Enam bulan pernikahan Oniel dan Gracia. Tidak ada perubahan signifikan. Hanya perubahan kecil seperti Gracia sudah bisa melarang Oniel ngapa-ngapain. Oniel yang jengah hanya bisa memberi bombastic side eye aja tiap Gracia berulah.
Seperti saat ini, sekarang jam 10 malam, Oniel sedang mengendap menuju dapur untuk memasak mi instan. Gracia sebenarnya sadar Oniel pergi meninggalkan kamar, tapi dia diam aja.
"Ih asik," kekeh Oniel. Gracia sudah melarangnya makan mi instan selama dua bulan.
Setelah selesai, Oniel merapihkan dulu bekas-bekas masaknya. Lalu, Oniel berjalan pelan tanpa suara ke meja makan.
Shania Gracia ada di sana. Tersenyum horror.
"Niel?" Suaranya pelan menembus kesunyian malam.
"Astaghfirullah Ge! Ngagetin aja." Oniel berbicara sambil menyembunyikan mi instan gorengnya.
"Masak apa?" tanya Gracia, matanya sudah memicing.
"Nggak kok." Setelah ngomong kayak gitu, Oniel berlari ke Kamar Cynthia.
Gracia mengejar cowok itu, namun kalah cepat. Oniel buru-buru masuk lalu mengunci kamar, mengagetkan Ciput yang sedang mengerjakan tugas.
"Kenapa sih pah?" tanya Ciput. Oniel hanya menunjukkan semangkok mi instan. Ciput jadi terkekeh.
Gracia menggedor pintu kamar Ciput. "Oniel! Buka pintunya," teriak Gracia.
"Jangan bandel Oniel!" teriak Gracia lagi.
Sementara itu di dalam, bapak anak itu sedang memakan mi instan menggunakan headset. Jadi teriakan Gracia tidak kedengaran.
Kehidmatan makan mi instan terganggu karena Olla menelpon.
"Niel. Red notice Niel. Pacar Azizi dihamilin orang," ucap Olla di telepon.
Oniel keselek, makin aneh aja dunia. Setelah diberi minum, dia baru bicara lagi.
"Jemput gue sekarang. Gue takut sama Gracia," ucap Oniel sambil memulai rencana pengkaburan ini.
"Ok." Panggilan pun diputus. Suara gedoran Gracia sudah tidak tersengar. Oniel lalu membuka pintu berjalan pelan menuju ke dapur. Dia letakkan piring dan sendoknya di tempat cucian piring.
Ini saat-saat kritis. Oniel harus mengambil dompet dan jaket di kamar. Pasti ada Shania Gracia di sana.
Saat membuka pintu, Shania Gracia sedang memainkan handphone. Matanya mengikuti Oniel tanpa suara.
"Mau kemana?" tanya Gracia.
Oniel tidak menjawab, cowok itu masih memakai jaketnya.
"Oniel! Aku tanya mau kemana?" Suara Gracia sudah bergetar. Dia lelah diabaikan.
Oniel lalu pergi menuju ranjang, mengusap air mata dari pipi Gracia.
"Aku pergi bentar ya Ge. Ini penting banget. Habis ini baru aku ceritain ya."
Gracia menggelengkan kepalanya. "Ga boleh Niel. Udah kemaleman."
"Aku pergi dulu ya. Olla udah di depan," Oniel berlalu setelah mengacak pelan pucuk kepala Gracia.
***
Oniel membuka pintu mobil. Cowok itu disambut dengan kekehan Olla.
"Gimana nikah dengan Shania Gracia?" tanya Olla mengejek.
"Berisik. Gue cuma mikirin Azizi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
FanfictionKadang-kadang Zeeshel. Kadang-kadang juga kapal ghaib. Selamat datang!