Shani Indira, gadis paling sempurna di SMA 48 sedang berjalan di koridor lantai 3 sekolahnya saat samar-samar terdengar suara alunan piano dan nyanyian seseorang. "Gila," pikirnya. Siapa yang nyanyi sore-sore gini.
Saat mengintip di ruangan musik, ternyata ada cowok yang sedang menarikan jarinya di atas tuts piano sambil bernyanyi di ruang musik,
Belum puas ku menikmati
Kesan kasih sayang
Kau terpaksa pergi
Ingin ku terus dicintai
Walau bisikanmu
Azimat berduriSuaranya enak menurut Shani sih. Namun, kayaknya dia ga pernah dengerin lagu ini sebelumnya. Saat asik mendengarkan cowok itu tiba-tiba berhenti bermain piano, menatap ke arah pintu yang terbuka sedikit dengan penuh selidik.
"Kak Shani?" ucap cowok itu.
Shani gugup, dia tertangkap basah sedang ngintipin seseorang. Akhirnya Shani membuka pintu berjalan menuju ke cowok itu.
"Lagunya enak, lanjutin dong," perintah Shani.
"Ngga ah, aku malu," gumam cowok itu sambil tersenyum masam.
"Nanti aku kasih hadiah deh," jawab Shani.
"Apa tuh?" tanya cowok itu.
"Lanjutin dulu aja," ucap Shani.
Akhirnya cowok itu melanjutkan lagunya.
Cintaku yang berbunga
Jadi air mata di dahlikuBetapa ku cinta padamu
Katakanlah kau cinta padaku
Sematkan aku di hatimu
Walau di mana berada
Ingat ku dalam doa mu"Segitu dulu aja kak, aku belum hapal lagunya," jelas cowok itu.
"Yaudah," singkat Shani.
"Jadi?" Cowok itu tampak gugup.
"Jadi apa?" Shani bingung, tidak tau maksud cowok itu.
"Hadiahnya mana?" ucap cowok tersebut pelan.
"Yaudah, mana sini hpnya," Cowok itu memberikan hpnya.
Saat melihat layar hp itu, Shani Indira tersenyum dalam hati. Kemudian Shani menelpon nomornya sendiri. Kemudian dia memberikan hp cowok itu kembali.
"Namamu siapa? Dari kelas berapa?" tanya Shani sambil mengeluarkan hpnya.
"Oniel kak, dari kelas 10-7," ucap cowok tersebut.
"Aku save pake nama kamu ya, jangan lupa save nomor aku juga," Shani tersenyum manis sambil mengetik nama Oniel di hpnya.
"Iya kak," kata Oniel juga sambil mengetik nama Shani di kontaknya.
"Itu lagu siapa deh? Aku ga pernah denger." Shani Indira tampak penasaran matanya menatap lekat mata Oniel.
Oniel jadi gugup, lebih tepatnya malu sih.
"Siti Nurhaliza, judulnya Betapa Ku Cinta Padamu, kak," cicit Oniel.
"Hah." Shani kaget, selera musik cowok ini kok bapak-bapak banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
FanfictionKadang-kadang Zeeshel. Kadang-kadang juga kapal ghaib. Selamat datang!