"Pah, bangun pah." Itu Michie, Michelle Alexandra, anak kedua dari Oniel dan Shani.
Oniel terbangun, kepalanya terasa pusing. Maklum, dia baru tidur jam 4 pagi buat menghadapi hari ini.
"Om Febri nelponin aku mulu. Pah, ayo bangun ih," kesal Micihie sambil menggoyang-goyangkan badan Oniel.
Oniel pun terduduk. Dia masih ngumpulin nyawa. Badannya yang mengurus, tatapannya yang sayu bikin Michie ngerasa kasihan. Gadis itu pun memeluk Oniel.
"Semangat pah reuninya!" Michie mencium pipi Oniel.
"Mandi, terus ke bawah, udah aku masakin sarapan." Michie pun keluar. Semenjak berpisah dari Shani Indira, memang Oniel jadi nggak keurus.
Badannya mengurus, matanya cekung karena kurang tidur. Ya gimana ga kurang tidur, hampir 20 tahun tidur bareng terus sekarang harus tidur sendiri lagi.
Oniel pun bergegas mandi, membasahi kepalanya yang amat pusing. Setelah selesai, duda itu turun ke bawah, sudah ada Michie yang menunggu.
"Kakakmu pulang kapan?" tanya Oniel. Kakak perempuan Michie, Angelina Christy, sedang menginap di rumah mamahnya.
"Malam ini pah," jawab Michie singkat. Rumah baru Shani memang jauh dari sekolah kakak beradik itu. Jadinya mereka berdua tetap tinggal di rumah Oniel. Hanya sesekali menginap di rumah Shani.
Mereka berdua pun memakan sarapan sederhana yang Michie buat.
"Kok kayak masakan mamahmu?" keluh Oniel.
"Maaf pah. Keasinan ya?" Michie tau Oniel sebenarnya ga suka asin-asin. Tapi dia iseng aja, apakah papahnya masih ingat dengan mamahnya.
"Santai. Yang penting ga sering kayak dulu." Oniel tersenyum mengingat selama dua puluh tahun ini ia selalu memakan masakan keasinan khas Shani Indira.
Setelah selesai Oniel membawa piring kotornya. Lalu bergegas memasang sepatu. Tampilan Oniel hari ini cukup trendy lah. Kaos oversized yang dibeliin Michie kemarin dipake, lalu pakai loose jeans ditambah sepatu boots.
Oniel pun berpamitan dengan Michie, "Jaga rumah ya sayang," ucap Oniel sambil mencium kening Michie.
***
Hari ini Oniel akan reuni SMA, katanya Febri, cuma angkatan dia doang. Jadinya dia mau dateng. Soalnya biasanya tiga angkatan. Angkatan dia, bawahnya, dan atasnya, yaitu angkatan Shani Indira.
Oniel pun melajukan mobilnya ke SMA-nya tempat diadakannya acara reuni itu.
Setelah sampai, sudah ada Febri yang menunggu di luar. Oniel jadi aneh, kesannya dia ditunggu. Oniel pun memarkirkan mobilnya, lalu keluar menghampiri Febri.
Febri hanya tersenyum penuh arti. Lalu cowok yang lebih pendek itu menarik lengannya. Oniel jadi kayak digiring. Ternyata, setelah sampai, SMA-nya sudah ramai sekali.
"Kok rame?" tanya Oniel polos.
"Iyalah, reuni 10 angkatan, mulainya dari angkatan mantan istri lo," jelas Febri sambil ketawa.
"Anjing. Pantesan ngebet banget," bisik Oniel di telinga Febri.
Oniel sebenernya mau kabur, tapi sebelum dia melepaskan cengkraman tangan Febri, badannya sudah dirangkul oleh lima orang.
"Jangan kabur Niel," ujar Mirza, cowok veteran angkatan dia.
Oniel hanya meronta-ronta dan jadi pusat perhatian. Saat matanya menelisik sekitar, ternyata ada Shani Indira. Yang lebih parahnya lagi, gengnya ngumpul. Oniel melihat sekilas tatapan-tatapan tidak suka dari Feni, Anin, Sisca, dan Shania Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
FanfictionKadang-kadang Zeeshel. Kadang-kadang juga kapal ghaib. Selamat datang!