"Kim Jinwoo! "
Seorang wanita cantik memamggil jinwoo sambil berjalan mendekati nya.
"Kau sudah bertemu dengan anak aunty?, dia cantik kan? " tanya wanita itu, yang tak lain adalah yoona ibu dari Ruby.
"Halo aunty, senang bertemu dengan mu, ternyata kau sangat awet muda dan begitu cantik". Ucap Jinwoo sambil membungkukkan badan nya.
" cih orang ini ternyata bermulut manis kepada siapapun, menyebalkan " batin Ruby.
" terimakasih sayang, ayo masuk meeting akan segera di mulai, eomma mu juga sudah menunggu di dalam ia menyuruh ku menjemput kalian ".
Yoona menggandeng tangan kedua anak genius itu.
.
.
.
.Di sisi lain ada banyak berita menggemparkan tentang hilang nya para imigran, dan juga nelayan,jika di hitung sudah ratusan orang yang hilang sejak 9 tahun yang lalu,mereka belum di temukan, bahkan jika dikatakan meninggal pun, jasad nya saja tidak ada.
" aku mencurigai adanya eksperimen ilegal disini "
"Eksperimen? Yang mengorbankan manusia? "
" entahlah "
Jongsuk yang sedang menunggu klien nya, di sebuah cafe, mendengar dua orang yg diduga adalah detektif, sedang berbicara mengenai berita yang sedang hangat saat ini,fikiran nya tiba-tiba kalut, terlintas nama seseorang di otak nya.
***
Setelah berjam-jam melakukan meeting akhirnya Jinwoo dan Ruby bisa keluar dari ruang meeting, mereka sangat bosan.
"O- oppa... Kau langsung pulang? " tanya Ruby pada Jinwoo yang akan pergi menjauh dari tempat nya berada.
"Kau menggemaskan sekali,kau mau berkeliling sebentar? " Jinwoo membalikkan tubuh nya saat mendengar suara seseorang memanggilnya, ia menghadap Ruby lalu menggandeng tangan Ruby.
Saat mereka bergandengan dan berjalan memyusuri koridor laboratorium, tiba-tiba Ruby bertanya pada Jinwoo.
"Apa kau tidak membenciku?, apa di matamu aku tidak terlihat anehh, atau seperti..... Monster? "
"Pftt.... Haha siapa yang bilang kau seperti monster? Makhluk lucu seperti mu dibilang seperti monster? , kau tau?, kau seperti beruang Ruby"Jinwoo berucap sambil menghentikan langkah nya lalu memandang wajah Ruby.
" Beruang? Apa aku terlihat besar dan menyeramkan? " tanya Ruby lagi
" Tidak, beruang terlihat menyeramkan, tapi sebenarnya ia hewan yang pemalu,mereka juga menggemaskan seperti dirimu Ruby " ucap Jinwoo sambil tersenyum manis pada Ruby.
Oh Tuhan anak kecil di hadapan nya sungguh pintar sekali membuat jantung Ruby tak karuan, perasaan apa ini, Ruby terus bergulat dengan perasaan yang tak ia mengerti sama sekali, ada rasa senang di sana karena baru pertama kali teman se umurannya tidak membenci nya, biasanya jika di academy ruby sudah di benci karena dia murid paling pintar, bahkan di katai monster karena penemuannya yang terlalu luar biasa.
"Ekhemm... Apa di Amerika kau juga mempelajari cara merayu wanita oppa?, dan jika aku mirip beruang lalu kau mirip apa? " Ruby tau segala sesuatu tentang Jinwoo, ia tau Jinwoo yang mengemban pendidikan di Amerika, bukan dari media massa dan ia juga tau tentang nama kedua untuk Jinwoo yg disiapkan oleh yeaji, bahkan ia tau panggilan yeaji yang disiapkan untuk Jinwoo ( jichu), sebelum Jinwoo merubah identitas nya menjadi Jisoo. Ia mendengar semua dari yeaji, yang setiap hari bercerita tentang anak kebanggaan nya ,pada yoona sahabatnya, dan kebetulan setiap yeaji bercerita Ruby berada di sana.
" apa maksudmu nona cantik?"
Ruby hanya memutar bola matanya malas saat mendengar pujian yg kembali di lontarkan oleh Jinwoo.Saat melihat wajh datar Ruby Jinwoo kembali berbicara.
"O- oke aku suka kelinci, kau tau?, mungkin mereka terlihat lemah, tapi mereka cerdik, mereka juga sering melarikan diri, mereka sering menjadi mangsa bahkan bahan percobaan para ilmuwan, aku seperti melihat diriku , aku juga menyukai penyu walaupun lambat dan terlihat santai ia memiliki tempurung yang kuat untuk berlindung, umurnya juga panjang, aku berniat untuk menyatukan gen kelinci dan penyu menjadi satu dan menciptakan mutan terbaik dari dua hewan itu,hehe maaf apa aku banyak bicara?"
"Tidak, kau keren, aku selalu mengagumi mu, kau panutan ku, di setiap berita yang meliput tentang mu, aku merasa ingin sekali bertemu dengan mu"
Ucap Ruby dengan tersenyum tulus."Oke bagaimana jika sekarang kita berfoto? " Jinwoo mengeluarkan kamera polaroid miliknya yang ia simpan di tas kecil yang ia bawa.
"Foto?, untuk apa? " tanya Ruby polos, ia paling tidak suka di foto.
"Aku suka mengabadikan momen berharga, tadi itu bagiku momen yang sangat berharga, saat melihat wajah mu yang tersenyum, memang terdengar sepele, tapi di dalam foto ini, nanti akan ada wajah cantik mu yang tercetak, dengan waktu yang tak pernah berubah, dengan hati yang tak pernah patah,matamu yang tak pernah terpejam, dan senyum indah mu yang selalu terukir di sana, mengabadikan momen berharga dalam hidup ku"
Ucap Jinwoo sambil memandang Wajah Ruby.Sial,apa semua anak laki-laki seumuran nya bermulut manis seperti ini?Ruby kembali merasakan perasaan aneh dalam hatinya, apa ini?, apa dia mengidap penyakit jantung?.
" a-ayo foto bersama".
Ucap ruby gugup."Paman bisa tolong fotokan kami berdua? "
Ucap Jinwoo pada seorang pria yang lewat.Sedangkan tak jauh dari sana ada dua orang wanita yang mengawasi mereka itu adalah yeaji dan yoona.
"Unnie lihatlah sepertinya anak kita sangat cocok"
"Yeaji mereka masih kecil, tapi aku setuju jika mereka saling mencintai suatu saat nanti".
" maaf yeaji ,mungkin perbuatanku akan menjadi penghalang hubungan baik mereka"