***
Mata pria itu mengawasi setiap gerak-gerik seorang waitres yang membawa pesanan di Cafe Street Garden, dia bisa melihat senyuman manis itu lagi. Cukup menyenangkan dan melegakan sekaligus, Esteve menyelesaikan petikkan gitarnya.
Dia berjalan turun dan duduk di salah satu tempat duduk pelanggan, dia memesan dua es teh lemon dan dua nasi goreng. Tak lupa kebab kesukaan gadis itu, dia menjentikkan jarinya sehingga mengeluarkan suara.
Yang dimana itu adalah sebuah sinyal, sinyal dimana Vasilla selesai bekerja. Vasilla tersenyum dan mengangguk menyadari kode dari Esteve.
Selang beberapa menit, gadis dengan rok di atas lutut serta baju croptop hitam itu mendatangi Esteve. Dia juga menguncir rambutnya menjadi satu, terlihat sempurna.
Ya, bukannya memang begitu. Jika kita mencintai orang itu, apapun akan terlihat sempurna. Itu berlaku untuk pria maupun wanita.
"Capek gak?" Tanya Esteve sembari menyuapi nasi goreng ke mulutnya.
Vasilla menggeleng, "Seru malahan, gw jadi lega gitu. Terus rame banget, gw ngerasa rame sama penuh." Ujarnya dengan penuh semangat.
Esteve terkekeh kecil, dia membelai rambut kekasihnya dengan lembut sehingga membuat rona merah memenuhi pipi Vasilla.
"Kalo penuhnya sama gw mau gak?"
Kedua alis Vasilla bertubrukan ketika mendengar deretan kalimat Esteve, "Ha, penuh apanya?" Tanya Vasilla agar lebih jelas.
Esteve menarik pelan nafasnya lalu mendekatkan bibirnya ke kuping Vasilla, "Penuh sama kontol gw, pasti lo seneng kan."
"Ish, jorok banget lo." Keluh Vasilla lalu mendorong dada pria itu agar menjauh darinya.
Selesai dengan makan malam mereka, Esteve segera mengantarkan Vasilla pulang.
"Besok jam setengah tujuh, gw jemput oke?" Ujarnya.
Melihat respon kekasihnya yang mengangguk membuat senyuman di bibir pria itu kembali terbit, dia mengecup sebentar kening serta pipi Vasilla.
"Jangan begadang, mimpiin gw ya."
***
"Baiklah, ujian akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober nanti. Saya harap kalian mempersiapkan diri sebaik mungkin."
Pengumuman yang menegangkan bagi para murid SMA Xavier, mereka semua menghela nafas berat. Tapi tidak dengan mantan ketua osis, Esteve.
Ahh, sebelumnya. Pemilihan ketua osis baru sudah dilaksanakan sekitar seminggu yang lalu, dan ketua osis SMA Xavier sekarang bernama Egor Scalava.
Menurut Esteve pribadi, Egor lebih cocok menjadi brandalan dibanding ketua osis. Entah karena apa para murid memilihnya, jujur dia tidak suka.
Apalagi dia bisa melihat bagaimana tikus kecil itu mencoba mendekati kekasihnya, tcih.
Gw ajakin adu kontol, mampus lo. Batin Esteve.
***
Egor Scalava, dia tidak terlalu pintar dan tidak disiplin. Point minus selalu melekat di dalam dirinya, tapi satu hal yang harus kalian tau. Egor adalah cucu dari kepala sekolah SMA Xavier, jadi kalian tidak usah heran jika dia menjadi ketua osis. Jalur orang dalam.
Pria itu berjalan di sekitar area taman saat jam istirahat, dia melihat seorang gadis yang membaca novel. Awalnya Egor tidak terlalu memperhatikannya, sampai - sampai.
Egor melihat mata indah milik Vasilla, dia merasa dejavu dan jantungnya berdebar kencang. Dia ingin menjadikan Vasilla miliknya, jujur saja mata Vasilla memang sangat indah.
Halusinasi yang indah itu sirna begitu saja, saat dia melihat seorang pria mendekati Vasilla. Parahnya lagi, pria itu mengecup pipi gadis bermata indah itu.
Disanalah muncul ambisi, ambisi untuk merebut gadis itu.
***
***Seperti biasa ya, 1k Readers untuk setiap Bab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya Pak Ketos [ ✓ ]
Romance18+ Warning : Adultromance Dia menatap Vasilla yang terlihat berantakan, Esteve memberikan senyuman miring. "Baru segitu lo udah panas, apalagi gw genjot." Ujarnya tanpa filter dan pergi. Hallo, maaf sebelumnya. Cerita ini adalah revisi dari Beda Ba...