Naik Ranjang: New Ayah Bunda (Shaniel)

1.3K 96 5
                                    

Hari ini si kembar boleh pulang. Oniel ngerasa bahagia, karena kedua putrinya bisa bertahan selama ini. Raut-raut bahagia juga terlihat dari muka Shani. Mukanya berseri sekali. Oniel sampe terpana. Ettt, tapi ga boleh dong. Gengsi lah, masa iya luluhnya cepet banget.

Oniel mengambil bayinya berdua dengan Shani Indira. Ga mungkin dong, dia gendong dua-duanya sendiri. Pagi tadi, tiba-tiba mertuanya ga bisa nemenin. Tadinya dia mau ngajak Indah, tapi nanti tanduk Shani Indira keluar. Jadinya dia menurunkan egonya untuk mengajak Shani jemput si kembar.

"Ih mirip Ariel banget," ucap Shani Indira sambil menggendong Danella.

"Kak, ini yang Daisy apa yang Danella? Aku ga bisa bedain," bingung Oniel. Kok bisa bayinya sama gini. Kalah mesin fotokopi.

"Kayaknya itu Daisy deh, coba liat nama di inkubatornya," ujar Shania Indira.

Oniel langsung melihat ke papan nama di inkubatornya. Oh... Jadi yang dia gendong sekarang Daisy.

"Kamu lucu banget sih sayang," Oniel mencium gemas pipi Daisy.

Saat sedang asik menimang tiba-tiba datanglah petugas membawa kamera polaroid.

"Permisi pak, bu, saya mau ngambil foto berempat sama bayinya buat kenang-kenangan karena sudah melahirkan di sini," ucap petugas itu sambil mengangkat kameranya.

Oniel dan Shani pun menatap kamera, tapi posisinya ga deket. Kayak pasangan lagi berantem.

"Pak, bu, maaf bisa lebih dekat lagi," Haduh. Petugas itu gatau apa Oniel lagi gengsi banget buat deket-deket Shani Indira.

Saat mendekat lagi, bahu Shani dan Oniel menempel. Oniel bisa mencium wangi handbody citra, salah, maksudnya wangi parfum Shani Indira. Dari posisi ini Oniel bisa melihat wajah samping Shani Indira yang tersenyum sambil menatap kamera. Tanpa sadar ia menatap Shani Indira sambil tersenyum. Tepat saat itu flash dari kamera polaroid tersebut menyala. Keluar lah foto, di mana Shani tersenyum menatap kamera dan Oniel menatap Shani sambil tersenyum.

Petugas tersebut memberi foto polaroid kepada Shani yang kemudian dia lihat. Terperangah karena mereka berdua tampak seperti keluarga sungguhan.

"Lucu banget," gemas Shani Indira sambil menunjukkan foto itu kepada Oniel. Oniel hanya berdehem sebagai balasan.

"Ayo pulang, Nil," ajak Shani Indira sambil berjalan keluar dari rumah sakit.
Oniel mengikuti dari belakang.

Setelah twins aman di belakang. Oniel mulai melajukan mobilnya. Di mobil tidak ada pembicaraan, takut twins kebangun. Keheningan mobil dipecahkan oleh suara radio yang disetel pelan sama Oniel. Mana lagu yang diputar Hey There Delilah-nya Plain White T's. Itu kan lagu yang pernah Oniel nyanyiin terus dia rekam buat dikirim ke Shani.

"Kamu inget ga? Kamu kan pernah cover lagu ini," Pandangan Shani Indira berpindah dari menatap jalanan menjadi menatap Oniel.

"Hah? Emang pernah ya? Kayaknya buat Ariella," bohong Oniel. Dia ga mungkin lupa lah.

"Kamu jangan bohong ya," Tuh kan, Shani Indira tau kalo Oniel bohong.

"Kamu sadar kamu cute ga sih? Bahkan lebih lucu dari Gracia," Entah keberanian dari mana Shani bicara seperti itu.

Buat yang ga tau, jadi sebelum Oniel bertemu Ariella dia udah dekat sama Shani Indira. Mereka berdua terjebak dalam hubungan tanpa status. Sebenernya Oniel juga salah di sini. Dia ga percaya diri buat nembak Shani. Padahal kalo ditembak Shani pun mau-mau aja.

Namun kayaknya semesta lagi ga berpihak sama Oniel, tepat saat dirinya ingin nembak Shani. Dia melihat Shania Gracia sedang menyatakan perasaannya pada Shani Indira. Oniel hancur dong, dia buang coklat yang udah dia beli, lalu lari ke rooftop sekolah. Di sana dia hanya menangis. Shani Indira jahat banget gamau nungguin dia. Pada saat dia duduk di pojokan rooftop sekolah ternyata ada seseorang yang menjulurkan tissue ke arah Oniel.

Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang