"Angkat aja Son," Ucap freya kepada cowoknya Jason. Malam ini, pukul 12, Freya udah nggak tahan dengan Olla. Dia harus bawa Olla pergi, meskipun lagi tidur.
Jason pun mengangkat tubuh kecil Olla. Saat baru diangkat, seonggok makhluk itu bergerak-gerak, mungkin sadar dirinya diangkat dari tempat tidur.
"Apaan nih?" Olla teriak, tubuhnya menggelepar di gendongan Jason macam ikan lele yang dipukul kepalanya.
"Tahan!" Teriak Freya lagi, kemudian dua orang yang ikut freya mulai menahan tubuh Olla di gendongan jason.
Olla yang sudah sadar itu membelalakan matanya. Dia sekarang sedang di gendongan seorang lelaki, di sampingnya ada cewek berambut pendek, satu cewek berambut panjang, dan satu cewek kecil. Ternyata itu...
"Oniel? Flora? Freya? Jason? Ngapain?' Teriak olla
"Gila lo freya gara-gara masalah kemarin, lo sampe harus nyulik gue?" lanjutnya.
Olla menggerakkan badannya secara brutal. Keempat orang itu tidak bisa menahan gerakan badan Olla. Apa lagi Jason, tangannya sakit. Jadilah Olla terkapar karena jatuh dari gendongan Jason.
"Goblokkkkk, tangan gue sakit," rintih Olla, mukanya memerah menahan marah.
"Patah ga sih?" tawa Oniel, memegang tangan Olla
"Jangan dipegang anjir," Cewek grumpy itu menghempaskan pegangan tangan Oniel.
"Lo mau gue culik? Apa bawa barang-barang lo buat nemenin dia di rumah sakit?" kesal Freya.
"Hah? Rumah sakit? Dia kenapa? heran Olla," perasaan kemarin freya bilang dia baik-baik aja ah. Makanya dia lanjut nggak peduli.
"Dia berhasil gugurin kandungannya, tapi sekarang nggak sadar. Jadi cepetan beresin barang-barang lo dan lo harus temenin dia sampe sembuh." Perintah Freya.
Olla terkejut, buru-buru dia membereskan bajunya, alat mandi, dan skincare ke tas ranselnya.
"Ayo!" ucap Febriola, keempatnya begegas menuju mobil Jason untuk pergi ke rumah sakit.
***
Setelah sampai di rumah sakit. Keempat orang itu buru-buru masuk ke kamar rawat. Olla lemas, melihat dia sedang terbaring.
Olla duduk di samping ranjangnya, memeluk manusia yang sedang nggak sadar itu.
"Zee? Azizi? Lo kok goblok sih?" bisik Olla di kuping cewek itu.
Sebelum Olla mengangkat kepalanya dari tubuh Azizi, Freya duluan memukul pala Olla. Sampai kepala Zee miring ke kanan.
"Adohhhhhh, pala gue difitrahin anjir," teriak Olla.
"Lo gila ya? Lo sebenci itu sama dia?" Freya yang di samping kiri ranjang Zee kesal, melotot ke Olla.
Olla melihat ke arah Freya, "Diem, gue tau letak kesalahan gue di mana."
"Yaudah lo renungin dulu tuh kesalahan lo. Gue, oniel, flora, sama jason cabut." Freya bersungut-sungut meninggalkan kamar Zee.
Saat semuanya sudah pergi, Olla kembali duduk di samping ranjang Azizi. Olla memandangi muka Azizi.
"Kamu tidurnya enak banget, cepet bangun ya, kita harus bicara soalnya," ucap olla sambil membelai pipi chubby azizi.
"Maafin aku," tanpa sadar, air mata Febriola keluar. Aku ga seharusnya kayak gini, lanjutnya.
"Aku ga seharusnya ninggalin kamu. Aku jahat Zee, maafin aku." Febriola, terus menangis, mengecup kening Azizi. Tanpa sadar, seonggok manusia yang dikira nggak sadar itu tersenyum. Tenang, nggak ketahuan kok, kan Olla rada bloon.
Olla-Olla itu pelor orangnya. Jadi sekarang dia udah tidur dengan tangan Azizi sebagai sandarannya.
***
Paginya Febriolla terbangun karena ada yang mengelus kepalanya.
"Hm? Hm?" Febriolla bangun, mengucek matanya. Matanya melihat sekitar, ngga ada yang aneh pikirnya.
"Loh? Loh? Kok Azizi udah bangun?" batin Olla.
Azizi Asadel sedang sarapan. Matanya mengikuti kelakuan Febriola. Dia tau Olla itu menghindar jadinya dia tetep fokus ke sarapannya.
"Sialan gue dibohongin Freya. Pasti dia kemaren tidur doang tuh." Olla bingung mau ngapain, dia ngga berani natap Azizi. Jadinya dia pura-pura ngelindur untuk pindah ke tempat tidur penunggu pasien. "Lanjut tidur ah," batinnya.
"Ngga usah pura-pura tidur kali," ucap Azizi. Bangke. Azizi masih hapal kelakuannya. Olla itu kalo kebangun pasti susah tidur lagi.
"Iya," singkat Olla sambil berdiri, kembali duduk di samping ranjang Azizi.
"Udah enakan?" tanyanya lembut. Azizi hanya tersenyum.
"Udah, makasih udah mau nemenin aku," tulus Azizi.
Azizi tersenyum memandang Olla. Senyum yang mungkin sudah tidak Olla lihat selama 5 tahun ini. Tau sendiri kerasnya Olla gimana.
"Yaudah habisin sarapannya," perintah Olla kemudian berlalu ke kamar mandi.
Sekembalinya dari kamar mandi, mata Olla menelisik ke sarapan Azizi.
"Kok ga dimakan?" tanya Olla, mukanya udah ngga enak.
"Suapin," manja Azizi.
Nah ini yang dimaksud Olla. Azizi tuh kalo sama dia bakalan keluar manjanya. Padahal dia sebenarnya cewek kuat. Cuman Febriola doang yang bisa ngeluarin sisi manja Azizi.
"Boleeeh,"
"Zee," panggil Olla.
"Apa?" jawab Azizi singkat.
"Tinggal bareng yuk?" ajak Olla.
Azizi melongo, "Hah?"
"Aku sayang kamu," Olla ngomong gitu sambil malu-malu.
"Aku juga."
***
Tbc?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
FanfictionKadang-kadang Zeeshel. Kadang-kadang juga kapal ghaib. Selamat datang!