866 - Saga XXII

24.4K 355 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dua bulan sudah berlalu, dan seorang gadis tengah meringkuk di tengah kasurnya. Dia meremas selimut yang menyelimuti tubuhnya dengan keras, mata tertutup itu mengeluarkan air mata. Dia mencoba menangis mengaung-ngaung, tapi yang bisa ia lakukan hanya menangis dalam diam.

Memang kecurigaannya benar, sudah dua bulan tapi orang tuanya tidak ada yang kembali ke rumah. Jadi dia mencoba menanyakan hal itu, tapi yang ia dapatkan malah jawaban yang terduga.

Vasilla menelpon Ibunya dan jawaban Ibunya membuat gadis itu syok.

Kedua orang tuanya telah bercerai dua minggu yang lalu karena Ayahnya ketahuan selingkuh, dan parahnya lagi selingkuhan Ayah sedang mengandung. Ibunya tak bisa berkata-kata lagi, jadi dia mencoba untuk menjauh untuk sementara waktu sampai emosinya stabil.

Mereka bercerai dua minggu yang lalu, dan Ayah melaksanakan pernikahan keduanya seminggu yang lalu. Brengsek.

Kenapa anjing.

Tolol, ngentot.

Kenapa sosok pelindung yang ia banggakan malah berbuat seperti ini, diantara kedua orang tuanya. Tidak ada yang ingin Vasilla ikut, jadilah Vasilla sendiri.

Mereka bertingkah seakan-akan tidak akan ada dampak dari perceraian keduanya, apalagi malaikat kecil yang kini rapuh.

Dia menangis sejak semalam, air matanya tidak bisa berhenti. Dia membenci ayahnya, sangat membencinya.

Ponselnya bergetar, Vasilla mengambil ponsel itu dari samping dan melihat ada nama Esteve di log panggilan Whatsappnya.

"Esteve."

***

"Esteve, sakit banget. Gw mau mati aja." Kata Vasilla menangis sesenggukan, dia menangis dengan keras ketika Esteve datang dan memangkunya lalu memeluk Vasilla.

Esteve merasa jika Vasilla tidak dipeluk seperti ini, makhluk kecil ini akan hilang dari genggamannya.

Pria itu tidak berbicara apa-apa, tapi kedua tangannya berusaha untuk menenangkan kekasihnya. Dia mencoba mengelus rambut Vasilla dan mengelus punggung kecil itu, dia juga mencium kening Vasilla.

Hingga gadis itu tertidur, hah. Pasti dia sangat kelelahan, Esteve menepuk pelan punggung Vasilla berulang kali agar tidur gadis itu semakin nyenyak.

Esteve takut, jika pandangan Vasilla mengenai laki-laki akan berubah karena perlakuan ayahnya. Dia takut ditinggalkan atau takut jika Vasilla merasa tidak ingin dicintai.

Terkadang perlakuan orang terdekat kita, bisa mengubah cara pandang kita dalam melihat dunia.

Esteve membaringkan Vasilla di kasur dan menyelimuti gadis itu, kamar Vasilla benar-benar berantakan. Dia berinisiatif untuk membersihkannya, jadi dia segera beranjak dari kasur dan mencoba pekerjaan rumah dari awal.

Jika kamu tidak pernah melihat orang tulus, maka jadilah salah satunya. Agar orang juga percaya, bahwa akan pernah ada orang tulus. Meski itu sedikit, karena tak banyak orang yang mengerti apa itu ketulusan dan kesetiaannya.

Hanya orang yang mempunyai value tinggi, yang dapat mengerti arti kedua itu. Cinta mencakup banyak hal, tapi jangan pernah mengsalah artikan apa itu Cinta.

Jadilah dirimu sendiri, berpegang teguh pada prinsip. Jangan terlalu menjadi baik, nanti pencabut kematian bingung akan memberikan hukuman padamu saat di atas haha.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Punya Pak Ketos [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang