membalas mencubit pelan perut Rifa. Dan ketiga sahabat itu cekikikan, tertawa bersama-sama saling menggilik-gilik perut.
Setelah lelah, mereka membaringkan tubuh mereka di tempat tidur Rifa dengan sisa-sisa tawanya, kepala atas mereka yang masih memakai kerudung beradu dan mengeliling, berbentuk segitiga. Mereka menatap langit-langit kamar, tampak lampu yang menyinari ruangan. Separuh kaki Ressya dan Ghea di ayunkan kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Cinta Gus Kecil
Romance"Haruskah aku menerimamu sedangkan hatimu tak mencintaiku?" ~Rifa~ Syarifa Khairunnisa Azzahra adalah seorang wanodya yang masih mencintai masa lalunya, yaitu seorang lelaki yang sering ia panggil Gus kecil. Tetapi, Rifa mal...