Saat ini Oniel sedang menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang untuk merencanakan kabur dari Shani Indira pada hari sabtu. Setelah 30 menit bengong, akhirnya dia menemukan caranya.
Sabtu pagi, pukul 4, cowok bernama Oniel sudah grasak-grusuk masuk kamar mandi. Dia memakan waktu 30 menit untuk mandi, karena kakinya masih digips.
Kemudian dia menelpon Flora, temannya yang akan menjemput.
"Flo lo udah otw belom? Gue udah siap nih," tanya Oniel dengan cemas. Ia melihat jam, sekarang pukul 5.
"Bentar lagi gue nyampe rumah lo, tapi tadi gue lihat mobil Shani Indira di tukang bubur depan komplek lo, kayaknya dia gatau mobil gue yang ini," jelas Flora.
"Waduh," Nada bicara Oniel terlihat panik. Ngapain Shani Indira jam 5 pagi udah keluar-keluar gila.
"Yaudah Flo, gue matiin ya," Saat mematikan telepon lampu ruang tamu rumah Oniel nyala. Ternyata bundanya.
"Loh kamu jadi pergi Niel?" tanya bundanya.
"Jadi bun, aku udah janji soalnya," jawab Oniel.
"Ini Shani Indira nelpon bunda, nanyain kamu mau bubur ga?" Oniel kaget, ia hanya memainkan tangannya panik.
"Bun, please, bilang aku nginep di rumah Tante Melody," mohon Oniel kepada bundanya.
Bundanya belum jawab pertanyaan Oniel eh cowok itu udah buru-buru keluar dari pagar rumahnya sambil tertatih-tatih menggunakan tongkat.
"Itu mobil Flora," kata Oniel saat melihat mobil warna putih itu memelankan lajunya.
Saat mobil itu berhenti, ia buru-buru masuk ke dalam. Lalu menyuruh Flora untuk jalan dengan cepat. Saat ingin keluar komplek, jantung cowok bernama Oniel itu hampir lepas. Oniel dan Flora papasan dengan mobil Shani Indira.
"AMAN, YUHU, KITA PARTY FLO!" Oniel senang karena misi kabur dari Shani Indira berhasil.
Di lain tempat Shani Indira sudah memakirkan mobilnya di depan rumah Oniel. Gadis sempurna itu berjalan masuk membawa bubur kesukaan Oniel. Saat mengetuk, Bundanya Oniel membuka pintu rumah.
Bundanya Oniel kemudian membawa Shani masuk ke dalam. Keduanya duduk di ruang tamu.
"Onielnya udah bangun bun?" tanya Shani Indira.
"Onielnya baru aja pergi. Dia tadi dijemput Flora," jelas bundanya Oniel.
Shani Indira tersenyum masam. Lalu, bundanya Oniel duduk di sampingnya, menepuk pundak Shani.
"Masih berantem?"
"Masih bun,"
"Gara-gara apa sih?" selidik bundanya.
"Oniel ketauan ngerokok lagi bun," jawab Shani.
"Lah dia mah ngerokok mulu kalo di rumah," ucap Bundanya.
Shani Indira makin kaget aja. Tiba-tiba air mata dari Shani Indira jatuh ke pipinya.
"Shan? Kamu baik-baik aja?" Bundanya Oniel terlihat khawatir.
"Aku salah ya bun? Apa aku terlalu posesif?" Shani Indira sudah menumpahkan air matanya sambil memeluk bunda.
"Mungkin kalian lagi sama-sama capek aja. Inget ya Shani, biarin malam ini Oniel bebas. Kalian berdua sama-sama nekat. Bunda gamau kalian putus cuman gara-gara Oniel nginep di rumah temennya,"
Apakah Shani Indira akan mendengarkan perkataan bunda? Tentu tidak, emang kemana sih si Oniel-Oniel itu, paling nongkrong di warung pinggir jalan deket rumah Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
FanfictionKadang-kadang Zeeshel. Kadang-kadang juga kapal ghaib. Selamat datang!