866 - Saga XXIX

18K 344 29
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Entah apa yang dipikirkan Vasilla hingga gadis itu berdiam diri di meja dengan menyendok boba mixue dengan tenang, dia menatap gelas plastik itu dengan tatapan kosong.

Dia merasa bosan dan hampa, hubungan dirinya dengan Esteve sudah berjalan hampir enam bulan lamanya. Sekarang bulan Desember, dia merasa bosan dengan semua kegiatannya.

Ngomong-ngomong, sekolah sudah memberikan libur pagi para muridnya. Jadi tidak heran jika Vasilla berpergian sendirian ke Mall hanya untuk memesan boba mixue kesukannya, hanya saja tumben Vasilla tidak bersama Esteve.

Hanya itu, tidak ada yang lain.

Seorang pria tiba-tiba menghampiri Vasilla dan duduk di depan gadis itu, Vasilla menatap heran pria di depannya.

Lancang lo kontol.

"Hai, gw Ethan. Kebetulan gw baru banget ke Bali, boleh minta tolong petunjuk gak?" kata Ethan.

Vasilla mengunyah boba nya lalu memperlihatkan ekspresi bosan, "Petunjuk menuju rumah Tuhan maksud lo?"

Ethan hanya tersenyum canggung, sial ni cewek ternyata gak seramah yang keliatannya. Batin Ethan.

Vasilla bangkit dari tempat duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Ethan, dia sama sekali tidak peduli.

Sedangkan Ethan hanya menggaruk rambutnya gatal, niat dia hanya ingin berkenalan dengan gadis itu. Tapi miris, alurnya tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan.

***

Esteve, pria itu menantikan balasan pesan dari kekasihnya. Berkali-kali pria itu mengirimi Vasilla pesan, tapi tidak ada balasan sama sekali. Esteve ingin menelpon, tapi dia sendiri sedang mengikuti kelas khursus masak. Dan kelas ini berjalan lumayan lama, sekitar dua sampai tiga jam.

Saat intrukstur chef datang, Esteve meletakkan ponselnya dan mulai mengikuti arahan. Pria itu mengikuti khursus masak agar bisa membuat sesuatu yang enak untuk Vasilla.

"Arh." Esteve meringis ketika ibu jarinya terkena pisau ketika sedang mengiris bawang.

Dia menghisap ibu jarinya sendiri dan melanjutkan memotong bawang dengan hati-hati.

"Fokus Stev." Guman Esteve pada dirinya sendiri.

***

Kota Denpasar saat malam hari sangat indah, apalagi ketika kalian berada di bangunan yang tinggi dan melihat lampu berwarna-warni dari atas.

Vasilla memandang ponselnya datar, malam ini dia sudah berjanji kepada Esteve untuk keluar menonton di bioskop. Dengan syarat, pria itu tidak boleh menjemputnya. Ah dia merasa bosan sebenarnya, berpacaran dengan Esteve.

Vasilla baru pertama kali pacaran hingga sampai pada bulan ke-6, dan ini kali pertama dia merasakan hal ini.

Turun dari gojek, Vasilla berjalan ke arah yang sudah di janjikan. Perempuan itu bisa melihat Esteve dengan jaket hitam dan celana hitam tentunya, dia memakai kaos putih dan tindik di kuping? Ow apa ini. Dia sama sekali tidak mengetahui jika Esteve mempunyai tindik.

"Lo tindikan Stev?" tanya Vasilla.

Esteve mengangguk seadanya, pria itu sedang badmood sebenarnya. Dia merasa Vasilla seperti ingin menjauhinya, karena itu ketika pacarnya berada di dekatnya dia langsung merengkuh pinggang Vasilla dan menuju ke arah bioskop.

***

Pulang dari bioskop, Vasilla meminta Esteve untuk menginap di rumahnya. Dia ingin membicarakan mengenai, kebosanannya dalam hubungan ini, dan gadis itu pikir Esteve akan marah atau membentaknya lalu parahnya pria itu akan mengakhiri hubungan mereka.

Tapi, itu tidak terjadi.

Esteve malah memeluknya dan mengusap rambut gadis itu perlahan, pria itu kesal sebenarnya tapi dia juga menghargai kejujuran gadisnya.

"Jadi, apa yang bisa gw lakuin biar pacar galak gw ini gak bosen hm?" Tanya Esteve.

Vasilla menggeleng pelan, dia tidak enak hati.

"Atau gini aja Vas, biar hubungan gak bosen.  Mau ngentot pake gaya baru gak?"

"BAJINGAN TOLOL, BUKAN ITU MAKSUDNYA."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Punya Pak Ketos [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang