***
"Gw pengen deh punya usaha pancake gitu."
"Terus, gw punya kegiatan setiap hari. Masak kue haha."
Vasilla dengan kebabnya, selalu menciptakan omongan bualan yang bisa membuat Esteve terkekeh. Gadis itu jika diberi kebab, akan bercerita apapun. Rasanya kurang jika makan kebab tapi tidak menceritakan apapun.
Esteve sedikit memikirkan kalimat Vasilla, "Buat aja, tapi dari online dulu. Kalo banyak kejual baru order bahan yang banyak, gimana?"
Vasilla menggeleng, "Gak ah, gw kan gak bisa masak. Yang ada ovennya kebakar kalo dipake sama gw."
Pria itu tertawa ketika mendengar sederet kalimat itu dari kekasihnya, dia mengusap rambut Vasilla.
"Nanti gw ajarin."
***
Saat ini kedua pasang kekasih itu tengah berkutat membuat satu pancake, Vasilla mengaduk adonan dan Esteve yang membantunya dengan memecahkan telur dan mencampurkan adonan itu dengan tepung.
Pakaian mereka sudah ternodai tepung putih, Esteve dengan serius melihat bagaimana cara Vasilla mengaduk. Sedangkan Vasilla serius dalam mengaduk adonannya.
15 menit berlalu dan adonan siap, Esteve memasukkan adonan itu ke dalam cetakkan lalu selanjutkan ke dalam oven.
Mereka berdua bernafas lega, membuat satu pancake saja sampai seperti ini. Gadis itu mengusap keringat yang berada di dahinya, dia menatap Esteve dan tertawa.
"Susah banget ternyata anjing."
"Susahan mana pas lo jadi dominan di atas gw?" Tanya balik Esteve dengan senyuman nakal.
Vasilla berdecak dan memukul dada pria itu, "Mulai sangenya."
"Ya gimana gak sange, pacar gw panas banget"
"Apalagi pas dia ada di atas gw sambil merem liat ke atas terus mulutnya mangap enak"
"BANGSAT!"
Esteve menghampiri Vasilla dan memegang dagu gadis itu lalu menciumnya dengan nafsu, sebenarnya sedari tadi dia sudah menahan diri. Dia rindu genjotan Vasilla.
"Ngentot yuk"
Belum sempat Vasilla menjawab, pria itu sudah mendorongnya hingga menabrak meja makan dan membuka kancing celana pendek Vasilla lalu memasukkan tangannya ke dalam sana.
Dia mengocok milik Vasilla dengan terburu-buru hingga membuat kekasihnya sedikit meringis dan meremas baju Esteve, tak hanya itu satu tangannya mengangkat tubuh Vasilla ke atas meja dan mencium bibir ranum itu lagi.
Kedua dada Vasilla juga ia remas dengan aktif dan memainkan puting kecil itu dari luar menggunakan tangannya, Esteve melepaskan tautan ciuman mereka dan beranjak turun hingga ke dada Vasilla.
Esteve membuka kemeja Vasilla serta kaitan penyangga payudara itu, lalu melahap puting kecil itu dengan keras dan panas. Lidahnya memutari puting itu hingga Vasilla menggelinjang kepanasan, dia suka saat Vasilla berteriak dan menjambak rambutnya.
"Siap?" Tanya Esteve dan Vasilla mengangguk lemas.
Esteve membuka kancing celananya dan menurunkan boxer hitam bergambar doraemon itu, dia mengocok sebentar kontolnya sebelum memasukkannya ke dalam Vasilla.
"Pelan-pelan Stev" Peringat Vasilla.
"Kenapa? Kan lo suka yang cepet-cepet?" Tanya balik Esteve.
"Ya pokoknya pel-AKHH"
Vasilla menggigit bibirnya sial dia malu, cuman dimasukin doang udah keluar. Sedangkan Esteve dia terkekeh geli.
"Kontol gw baru masuk dan lo udah keluar? Yah lumayan si, jadi ada pelumas pribadi buat masukkin lebih dalem kontol gw."
Vasilla menutup mulut Esteve, "Mulut lo kontrol dikit napa, gw curiga lo jadi ketos karena orang dalem."
Esteve mendengus, dia tidak mendengarkan ocehan kekasihnya dan mulai menggenjot pantat seksinya. Ahh nikmat, dia menampar dada Vasilla yang bergerak mengikuti genjotannya.
"Esteve, pancake nya"
"Bodo"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya Pak Ketos [ ✓ ]
Romance18+ Warning : Adultromance Dia menatap Vasilla yang terlihat berantakan, Esteve memberikan senyuman miring. "Baru segitu lo udah panas, apalagi gw genjot." Ujarnya tanpa filter dan pergi. Hallo, maaf sebelumnya. Cerita ini adalah revisi dari Beda Ba...