🍁

916 116 1
                                    


"Aku pulang....,hahh... untuk apa aku berkata seperti tadi ,tidak mungkin ada yang menyambutku bukan" gumam Jennie, ia  baru tiba di rumah megah nya yang hanya ditinggali olehnya dan sang ayah dan beberapa pelayan.

Jennie selalu sendiri jika di rumah, ayahnya sibuk,dan para pelayan menjaga jarak dengan nya , makannya saat Lisa dan Seulgi menerima nya dengan baik saat di sekolah, ia sangat senang, walaupun Jisoo masih bersikap dingin, tapi menurut Jennie itu sudah lebih dari cukup,ia akhirnya memiliki teman.

Jennie masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil foto mendiang sang ibu dari atas nakas  sambil memandangi foto itu dengan sendu.

"Mommy aku rindu"

Sedangkan di kediaman keluarga Kim

"Unnie lepaskan bokser yang kau pakai,itu milikku, ternyata selama ini kau yang mencurinya" Lisa sedang mengejar Jisoo yang berlari sambil mengepakkan tangannya seperti sayap burung, atau sayap ayam mungkin 👀 .

Mereka berlari mengelilingi rumah yang luas itu hanya memakai bokser dan baju seragam yang masih melekat, saat pulang sekolah tadi Lisa dan Jisoo langsung masuk kamar mereka , mereka memang sekamar dan saat ingin berganti pakaian, Lisa melihat Jisoo mengenakan bokser bergambar anak ayam kesayangannya.

Dari kecil Lisa dan Jisoo sudah sering di tinggal oleh orang tua mereka,dan mereka terbiasa bersama dan selalu menghabiskan waktu bersama, walaupun mereka sepupu tapi mereka sudah seperti adik kakak , bahkan Lisa memaksa orang tuanya untuk mengizinkannya  tinggal dengan Jisoo bahkan sekamar dengan nya , bertukar pakaian pun sudah biasa bagi mereka, tapi kali ini Lisa tidak bisa, karena itu bokser favorit nya.

"Piyekk piyekk piyek ,lili kau tinggal beli yang baru jangan bertingkah seperti orang susah,piyekk piyekk piyek " Jisoo masih berlari sambil mengepakkan tangannya dan bersuara menirukan anak ayam.

Jisoo yang dingin dan cuek di sekolah,memang begini jika di rumah,ia akan bersikap kekanak-kanakan hanya saat bersama dengan Lisa, karena ia merasa nyaman dan satu satunya orang yang ia percaya hanya Lisa, bahkan Jisoo masih membatasi dirinya dengan Seulgi yang bersetatus sebagai sahabat nya.

Brukkk

Prang

"Unnie!!!"

"Tak apa lili ini hanya luka kecil jangan menangis, maafkan aku membuat mu ketakutan", Jisoo menenangkan Lisa walau kepala nya terasa pusing, pandangan nya juga mulai kabur.

"Hikss maaf unnie ini salahku,ayo ke rumah sakit unnie, tunggu aku akan menelfon Leo untuk menyiapkan mobil".

Lisa menghampiri Jisoo yang kepalanya bercucuran darah, tadi saat berlari Lisa melempar Jisoo dengan bantal yang ada di sofa, tapi meleset dan membuat Jisoo tersandung karena bantal itu,dan menabrak lemari kaca yang berisi banyak guci antik, yang berakhir dengan guci itu menimpa kepala Jisoo, Lisa menangis merasa bersalah lalu menghubungi bodyguard sekaligus supir pribadi mereka Leo untuk membantunya membawa Jisoo ke rumah sakit.

Saat ini Lisa sedang menunggu dengan gelisah di depan ruang IGD Jisoo sedang ditangani dokter.

"Lili apa Jisoo masih di tangani dokter?"

Seorang pria berpakaian rapi menghampiri Lisa dengan nafas yang memburu,ia panik saat mendapat kabar anak semata wayangnya terluka.

"Hiks appa maafkan Lili ini salah Lili Jisoo Unnie jadi terluka" Lisa menangis di pelukan Kim Soohyun ayah Jisoo.

"Tenang lah Lili dia anak yang kuat pasti dia akan melewati masa kritis nya" Soohyun tidak marah, ia menenangkan Lisa yang ter isak dalam pelukannya,ia juga menyayangi Lisa seperti anak nya sendiri,yang adalah anak dari adiknya sendiri yaitu Kim Hanbin.

"Keluarga Kim Jisoo"





AngevilL☠️ (REUPLOAD)🚨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang