Febriola Sinambela terbangun dari tidurnya. Jam 5 pagi dia sudah mandi, bersiap untuk make up. Hari ini dia akan menemani Azizi lagi menanam mangrove bersama kepala negara tetangga. Olla tampil dengan tatanan rambut belah tengah klimis, ditambah bandana yang membuatnya makin lucu. Rambut panjangnya diikat menggunakan scraf. Tak lupa kacamata hitam menggambarkan dia bukan wanita biasa.
Pakaiannya hari ini cukup sederhana. Hanya training dibalut dengan oversize t-shirt warna cokelat. Pokoknya cantik deh.
Setelah siap, seperti biasa ajudan Azizi mengantarnya menuju istana untuk bertemu si presiden.
Betapa murkanya Olla saat dia sampai Azizi masih di dalam mimpinya. Olla pun memerintahkan ajudan Azizi untuk mengambil gayung berisi air.
Saat sudah menerima gayung itu, Olla lalu pergi menuju kamar Azizi. Tanpa basa-basi ia tuang gayung itu di atas kepala Azizi. Cowok yang kaget itu gelagapan, maklum presiden parnoan.
Olla terbahak, lalu berkata, "Mandi Zee, aku tunggu di meja makan."
Azizi hanya bergumam tanpa marah, "Hm," lalu cowok itu pergi ke kamar mandi.
Azizi datang dengan pakaian yang senada dengan Olla. Rambutnya yang mullet itu masih berantakan. Bikin Olla deg-degan.
Setelah duduk, entah ada angin dari mana Olla tiba-tiba mengambilkan nasi untuk Azizi.
Dia bertanya, "Mau makan pake apa?"
Azizi tergugah, "Ayam aja La."
Olla tersenyum perhatian sambil menaruh piring ke hadapan Azizi. Azizi pun mulai makan. Dia merasa heran kok cewek di depannya ga sarapan. Olla malah liatin dia makan.
"Ngapain ngeliatin?" tanya Azizi mengagetkan Olla.
Olla langsung memalingkan pandangannya, mukanya merah. "Apa sih Zee?" tanya Olla sambil tersenyum malu.
"Udah ah, mau tidur bentar," ujar Olla. Saat ingin beranjak Azizi menahan lengan Olla.
"Jangan," tolaknya.
"Temenin aku La," tambah Azizi.
Muka Olla makin memerah. Sedikit perhatian membuat cewek itu jatuh ke dalam pesona Azizi.
***
Acara pertama pun dimulai. Olla sangat gugup, tangannya berkeringat. Azizi hanya memberi tatapan tanya.
"Kenapa?" Azizi duduk menghadap Olla.
Mereka berdua sedang di mobil kepresidenan, sedang menuju ke tempat di mana acara akan berlangsung.
"Gugup?" tanya Azizi lagi.
"Biasa aja," elak Olla. Azizi makin melebarkan senyumannya.
"Masa ngomongnya geter gitu," ucap Azizi.
Tiba-tiba tangannya menggenggam tangan Olla. Olla lalu menatap genggaman tangan itu lalu menatap Azizi. Azizi sedang tersenyum, seakan bicara, "Santai La. It's gonna be alright."
Rona merah muncul di pipi gadis Sinambela. Malu lalu mengalihkan pandangan ke arah jendela.
Setelah sampai, sudah ada banyak wartawan. Azizi lalu menggandeng tangan Olla, membawa gadis gugup tersebut masuk ke tempat acara.
Acara berjalan lancar tapi membosankan. Muka Olla udah ga enak banget. Dia sedang menggali tanah untuk menanam mangrove. "Cih, formalitas," pikirnya dalam hati.
Di seberangnya ada ibu negara sahabat. Olla memasang muka ramah, padahal dia sebel banget. Acara ini ga kelar-kelar. Muka sebel Olla tertangkap kamera wartawan. Azizi yang sadar akan muka Olla lalu menghampiri.
"Pasang muka ramah lo. Banyak wartawan," bisik Azizi di kuping Olla.
Azizi sengaja mengalihkan perhatian, agar wartawan hanya memberitakan tentang hubungannya dengan cewek itu.
Setelah selesai acara tersebut. Betapa kagetnya Febriola Sinambela. Dirinya sudah menjadi berita utama. Grup chatnya ramai. Semuanya kaget.
"Lu sama Azizi la?"
"Kok bisa?"
"Gila."
Begitu respon teman-teman Olla di chat grup. Olla hanya bisa diam. Ini konsekuensinya.
"Zee. Kayaknya gue sampai sini aja," ucap Olla.
"Nggak," tolak Azizi.
"Nggak gimana?" balas Olla.
"Kalo gue mulai suka sama lo. Gimana?"
tanya Azizi sambil mencuri cium di pipi Febriola.Mereka berdua sama-sama terdiam setelah kejadian itu. Memikirkan apa yang terjadi ke depannya.
***
TbcBis ini greniel
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
FanfictionKadang-kadang Zeeshel. Kadang-kadang juga kapal ghaib. Selamat datang!