Setelah menyatakan perasaan nya di bukit waktu itu, Jennie belum bertemu lagi dengan Jisoo,ia demam, dan izin tidak masuk sekolah, begitu juga dengan Jisoo, sepertinya Jennie tertular demam juga,namun Jisoo lebih cepat pulih,dan lebih dulu masuk sekolah daripada Jennie.
"Apa selama aku tidak masuk ,mereka sudah sedekat itu?" Tanya Jennie pada seulgi dan Lisa, saat melihat Jisoo yang tiba-tiba akrab dengan anak baru yang,ia lupa namanya.
"Ku fikir sudah sedikit lama .... Saat kau di skors,si wanita silver itu sudah mendekati unnie ku"jawab Lisa sambil mengangkat kedua bahunya.
"Wanita silver?" Tanya Jennie heran, kenapa anak baru itu di sebut wanita silver.
"Haha kau masih membenci Nya Lisa?, namanya Rosè tau "seulgi menyikut lengan Lisa yang duduk di sebelahnya.
"Habis aku kesal,dia mengataiku tiang listrik waktu itu "ucap Lisa sambil memanyunkan bibirnya.
"Apa dia alasannya ,sehingga kau menolak perasaan ku Chu?"batin Jennie saat melihat Rosè menatap Jisoo dengan tatapan yang dalam.
.
.
.
."Ayah, aku tidak setuju dengan rencana mu ,asal kau tahu ayah,aku menunggu momen ini sangat lama,aku ingin melakukannya sendiri, aku ingin membunuh jalang kecil itu , untuk membalas kematian adikku "
Mata Jaehyun memerah saat mengingat kejadian beberapa tahun lalu.
"Tapi ayah sudah berjanji menawarkan hal yang menarik pada rekan ayah, dengan cara menculik anak itu"
"Arghhh, berjanjilah aku ikut serta saat ayah ingin melenyapkan nyawanya, aku tau ayah tidak perduli dengan kematian adikku Kai, karena ia hanya anak adopsi,tapi aku menyayanginya sama seperti aku menyayangi Suzy Noona, bahkan aku juga tidak membenci adik perempuan ku, yg merupakan anak haram ayah".
"Jaehyun!,jaga ucapan mu ,johyun adikmu ,bukan anak haram" .
"Ya ,ya terserah ayah saja aku lelah " .
*****
"Jisoo, terimakasih sudah mau menjadi teman ku,"
Ucap seorang gadis berambut silver."Kenapa tiba-tiba kau berkata seperti itu?" Tanya Jisoo heran.
"Aku kesusahan karena aku berasal dari luar negeri, tapi semenjak kau menerima tawaran ku untuk berteman, aku jadi merasa bisa melakukan semua hal, asalkan ada kau di sisiku"
Rosè merasa nyaman berada di dekat Jisoo, bahkan saat ia bersama Jisoo,ia seperti menjadi manusia normal yang tidak memiliki kebencian terhadap orang - orang,kini Rosè yang licik dan manipulatif sudah tidak ada, jika ia sedang bersama Jisoo.