***
Esteve kembali ke dalam aktivitasnya ketika dirinya sudah merasa kondisinya membaik, ah iya ini sudah terhitung satu bulan Esteve tidak pernah berinteraksi dengan Vasilla.
Entah salah siapa, tapi awalnya. Esteve yang menjauhi Vasilla dan berusaha untuk tidak merespon perkataannya yang tidak penting, dia merasa seperti pria yang harus diperjuangkan. Yah kalian tau lah, Esteve ingin Vasilla mengejar dirinya
Setelah kejadian itu, Vasilla benar - benar menjauh. Sepertinya cewek itu merasa memang tidak sepantasnya mereka berdekatan, mengingat bagaimana fakta mereka berdua sangat berbanding terbalik.
Pasti akan menjadi rumor yang sangat heboh jika satu sekolah tau mereka berdekatan, sejak itu pula Vasilla berhenti menjadi pembuat onar. Dia bersama Jean dan Xabiru lebih memilih menghabiskan waktu untuk berkumpul serta bercanda tawa.
Mereka juga melakukan pelatihan rutin di gym yang terletak di salah satu kota Bali, body tubuh mereka bertiga sangat bagus. Sesuai selera masing - masing dan porsinya.
Meski sudah melakukan banyak kegiatan, Vasilla masih mengingat beberapa sekelebat bayangan Esteve. Mungkin memang, waktu yang paling singkat memberikan kenangan yang luar biasa.
Dia hampir menangis karena kondisi itu.
"Eh katanya, nanti bakalan ada penilaian renang." Ujar Jean sambil membaca pengumuman yang tertera di instagram offical milik sma mereka.
"Wihh keren, gila. Kita bisa liat para cogan." Seru Xabiru menambahkan responnya.
Vasilla hanya menggelengkan kepalanya, dia tidak terlalu memusingkannya. Gadis itu bisa berenang, apa yang perlu direpotkan.
***
Mulut Jean menganga lebar ketika mereka baru saja sampai di kolam renang umum yang akan digunakan sebagai penilaian gerakan renang.
"ANJING, COGAN COK!!" Seru Jean.
Xabiru dan Jean begitu semangat, mereka memakai sport bra dan celana pendek.
Mereka bertiga adalah kelas sebelas, sedangkan hari ini jadwal berenang kelas sebelas dan dua belas.
Dan sedari tadi banyak dari kakak kelas yang melihat mereka, gak salah sih. Tiga gitar spanyol ni bos, senggol dong.
Saat mereka menenggelamkan setengah badan ke kolam renang, terdapat 3 anak osis laki - laki yang menghampiri.
Ketiga anak osis itu ternyata yang akan menjadi penilai, ahh jadi osis panitianya.
"Vasilla sama Kak Zidan ya." Ujar osis laki - laki yang hanya memakai bawahan berupa celana.
Vasilla mengangguk, sedangkan Jean dinilai oleh Kak Dean lalu Xabiru Kak Geo.
Saat Vasilla memulai gerakkan renangnya, bunyi pluit itu berdenging membuat gadis itu menoleh melihat Zidan.
Zidan mendekati Vasilla dan meluruskan tangannya, jujur saja gadis itu sedikit terkejut. Kulitnya bersentuhan dengan Zidan, dia pernah mendengar jika anak osis ini pernah ingin mendekati dirinya.
"Gerakannya yang bener ya, nanti kamu kenapa - kenapa." Ucapnya lalu memperlihatkan gigi gingsulnya.
Vasilla hanya mengangguk.
Sementara itu gadis beraroma Vanilla itu tidak menyadari bahwa sedari tadi, ada seorang ketua osis yang memperhatikannya.
Esteve memakai kaos hitam dan juga celana pendek, dia tidak seperti yang lain. Membuka bajunya untuk memperlihatkan apa yang mereka punya, Esteve masih proses jadi belum sempurna. Karena itu dia belum memperlihatkannya.
Ngomong - ngomong hatinya panas, sial.
Samperin gak ya?
***
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya Pak Ketos [ ✓ ]
Romance18+ Warning : Adultromance Dia menatap Vasilla yang terlihat berantakan, Esteve memberikan senyuman miring. "Baru segitu lo udah panas, apalagi gw genjot." Ujarnya tanpa filter dan pergi. Hallo, maaf sebelumnya. Cerita ini adalah revisi dari Beda Ba...