Extra Part 3

13.3K 202 9
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. New Family
___________________________

***

Ibas, Abrisam dan Hayes ; mereka adalah anak dari Esteve dan Vasilla. Mengingat sekarang adalah tahun ke-15 untuk umur pernikahan pasangan romantis ini, Vasilla ingin mengadakan pesta kecil-kecilan sekaligus memperkenalkan ketiga putranya.

Ibas Reinzo Algama, adalah anak pertama mereka. Ibas memiliki ciri khas seperti Ayahnya, anak ini cenderung ke dalam olahraga dan pembelajaran. Dia adalah yang paling seimbang diantara saudaranya.

Abrisam Gerald Flavio, anak kedua dengan pembawaan yang ceroboh dan gampang emosi. Abrisam memiliki hobby yaitu bertanding di atas ring dan meninju lawannya hingga tepar.

Dan terakhir, ada Hayes Lance Draw. Dia memiliki kulit yang paling putih serta kepribadian yang ramah, dan yang paling penting dia adalah seorang Cosplayer.

Jarak diantara ketiga saudara ini hanya terpaut satu tahun, syukurnya Vasilla menjadi ibu yang baik kepada anaknya. Meski sedikit kasar jika ketiga putranya itu mengajak berkelahi atau adu mulut.

Omong-omong, Ibas kini berumur 14 tahun. Dan dia selalu menanyakan keberadaan sepupu kecilnya yang berambut pendek dan memakai pakaian seperti laki-laki, Esteve hanya tau bahwa anak dari temanya itu Heri sedang bersekolah di Texas.

Awalnya memang Esteve dan Heri memutuskan untuk menjadi saudara-saudaraan, dan itu berlanjut ketika Esteve memperkenalkan Jeanne sebagai sepupu kepada Ibas.

"Jangan cepet kebawa emosi Abri, gw selalu repot kalo lo lagi di kroyok." Kata Ibas saat mereka tengah sarapan dan memakan roti buatan ibu mereka.

Abrisam hanya bergidik masalah, peduli amat.

"Mama, nanti aku pulang malem. Ada event Cosplay di Mall 21, jangan cari aku ya ma!" Hayes dan kesibukannya menjadi Cosplayer.

Ibas dan Abri sempat muak dan jijik melihat Hayes yang menggunakan pakaian aneh dan wig berwarna-warni serta makeup yang terlihat seperti perempuan.

Meski begitu, Hayes sangat populer di SMP mereka, bahkan tak jarang anak bungsu itu di tawari jamuan makan-makanan. Tidak iri, jutsru muak. Hayes harus memiliki image yang lemah lembut dan ramah kepada orang-orang, tipe-tipe orang yang memuakkan.

***

Abri memakirkan motornya dan menyuruh Hayes turun, dia hanya mendengus ketika melihat sang kakak membawa motor Ninja ZX 250, sedangkan dirinya hanya membawa motor matic.

Ibas melihat wajah sebal Abrisam dan membuat wajah yang mengejek dan sedikit terkekeh, dia juga memajukkan bibirnya dan menyipitkan matanya.

Sial, bangsat amat si Ibas. Mukanya pen gw tonjok, batin abrisam.

"Hayes, turun bego!" Titah Abri.

"Sabar napa njeng" Jawab Hayes.

Ketiga saudara ini bersekolah di tipe swasta, Ibas kelas 9, Abri, 8 dan Hayes 7. Masih minor tapi body mereka semua spek anak SMA, mereka berjalan ke luar parkiran dan menuju kelas masing-masing.

***

"HAYES SAYANG!!" Teriak-teriak fans Hayes sudah terdengar.

Hayes hanya membalas mereka dengan senyuman dan mengangkat dua jari tangannya di pelipis lalu berkedip.

"Yo"

Pria ini dia tau bahwa dirinya terkenal, ahh tidak hanya perempuan, bahkan ada laki-laki yang menconfess dan ingin menjadi uke Hayes. Anak bungsu ini sudah pasti menolak, gini-gini dia adalah seorang pecinta tetek besar oneesan.

"Kapan gw ketemu kakel yang teteknya gede, terus gw ajak pacaran terus berduaan di kamar. Grepe-grepe teteknya abistu isep, holyshit!"

Dia memegang keningnya dan menampar pipinya sendiri, terkadang sifat mesumnya itu keluar dengan sendirinya dan bisa melakukan sesuatu hal di luar kontrol dirinya. Kaya bipolar aja, tapi ini versi polos dan sange berat.

Entah darimana sifat sange ini muncul, kadang Hayes menjadi ngeri sendiri.

Sementara itu Vasilla tiba-tiba bersin saat mengadul adonan kue-nya, "Siapa ni yang ngomongin gw?!"

***

Meninju samsak dengan penuh tenaga dan membiarkan keringat mengalir di seluruh tubuhnya hingga terlihat seperti minyak yang melumuri tubuhnya, Abrisam tengah berlatih untuk menuju lomba semi finall yang diadakan satu minggu lagi.

Matanya merah padam, memang Abrisam sangat mudah untuk di kompori atau emosi. Istilahnya, senggol dikit bacok.

Dia membuka sarung tinjunya dan melemparkan keduanya dengan kasar ke bawah lalu mengambil air putih berbentuk botol kecil dan meminum-nya dengan sekali teguk.

Bernafas memburu dan memejamkan matanya, rileks dia pasti bisa membicarakan hal mengenai lomba tinju ini kepada Ayah-nya. Sangat disayangkan jika dirinya mengundurkan diri karena tidak bisa hadir di dalam lomba itu, well sebenarnya Abrisam diam-diam mengikuti lomba ring tinju dan membolos di absen sekolah.

Dan ternyata, dia masuk ke dalam lima besar. Dan satu minggu lagi adalah finall-nya, yang menjadi masalahnya adalah. Lomba itu diadakan di hari Minggu, dimana hari itu keluarga intinya pasti akan berpergian untuk jalan-jalan atau menghabiskan waktu bersama.

Esteve melarang Abrisam untuk melanjutkan hobby-nya, yaitu Tinju.

Benar-benar pilihan yang susah.

***

The Main CharacterVotmen + FollowLilisMarathon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Main Character
Votmen + Follow
LilisMarathon

Punya Pak Ketos [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang