Bruk...
"Awsssh..." seorang gadis kecil ber mata kucing meringis kesakitan saat bahunya tertabrak seseorang.
"Maaf, aku buru- buru hingga tak memperhatikan sekitar" gadis kecil yang diperkirakan seumuran dengan gadis ber mata kucing itu pun meminta maaf.
"Malaikat, menabrak ku?, apa ia akan mencabut nyawa ku? " gadis kecil ber mata kucing itu terdiam mematung saat melihat sosok yang menabrak nya.
"Hei... Hello... Nona asing, kau cantik, tapi maaf aku buru- buru, jadi apa kau menerima permintaan maaf ku? " Jisoo menunggu jawaban gadis asing di hadapan nya, sekarang ia buru- buru harus pulang, karena eomma dan appanya menyuruhnya pulang, ini sudah ke tiga kalinya setelah seminggu ia berada di Korea,Jisoo menyelinap keluar tanpa didampingi orang dewasa, ia keluar dengan identitas sebagai kim Jisoo, ia ingin bebas dari Sorotan dunia.
"Kau..., kau malaikat? " gadis itu tidak menjawab pertanyaan Jisoo, ia malah kembali bertanya.
"Bukan, aku kim Jisoo, gadis kecil biasa, sederhana dan tidak memiliki kemampuan apa- apa, aku juga bodoh, siapa namamu nona cantik? "
Jisoo memperkenalkan dirinya dengan bangga."Aku, Ruby ,aku juga gadis biasa, boleh kita berteman? " ruby memandang Jisoo lekat, ia merasa wajah Jisoo seperti opium, atau nikotin? Entahlah.
"Baiklah, semoga kita bisa bertemu lagi dengan takdir yang lebih indah, aku sedang terburu- buru, sampai jumpa Rudy".
Jisoo melambaikan tangannya kepada ruby"HEI NAMAKU RUBY!, BUKAN RUDY! " ruby kesal jika ada orang yang salah memanggilnya, ia heran apa gadis itu tidak melihat wajahnya yang cantik ini, bagaimana bisa ia memiliki nama Rudy dengan wajh secantik ini,saat ruby ingin pergi ia melihat sesuatu yang terjatuh, itu sapu tangan berwarna biru muda, kemungkinan milik gadis cantik tadi, tapi saat ruby mengambil nya, ia melihat nama di sapu tangan itu.
"Kim Jinwoo? Nama yang familiar"
.
.
."Appa, aku pulang, eomma, aku pulang, semuanya, aku pulang"
Jisoo kesal ia sudah terburu-buru pulang hingga menabrak seseorang, tapi apa? Rumahnya sepi, sampai ada seorang gadis kecil seumuran nya muncul di hadapannya.
"Oppa? Ternyata benar kata appa dan eomma, kau sangat cantik sekarang" ucap gadis kecil ber poni.
"Hei kau anak ayam? Waaa kau sudah besar lili," Jisoo memeluk lisa erat, ia rindu sepupunya itu, semenjak Jisoo ke Amerika, ia tidak pernah bertemu lisa lagi.
"Benar!, kau jahat meninggalkan ku. " lisa melepaskan pelukan Jisoo ia merajuk.
"Maaf, aku hanya ingin mengetahui sisi lain dari dunia, aku ingin mengetahui banyak hal, jadi aku harus pergi waktu itu, sekarang aku janji tidak akan meninggalkan mu lagi lili" Jisoo kembali memeluk lisa tapi tiba-tiba ponsel lisa berbunyi.
Drtt
Drttt
"Hallo Daddy, mommy, aku sudah bertemu oppa" ucap lisa pada kedua orang tuanya yang berada di sebrang telfon.
"Waa syukur lah, jaga prince dengan baik baby" ucap fanny pada lisa.
" Daddy ingin melihat wajah cantik keponakan tersayang ku" ucap Hanbin, ia sudah mendengar cerita tentang Jinwoo ,yang berubah menjadi Jisoo dari soohyun kakaknya.
"Haloo daddy, mommy, ini Jisoo, "
"Waah sayang kau sangat cantik, aku ingin menikahi m-
Tuutttt....
Ucapan Hanbin terpotong, lisa memutuskan telfonnya sepihak, ia kesal ketika ada yang menggoda sepupu kesayangannya, walaupun itu ayah nya sendiri, lisa sangat menyayangi Jisoo lebih dari saudara, ia mencintai nya tapi lisa tidak sadar karena masih kecil ygy.
" menyebalkan, ayo oppa kita bermain saja " ucap lisa.
"Oke, tapi lisa jika ada banyak orang dan aku berpenampilan seperti ini panggil aku unnie, mengerti?"
"Siap unnie"
****
Saat ini Jisoo sedang berada di lab penelitian terbesar di Korea, itu lab milik yeaji, lab besar milik keluarga yeaji yang notabene nya ,hampir seluruh keluarga yeaji, berkecimpung di dunia medis.
Association Nationale United Science atau di singkat ANUS oleh Jisoo, itu nama lab milik yeaji, lab itu di pimpin oleh yeaji dan sahabatnya yoona, mereka dikenal sebagai( si cerdas yoonji) karena penemuan mereka dan hasil penelitian mereka yang luar biasa dan berhasil menarik perhatian para elite global.
"Eomma untuk apa aku di ajak ke ANUS mu? "
"Jinwoo ku yang tampan, para petinggi disini membutuhkan otak mu yang cerdas ini, untuk memecahkan masalah" jawab yeaji sedikit kesal, ia tak habis fikir anaknya memberi singkatan aneh pada lab kesayangan nya, bukankah tadi pertanyaan Jisoo terdengar sedikit ambigu.
"Ya eomma ku yang cantik" ucap Jisoo sambil mengedipkan sebelah matanya, saat ini ia sedang menjadi Jinwoo, ia akan menjadi Jisoo jika sedang ingin bebas atau bermain main saja.
"Tunggu sebentar, ya sayang, eomma akan menemui rekan kerja eomma dulu, untuk mempersiapkan meeting kita, nanti eomma akan kembali" yeaji mengecup pipi Jinwoo lalu pergi.
"Hai, sepertinya kita seumuran,perkenalkan, aku kim Jinwoo, anak laki- laki genius dan tampan pewaris tunggal keluarga kim" ucap Jinwoo dengan sombongnya, saat melihat seorang gadis yang tiba-tiba ada di samping nya.
"Aku seperti pernah mendengar cara memperkenalkan diri yang aneh ini, tapi kapan ya" batin gadis kecil yang sedang di ajak bicara oleh Jinwoo.
"Hello nona asing yang cantik" Jinwoo mendekatkan wajahnya pada wajah ruby yang masih melamun.
"Tunggu,Nona asing? Bibir hati itu" ruby masih sibuk dengan fikiran nya, ia teringat kejadian beberapa waktu lalu saat bertemu kim Jisoo teman barunya.
"Oke jika kau tidak ingin bicara leb-
Ucapan Jinwoo terpotong, saat ruby menyodorkan sapu tangan biru muda yang ia ketahui itu adalah miliknya, karena jelas terlihat ada jahitan namanya disana.
" jadi... Kim Jisoo dan kim Jinwoo, orang yang sama? Tidak mungkin kalian kembar, aunty yeaji hanya memiliki anak tunggal "ruby tanpa basa basi langsung melontarkan isi fikiran nya.
" shutttt... Jangan keras- keras ini rahasia,ternyata kau Rudy, ya, wahh sesuai ucapan ku, kita benar-benar kembali di pertemukan oleh takdir, dan sekarang panggil aku oppa ya , hehehe".jinwoo tidak sadar gadis cantik di hadapan nya adalah orang yang sama, yang ia tabrak beberapa waktu lalu, karena waktu itu ,ruby menggunakan topi dan syal berbentuk beruang, hanya matanya yang terlihat.
" ishhh kim Jisoo, aku ruby, r-u-b-y waktu itu aku sudah meneriaki mu, apa kau tidak dengar?,dan lihat wajah cantik ku apa kah pantas wajah ini memiliki nama seperti Rudy?"ruby kesal Jisoo salah memanggil namanya, entah mengapa ia lebih suka meninggal orang di hadapan nya sebagai kim Jisoo.
"Oh ruby? Kau anak aunty yoona? " Jisoo ingat, waktu kecil ia meminta yoona mempertemukannya dengan ruby ,tapi, karena jisoo yang maniak belajar dari kecil ,dan yoona juga eomma nya yeaji, yang sibuk, alhasil mereka baru bertemu sekarang.
"Iya, namaku ruby dan ingat ya, aku seorang gadis" ucap ruby penuh penekanan.
"Benarkah?, coba ku periksa" Jisoo berfikir ruby sejenis dengan nya, ia kira ruby juga memiliki pedang di bawah sana.
"Ahhhh...jinwoo oppa apa yang kau lakukan? "
Ruby tersentak, ia terkejut saat Jisoo/ jinwoo meraba mahkota kewanitaan nya."Kau betul-betul gadis asli, baiklah jika dewasa nanti aku akan menik-
" kim Jinwoo! "