🍂

536 78 0
                                    

"Bagaimana keadaan putri ku?"

Jong-suk bertanya pada James ,ia sekarang sudah berada di rumah sakit, setelah mendapat informasi dari James mengenai keadaan anak nya.

"Nona demam Tuan, tapi dokter menemukan luka memar di dadanya dan juga tulang rusuknya retak, sepertinya nona mengalami kekerasan di sekolah".
James menjelaskan hasil pemeriksaan dokter kepada Jong-suk.

"Sebenernya apa lagi yang sedang kau lakukan nak"
Jong-suk terduduk lemas,ia lelah, sebenarnya apa yang dilakukan Jennie ?,jangan sampai ia harus memindahkan Jennie untuk yang ke tiga kalinya, Jennie sudah pindah sekolah bahkan pindah negara sebanyak 2 kali karena kasusnya.

Jong-suk masuk ke dalam ruang rawat Jennie,ia memandang wajah Jennie dengan sendu.

"Daddy,aku ingin pulang" pinta Jennie pada sang ayah, Jennie sungguh tidak suka berada di ruang serba putih yang berbau obat - obatan,ia teringat masa lalu nya yang pahit.

"Kau masih sakit nak,sabar ya"

"Tidak,aku ingin pulang!"

Brakkk

Jennie berteriak sambil meronta - ronta hingga selang infus yang tertancap di tangannya terlepas dan membuat tangannya berdarah.

"HEI! TENANG LAH JANGAN BERSIKAP LIAR SEPERTI INI!"
Jong-suk membentak Jennie,ia kesal dengan sikap anaknya,ia meninggalkan Jennie dan memerintahkan James untuk mengurus kepulangan Jennie .

"Hikss...hikss...,aku tau kau hanya pura - pura percaya padaku Dad,kau sudah tidak menyayangi ku",ucap Jennie lirih ,saat sang ayah pergi keluar dari ruang rawat nya.

***

Saat ini Jisoo sedang berlatih basket bersama sahabat - sahabatnya , banyak siswi yang menonton mereka di pinggir lapangan.

"Waaa lihat Jisoo,sungguh indah wajah itu, apalagi saat keringat nya bercucuran, sangat seksi"

"Bagaimana bisa setiap hari wajah nya bertambah menawan seperti itu "

"Waaaaa lihat dia mengangkat bajunya, lihat perut abs nya,ya tuhan jantung ku "

"Lihat bekas luka di alisnya,itu membuat wajahnya makin menawan , seperti bad boy"

"Dia bad girl,ah tidak sepertinya benar ia bad boy, karena Jisoo- "

Itu adalah ucapan - ucapan yang terdengar di pinggir lapangan, Krystal yang mendengar itu langsung menghampiri para siswi yang sedang menggosipkan Jisoo.

"Hei cacing tanah bisakah kalian tidak membicarakan Jisoo ku, berani sekali kalian memujinya, dia milikku "

Keempat gadis itu langsung ketakutan dan meninggalkan lapangan.

"Cihh padahal si jalang itu tidak masuk sekolah, tapi tetap saja ada para cacing yang membuat ku kesal"Krystal menatap tajam kearah 4 orang tadi .

"Jalang itu tidak masuk,apa mungkin ia sakit karena kemarin kita menyiksanya terlalu berlebihan?"ucap nayeon

"Biarkan, dia sekarat pun aku tak perduli, agar dia tau sedang berurusan dengan siapa"jawab Krystal sambil bersmirik

"Hei itu Jisoo, mereka sudah selesai latihan "sana menunjuk ke arah Jisoo dan sahabat - sahabat nya.

"Bunny..., Apa kau lelah?" Krystal mendekati Jisoo dan mengelap keringat Jisoo dengan handuk kecil yang di bawanya.

Jisoo hanya terdiam,ia malas berdebat sekarang, karena ia sangat lelah.

"Bunny kenapa kau tidak menghilangkan bekas luka ini?,ini semakin membuat mu menarik perhatian para murid,aku cemburu ".

Krystal mengelus pelan bekas luka di alis Jisoo, tapi Jisoo merasa seperti de Javu ,ia pernah mengalami ini, Jennie pernah mengelus alisnya, tapi rasanya berbeda,ia tidak merasa terusik saat Jennie melakukannya, berbeda dengan sekarang, ia kesal wajah nya di sentuh sembarangan oleh orang lain.

"Unnieku bilang ia tidak ingin menghilangkan nya karena itu termasuk kenang - kenangan yang diberikan oleh ku, saat kita bersama" .Lisa berkata sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Krystal memutar bola matanya malas ,ingin sekali ia marah pada Lisa yang selalu menggangu nya setiap ingin berbicara dengan Jisoo, tapi ia tak berani, Lisa memiliki aura tersendiri yang membuat orang yang melihatnya merasa segan saat berbicara dengan nya, tak lama ponsel Krystal bergetar, ia mendapat telfon dari ayahnya.

"Bunny aku pergi dulu,byee sampai jumpa besok"

Ia meninggalkan Jisoo diikuti dengan nayeon dan sana.

"Akhirnya si es Krystal itu pergi" ucap seulgi dengan kesal.

"Permisi, maaf ,Seulgi Sunbaenim, ini ada coklat untuk mu,dan ini untuk Lisa Sunbaenim,ini titipan dari teman ku ".

Seorang siswi menghampiri Jisoo dkk sambil menyerahkan coklat pada mereka.

"Waaa ternyata bukan hanya Jisoo yang punya penggemar, kita juga Lis" ujar Seulgi bangga.

"Mana teman mu?, kenapa tidak menyerahkan nya sendiri?" Lisa bertanya pada gadis itu.

"Ia malu Sunbae, jadi ia menitipkan nya padaku "

"Hei kenapa hanya kami yang di beri coklat?,apa tidak ada yang memberi Jisoo?, Apa ketenarannya menurun " tanya Seulgi asal .

"Aa..aku tidak tau , mereka terlalu takut pada Krystal Sunbaenim, karena ketahuan setiap hari meletakkan surat dan coklat di meja Jisoo Sunbae, dan ia mengancam kehidupan sekolah kami tidak akan tenang jika terus melakukan itu." jawab sang gadis gugup.

"Waah pantas jatah coklat ku berkurang, ternyata ada security di meja mu unnie " ,Lisa berucap merasa kecewa, karena setiap Jisoo mendapatkan barang atau makanan dari fans nya, pasti  itu diberikan pada Lisa.

"Aku tidak perduli,aku sudah kaya,dan tidak butuh barang - barang itu, jika kau ingin coklat kita bisa membelinya Lisa" ,jawab Jisoo cuek lalu berjalan meninggalkan mereka.

"Cih menyebalkan, sombong sekali, tapi itu memang benar haha"seulgi terkekeh dengan ucapan Jisoo.

"Unnie tunggu aku!" Lisa berlari kecil mengejar Jisoo yang sudah pergi menjauh.

AngevilL☠️ (REUPLOAD)🚨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang