11# Possibility

37 4 0
                                    

Aku berharap semua yang aku yakini selama ini salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berharap semua yang aku yakini selama ini salah.
-Mahendra Vega-

~••~

Chicago, United States.

Hari yang sibuk sudah menyambut Mahendra, nampak sekertarisnya berdiri mendampinginya setelah Mahendra keluar dari lift.

"Sir, we got an email from Mr. Gabriel's secretary, he informed about Mr. Gabriel's wedding. And I saw the news of him marriage being released last night," langkahnya terhenti dengan kernyitan yang jelas di dahinya.

"Gabriel?"

"Yes, Sir."

"Gabriel Oretha?" sekertarisnya mengangguk meyakinkan.

"Any news from him?"

"That's all, Sir."

Mahendra mengangguk dan memasuki ruangan meninggalkan sekertarisnya. Pagi yang mengejutkan, dirinya tidak menyangka akan mendapat kabar pernikahan dari Gabriel secepat ini.

"Artinya gue harus berangkat ke Indonesia?"

Ini situasi yang menyebalkan, dirinya memang harus hadir apalagi ini pernikahan Gabriel. Dan Mahendra yakin Deka juga akan membombardir dirinya jika sampai tidak datang ke pernikahan Arunika yang notabene anak emas pria itu, sekaligus adik angkatnya.

Pintu ruangannya diketuk lantas menampilkan seorang gadis yang beberapa bulan terakhir terus keluar masuk ruangannya. Sedikit menganggu sebenarnya.

"Mahen, the progress of our cooperation is getting better and I think we'll dominate the market in the near future."

Mahendra mengangguk sambil mengalihkan pandangan pada ponselnya, tinggal beberapa menit lagi sebelum rapat di mulai.

"Margareth, I've a meeting now, we can continue this conversation later."

"But I just arrived, Mahen?"

"That's no reason to postpone an important meeting. William will be arriving in a moment, don't worry."

Mahendra meninggalkan gadis itu begitu saja, persetan dia tersinggung atau tidak tapi yang jelas Mahendra tidak begitu peduli. Kerja sama mereka adalah karena William menginginkannya jadi biarkan pria itu yang mengurusnya.

William adalah wakil yang dipilih langsung oleh kakaknya, pria yang tenang dengan isi kepala yang sulit ditebak. Beberapa bulan lalu setelah mendengar kabar tentang rekan Mahendra yang akan membuka bisnis baru pria itu meminta Mahendra untuk mengajaknya bekerja sama. Sebuah gebrakan baru untuk perusahaan mereka.

Gadis itu adalah teman kuliah Mahendra, Margareth Georgie. Sebenarnya Mahendra tidak begitu menyukai keberadaan gadis itu, dirinya seolah selalu menempeli Mahendra dengan berbagai alasan. Tapi demi kepentingan perusahaan Mahendra mencoba bersikap tenang.

Scars || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang