Dia adalah pilar untuk kami, jadi dia harus kembali. Entah dengan bujukan atau tipuan.
-Bintang Gemino-~••~
Kenangan satu tahun lalu membuat Nathan sedikit merasakan sesak, ini adalah langkah awal menuju luka selanjutnya. Tidak. Ini adalah langkah awal menutup kisah cintanya rapat-rapat. Nathan harus berusaha menghilangkannya apapun yang terjadi. Jangan sampai menyakiti orang lain ataupun dirinya sendiri.
Keputusannya waktu itu tidak diambil dengan mudah. Setiap malam Nathan mempertanyakan, apa yang terbaik untuk mereka? Hubungan apa yang sebenarnya pantas mereka jalani? Apakah pilihannya selama ini sudah tepat? Dan apakah dengan menjadikan Renika miliknya akan membuat mereka bisa saling membahagiakan?
Tapi akhirnya Nathan mengetahui jika hati tidak akan pernah bisa dikendalikan, mereka berjalan dan bergerak sesukanya. Hati bisa memberikan apapun untuk orang yang mereka inginkan meskipun pernah begitu menyakitinya. Hati memang begitu, selalu semaunya.
Jadi jalan paling tepat adalah membiarkan Renika bebas berlari. Dan Nathan akan tetap disini, dibelakangnya dan terus menjaganya. Nathan akan tetap menjadi orang yang berusaha keras membantu Renika dan membahagiakannya.
Sampai tiba waktunya Renika akan sepenuhnya menjadi milik orang lain, sampai akhirnya bukan lagi Nathan atau Gabriel yang gadis itu cari. Renika harus bersama orang yang sangat mencintainya dan pastinya juga dirinya cintai.
Nathan masih terus memandang kosong ujung sepatunya sampai pandangannya beralih pada keberadaan seseorang di bangku lain yang membuatnya sedikit terkejut. Headphone menghiasi kepala gadis itu dengan tangan yang menggenggam sekaleng soda. Bahkan setelah enam tahun Nathan masih bisa mengenalinya dengan jelas.
"Dari sekian banyak manusia di Jakarta kenapa gue harus ketemu lo lagi-lagi di keadaan yang kayak gini?"
Nathan terkekeh pelan kemudian dalam hening memandangi gadis yang sedang menyamankan diri sembari memejamkan matanya.
"Kalau ini takdir gue harus pastiin lo gak akan bisa kemana-mana, udah cukup lo bikin gue kepikiran setengah mampus selama ini."
Nathan sudah berdiri dan beranjak ingin menghampiri gadis itu tapi deringan ponsel miliknya mengacaukan segalanya. Panggilan dari Samudra, tiba-tiba?
"Ya, Sam?"
"Lo kirim email ke Bang Mahen? Sekertarisnya kirim chat ke Bang Bintang, gue gak bisa nanganin ini, Bang."
Ah, Nathan lupa jika Bintang masih melancarkan perang dingin pada Mahendra. Dirinya pikir mereka sudah lebih baik tapi nyatanya belum.
"Gue kesana, gue chat El dulu."
Nathan memutus panggilan sepihak lantas dirinya mengirim beberapa bubble chat pada Gabriel untuk segera menyusulnya setelah rapat berakhir.
Pandangannya kembali jatuh ke bangku yang sebelumnya menampilkan gadis yang selama ini dirinya cari tapi bangku itu sudah kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scars || Mark Lee
Fanfic//Sequel Ripple// [Rumah Untukmu Pulang] Mencintaimu sepadan dengan semua rasa sakit ini jadi biarkan aku tetap memeluknya erat sampai hari dimana aku tidak bisa lagi menggenggam harapan. "Mari kembali jatuh cinta dan melakukannya dengan benar di la...