Bab 18

628 29 2
                                    

"Mau ke mana lo Jagur!"

Saat kedua tangannya akan menangkap ayam yang terlepas dari kandangnya. Lelaki itu tiba-tiba terpeleset dan terjatuh.

"Bokong gue!"

"Awas ya lo Jagur kalo udah ke tangkap gue bikin opor lo!"

Gus Hasbi sedang menangkap ayam milik abinya yang terlepas dari kandang saat ia akan memberi makannya. Ayam jago yang di beri nama Jagur itu berlari saat Hasbi akan menangkapnya. Untungnya Hasbi tidak memakai sarung, ia memakai cenala panjang jadi, tidak terlalu ribet saat akan berlari. Di saat tuannya lengah dan terjatuh, Jagur kabur melewati pagar rumah ndalem dan berlari keluar ke arah asrama santri putra.

Beringsut. Hasbi berlari membuka pagar dan menuju asrama santri putra dengan berlari.

"Raka bantuin, nagkap si Jagur!"

Untung lah di depan ada santri putra yang sedang berjalan kaki dan Hasbi segera meminta tolong untuk membantu menangkap si Jagur.

Seakan mengerti santri putra yang bernama Raka itu merentangkan kedua tangannya bersiap-siap akan menangkap ayam itu. Mereka berdua melangkah pelan-pelan. Si Jagur hanya bisa diam di tengah menyusun setrategi untuk bisa terlepas dari kejaran tuannya.

"Dalam itungan ke tiga, kamu maju dan kita tangkap bareng-bareng."

Santri putra itu mengangguk patuh.

"Satu." sembari di iringi satu langkah maju.

"Dua."

"Tiga."

Petok!!!

Ayam yang di namakan Jagur itu terbang ke atas dengan bersamaan Raka dan Hasbi beradu kening menciptakan sedikit benjolan.

"Jidat ane!"

"Kurang ajar si Jagur emang!"

Keduanya terjatuh ambil memegangi jidatnya masing-masing. Sakit? Sudah pasti. Kasian deh lu.

Ayam yang berwara kemerahan itu berlari sekencang mungkin ke arah asrama santri putri dan hal itu membuat keduanya bergegas untuk menangkap si Jagur.

"Rak, kejar si Jagur!"

Mereka berlari dan menuju asrama santri putri untuk mengejar ayam itu.

"Astagfirullah haladzim Ayam siapa ini."

"Aa... gue takut Ayam!"

"Ayam saha itu!"

"Emak ... tolongin anakmu!!"

Sontak kedatangan si Jagur membuat santriwati menjerit dan berlarian saat ayam itu menuju mereka. Ada yang sedang menjemur baju tiba-tiba terbang dan jatuh karena ada si Jagur.

"Ayam siapa ini?!!"

Santriwati itu merasa dongkol karena susah payah ia mencucinya, eh malah terjatuh dan otomatis bajunya kotor, itu karena kaget kedatangan ayam yang super bar-bar.

"Nah lo mau kemana." Hasbi dan Raka merentangkan kedua tangannya dan bersiap siap akan menangkapnya.

Hap!

Lagi-lagi si Jagur bisa lolos dari kukungan mereka dan hal itu membuat keduanya gusar.

Santriwati yang sedang menyapukan halamannya itu di kagetkan dengan ayam yang terbang ke arahnya tepatnya di depannya.

"Eh, ayam siapa ini?"

Santriwati itu bingung dengan ke datangan ayam jago, karena jarang-jarang ada ayam yang menuju asrama. Perempuan itu menaruh sapu lidinya ke sebelah kanan, ia pelan-pelan melangkahkan kakinya menuju Ayam dan dengan tenang ia berhasil menangkap Ayam itu. Perempuan itu tersenyum lembut dan mengelus-elus kepala Ayamnya agar merasa nyaman.

Mencari Cinta Gus KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang