👥

360 54 2
                                    

Kembali ke masa kini, jan plesbek mulu ygy kita harus move on😉

Jennie sudah melewati masa scors nya, kini ia telah kembali ke sekolah, namun anehnya Krystal tidak terlihat sama sekali, tidak ada informasi apapun dari kluarga Jung, padahal tujuan scors Jennie adalah menunggu orang tua Krystal mengizinkan anaknya memberi kesaksian atas apa yang terjadi antara jennie dan Krystal.

Namun sampai sekarang, tidak ada kabar darinya,akhirnya pihak sekolah pun menutup kasus tersebut, namun, murid- murid lainnya tidak Terima begitu saja, bahkan mereka mengira pihak keluarga jennie melenyapkan seluruh keluarga Krystal agar tidak bisa memberi kesaksian, mengingat Ayah jennie lebih berkuasa dari ayah Krystal, tentu mudah bagi seorang Lee jongsuk melenyapkan keluarga Jung, fikir mereka.

Dan kini hari- hari jennie kembali di hina, sama  seperti saat di sekolah lamanya, bahkan tak jarang jennie di bully jika jisoo dkk sedang tidak bersama dengan nya, contohnya saja sekarang, jennie sedang di toilet sendirian ,namun lihat saja,sudah ada dua cacing kremi yang sedang mengganggu nya 😒.

Sretttt

Fika menjambak rambut jennie sambil berkata

"Hei monster, syco!,berhenti sok cantik dengan pesona murahan mu itu, kau menggoda kekasih ku, sialan! "

Jennie bingung kapan ia menggoda kekasih gadis temperamen di hadapan nya ini, bahkan ia juga tidak mengenal gadis ini, apalagi kekasih nya.

"Aku tidak pernah menggoda siapapun" jawab jennie datar.

"Bahkan aku tidak mengenal kalian, jangan salahkan aku, karena aku memang cantik, salahkan pacarmu yang imannya setipis kulit kentang" sarkas jennie yang membuat dua gadis itu  emosi.

Plakkk.

"Dasar Jalang, bahkan kau membunuh Krystal untuk mendapatkan Kim Jisoo" Mimi menampar pipi Jennie dengan keras.

Srettt

Byurr

Dua cacing kremi itu mencelupkan wajah jennie ke dalam closet berkali-kali, hingga baju jennie basah. Jennie ingin melawan, tapi ia takut kejadian di masa lalu terulang, ia takut kelepasan lagi, akhirnya ia memilih diam dan pasrah.

Srettt

Dugh

Mereka menjambak rambut jennie, lalu menghantam kan kepala Jennie ke tembok, hingga menyebabkan luka lebam di dahinya.

"Sial, ini berbekas" ucap fika

"Awas saja jika kau mengadu pada Jisoo, habis kau " ancam mimi sambil menarik rambut jennie.

"Siapa yang tidak boleh mengadu? " suara Husky itu membuat Jennie tenang, tapi tidak dengan dua gadis yang membully Jennie, jantung mereka ingin keluar rasanya, mereka sangat takut, Jisoo yang mereka kagumi melihat sisi buruk mereka.

"Ji- jisoo k-kami, ini tidak seperti yang kau lihat".
Ucap Fika terbata- bata.

Awalnya Jisoo berusaha terlihat tenang saat ia kebetulan ingin ke toilet , dan melihat jennie di bully, namun amarah jisoo memuncak saat jisoo melihat  luka lebam di kening jennie, dan baju jennie yang sudah basah.

Srettt

" kau yang melakukannya? Apa maksudmu menyakiti nya hah? Jawabbb Sialan!"
Jisoo menarik kerah seragam Mimi dan mengencetnya tubuhnya  di wastafel ,yang terdapat cermin besar di belakang nya, karena mimi yang gemetar dan tidak kunjung menjawab ,jisoo semakin marah dan meninju kaca wastafel hingga hancur dan melukai tangannya.

PRANG

Greb

"Jichu tenanglah, jangan marah- marah seperti ini aku takut, k- kau terluka chu hikss" jennie refleks
Langsung memeluk jisoo saat melihat darah yang mengalir di tangan jisoo, yang terluka karena serpihan kaca, entah mengapa ia menangis padahal ketika ia di siksa dua cacing kremi tadi, jennie tidak merasakan apapun ,bahkan ia tidak merasa sedih, tapi melihat jisoo terluka, sangat menyakitkan bagi jennie.

"Pergi kalian! Pergi dari sini, atau aku habisi kalian!, dan ingat jangan pernah sentuh Jennie ku lagi! " ancam jisoo dan dua gadis itu langsung lari ketakutan.

"Jennie ku,? " jennie tersenyum tipis di tengah isak tangis nya.

"Jisoo! ,sudah kuduga kau di dalam, aku mencegah para siswi masuk ke toilet karena suara benda pecah yang nyaring tadi membuat para murid penasaran, dan ingin masuk ,tapi aku ingat kau sedang di toilet, jadi aku mencegah mereka"jelas seulgi , ia memang sahabat jisoo yang cekatan ,dan selalu mengerti situasi, sangat bisa di andalkan.

" terimakasih bear, dimana Lisa?, tolong urus kaca pecah ini dan pastikan tidak ada gosip aneh setelah ini "perintah jisoo.

" tapi tangan mu? " seulgi memandang khawatir ke arah jisoo.

"Ini luka kecil pergi lah, lagi pula ada jennie " seulgi mengangguk paham dan tersenyum ke arah jennie lalu pergi.

Srett

Jisoo memakaikan jaketnya pada jennie, iya..jisoo sedari tadi mengenakan jaket, karena kondisi tubuh nya yang kurang baik, sebenarnya jisoo sedang demam, namun ia tutupi, bahkan saat memakai jaket ke sekolah ,jisoo malah membuat para siswi histeris.

"Hikss kau terluka , kau berdarah,hikss" jennie terus menangis sambil mengikat luka jisoo dengan dasinya.

"Shttttt, Jennie, kenapa kau menangis sampai seperti ini, apa kau begitu mengkhawatirkan ku, hm? "
Jisoo menghapus air mata jennie dan mengusap lembut pipi jennie.

"Aku tidak tau hatiku sakit saat melihat mu terluka, hikss, jisoo tangan mu hangat, wajahmu- wajahmu pucat badan mu.... Kau sakit chu, ayo ke rumah sakit" jennie berucap sambil mengecek suhu tubuh jisoo dan meraba seluruh tubuh nya untuk  memastikan kondisi jisoo.

"Haha Jennie, hentikan, ayo ke kelas aku tidak apa- apa, ini hanya luka kecil dan aku hanya sedikit demam" Jennie mengangguk pasrah padahal ia masih sangat khawatir,ia mengikuti langkah jisoo menuju kelas.

Namun para siswa dan siswi kembali heboh, karena melihat  jisoo memeluk jennie ,dan jennie yang memakai jaket jisoo, mereka heboh karena seorang Kim Jisoo yang anti bersentuhan dengan orang lain,dan super bersih, yg idak mau barang nya di pegang orang lain, kini sedang memeluk jennie sambil berjalan ,dan lagi jaketnya dipakai oleh jennie, sungguh perubahan yang drastis.

"UNNIE!," Lisa memanggil jisoo , ia panik , tadi  saat baru selesai persiapan Lomba dance untuk siang nanti ,Lisa mendapat pesan masuk dari seulgi dan memberi tau kronologi jisoo yang terluka di toilet.

"Tangan mu berdarah unnie ayo ke rumah sakit" Lisa khawatir, ia juga tau jisoo sekarang sedang demam.

"Ini luka kecil Lisa, sudah, sana pergilah, kau akan pergi lomba kan? " ucap jisoo pada Lisa.

"Tapi unnie, ternyata tempat lomba ku jauh aku harus menginap, dan aku tidak bisa meninggalkan mu sendirian dengan keadaan mu yang seperti ini, aku akan mengundurkan diri dari daftar peserta lomba" Lisa memandang sedih pada tangan Jisoo yang terluka.

"Jangan bicara omong kosong Lisa, tetap lah ikuti perlombaan itu, kau sangat suka dance, jangan sia- siakan kesempatan mu, jika kau menyayangi ku, Ikutlah perlombaan itu, dan bawakan kemenangan mu untuk ku".

"Tapi unnie-

Puk

Puk

Jisoo Menepuk pelan kepala Lisa

" Lili pasti bisa, kau pasti menang, semangat (ง •̀ゝ•́)ง
Pergilah "

Lisa tersentuh, ia sangat suka jika jisoo seperti ini,

"Ne, tunggu aku unnie, aku akan membawakan piala penghargaan untuk mu, anak kucing, titip unnie ku ya" Lisa pergi sambil melambaikan tangannya kepada Jennie dan jisoo.

"Bagaimana jika kita habiskan waktu berdua saja? " jisoo meminta persetujuan pada Jennie.

"Maksudmu membolos? " tanya Jennie.

"Tidak,sebentar lagi kan juga pulang" sangkal jisoo

"Ayo pergi chu, lagipula membolos pun tak apa kita sudah pintar hehe"

"Sombongnya nini, " jisoo mencubit gemas pipi Jennie.



AngevilL☠️ (REUPLOAD)🚨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang