Tubuh lemah Shani Indira adalah pemandangan Oniel selama dua bulan ini. Entah kenapa tiba-tiba istrinya terkena penyakit kanker. Dokter bilang hanya bisa bertahan dua bulan. Oniel hanya bisa tersenyum masam.
Sementara Shani Indira masih bisa tersenyum manis. Senyum yang selalu buat Oniel bahagia.
Saat ini Shani baru terbangun setelah tadi malam tubuhnya drop lagi. Oniel yang di sebelah kiri ranjang hanya bisa menggenggam tangan dingin Shani. Sedangkan Shania Gracia menatap Shani dengan tatapan nanar. Wanita itu sedih melihat keadaan sahabatnya saat ini.
Tiba-tiba tangan Shania Gracia digenggam. Shania Gracia terkejut.
"Ge..." lirih Shani.
"Kenapa Ci?" tanya Gracia tanpa mau menatap mata Shani.
Shani indira tidak menjawab. Dia menarik tangan Oniel untuk disatukan dengan tangan Shania Gracia. Lalu wanita itu tersenyum sambil berkata, "Tolong bersatu demi aku ya?"
Keduanya kaget mendengar itu, tapi pikiran-pikiran itu diabaikan saat wanita itu bilang, "Kayaknya ini saatnya..."
Shani Indira akhirnya meninggalkan dunia. Parasnya seperti orang tidur. Oniel langsung memanggil dokter. Apakah Shani masih bisa diselamatkan?
Saat melihat kejadian itu, Shania Gracia hanya mematung. Tangannya gemetar, air matanya sudah jatuh dari sela-sela matanya.
Sahabatnya meninggalkannya dengan pesan yang berat. Menjaga Oniel ya? Shania Gracia tidak tau harus berbuat apa.
Oniel kemudian datang bersama dokter. Dokter sudah tidak mampu. Dokter hanya bisa memberikan tepukan di bahu Oniel.
Laki-laki itu hanya menangis dalam diam. Kemudian bergerak menuju kuping Shani, berbisik "Kamu udah ga sakit lagi Shan. Aku sayang kamu. I really do."
***
Seminggu kemudian setelah Shani tiada. Oniel lebih banyak berdiam diri. Cynthia, anaknya, hanya bisa menghela nafas saat ayahnya membakar rokok di depannya.
"Matiin," perintah Cynthia.
"Apa sih Ciput? Sana ah.... Lagi pengen sendiri." Oniel merengek.
"Aku suruh Tante Gre ke sini ya," ancam Cynthia.
"Gausah bawa nama orang itu," jawab Oniel.
Tau kenapa Oniel kaget saat Shani Indira bilang seperti itu? Shania Gracia dan Cornelia tidak akur. Oniel selalu memandang Shania Gracia sebagai spoiled kids, nakal, childish, suka ngambekan.
"Kan ayah disuruh nikah sama Tante Gre," ucap Cynthia santai.
Oniel melongo. Tau dari mana anak ini. Dia hanya memberikan tatapan bingung.
"Mamah udah bilang sama aku. Awalnya aku ga terima. Tapi, lihat mamah berharap aku setuju-setuju aja." Penjelasan Cynthia membuat Oniel makin membulatkan matanya.
"Dia sedih juga kayak ayah. Mamah, sampai akhir hayatnya masih khawatirkan dia. Mungkin, dia pergi karena dia percaya ayah bisa jaga Tante Gre." ucap Cynthia.
Sekarang Oniel jadi paham. Shani adalah orang paling tulus sedunia. Bahkan, sebelum meninggal dia sempat memikirkan sahabatnya.
"Biar Tante Gre yang ngomong ya, Ciput," ucap Oniel sambil mencuri cium di pipi anaknya.
"Sana ih, bau rokok," rajuk Cynthia sambil menjauhkan wajahnya.
***
Shania Gracia mengetuk pintu rumah Oniel. Hari ini Ciput minta tolong mengerjakan tugas mengedit video untuk tugasnya.
Oniel membuka pintunya. Lalu cowok itu pergi, tanpa bertanya apa tujuan Shania Gracia ke sini. Shania Gracia yang jengah lalu mengejar laki-laki itu, menarik tangannya.
"Jangan pikir kamu doang yang sedih ya Niel," Shania Gracia sudah jengkel melihat kelakuan Oniel. Dia tidak mengerti kenapa Oniel bisa sebenci ini.
Oniel hanya diam, wajahnya mendekat ke telinga Shania Gracia. Wanita itu hanya mematung, masih kaget dengan kelakuan Oniel.
"Jadi kapan kamu mau ngurus pernikahan kita?" bisik Oniel sambil berlalu menuju kamar.
Shania Gracia yang masih terkejut lalu mengerjapkan mata. Masih tidak percaya dengan perkataan Oniel. Wanita itu langsung pergi ke lantai dua tempat kamar Ciput berada.
"Tante Gre!" teriak Ciput saat Shania Gracia masuk. Gadis itu langsung memeluk Gracia.
"Aku kangen," ucap Ciput masih dalam pelukan Gracia.
"Maaf ya. Tante juga kangen sama kamu," balas Shania Gracia.
"Udah sampai mana?" Gracia berjalan menuju meja belajar Ciput.
"Yang ini tan, jadi nanti video ini digabung sama yang ini. Terus dikasih subtittle," Gracia hanya mengangguk mulai mengerjakan tugas Ciput.
"Cynthia," panggil Gracia.
"Iya Tan?" jawab Ciput.
"Kalau aku jadi mamah kamu. Gimana?"
ragu Gracia."Aku seneng Tan," Ciput sumringah.
"Boleh?" tanya Gracia lagi.
"Boleh lah."
"Oke."
***
Setelah kejadian di rumah itu, Gracia benar-benar menepati janjinya. Dia yang urus pernikahannya sendiri. Oniel hanya diam, laki-laki itu masih belum bisa mencair.
Teman-teman Oniel hanya menyemangati dari belakang saat Oniel mengucapkan ijab kabul kedua kalinya. Enam bulan setelah Shani Indira tiada. Sekarang, Shania Gracia resmi jadi istri Oniel. Semua orang bahagia, tapi Oniel masih merasa hampa.
Mari kita lihat petulangan mencari cinta antara Shania Gracia dan Corneilio Vanisa.
***
TbcNyohh crackpair nyohhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
FanfictionKadang-kadang Zeeshel. Kadang-kadang juga kapal ghaib. Selamat datang!