" kau sudah sampai?"tanya Jisoo dari seberang telfon.
"Ya,aku sudah ada di paviliun pribadi Putri kerajaan Eh.ngeres ". Johyun kini sudah berada di negara Eh.ngeres, menggunakan jet pribadi Jisoo.
"Bagus, teruslah memaksa masuk hingga menimbulkan keributan, dan buat sang putri keluar dari paviliunnya" .Jisoo terus mengawasi Johyun dengan tetap mengaktifkan kamera pengintai dan alat perekam yang dikenakan Johyun.
" Lepas,aku ingin bertemu putri!". bentak Johyun pada pengawal yang terus mengusir nya.
"MOMMY!,INI AKU, CEPAT KELUAR DAN TOLONG AKU LEPAS DARI ORANG- ORANG INI!". teriakan Johyun membuat para pengawal panik, mereka takut dihukum karena ada orang asing dengan aksen bahasa yang aneh berteriak memanggil putri dengan sebutan mommy.
"Lepaskan dia!, antar dia ke dalam"
Putri kerajaan Ehngeres tiba- tiba muncul .
"Tapi yang mulia, dia-
"Cepat ! Ini perintah".
Ucapan pengawal itu terpotong, ia terpaksa mengantarkan Johyun ke dalam kediaman putri, sedangkan Johyun memandang para pengawal dengan tatapan datar.
Saat sudah sampai di ruang pribadi Putri , seluruh pelayan dan pengawal di perintahkan untuk meninggalkan mereka berdua.
"Kau?, Kau mirip sekali dengan anakku" ucap putri, dengan ekspresi wajah yang berubah drastis, yang awalnya tanpa ekspresi,namun saat semua pelayan dan penjaga pergi ia menunjukkan ekspresi sedih yang cukup menyayat hati, namun Johyun tidak bergeming.
"Aku memang anakmu yang mulia,aku Bae Johyun,anak haram tuan Bae dan putri kerajaan asing, kalian bertemu karena obsesi si tua bangka Bae ,untuk menciptakan bibit unggul dalam keluarga nya" ucap Johyun enteng.
"Johyun?, Irene..... ternyata ini benar- benar kau nak?, maaf kan mommy yang tidak bisa berbuat apa-apa, untuk mempertahankan hak asuh mu" tuan putri memeluk Johyun dengan erat.
"Irene?, Ah tenang saja yang mulia,saya tau kehidupan keluarga kerajaan sangat sulit, bahkan anda harus mengatur ekspresi di depan para pelayan" ucap Johyun dengan wajah datar nya.
"Iya,aku sempat memberikan nama Irene pada mu, tapi pria angkuh itu, merebut mu dari ku" ucap tuan putri sambil mengingat kejadian di masa lalu.
"Baiklah bisakah yang mulia melupakan apa yang terjadi,dan sekarang kita fokus pada momen kita saat ini?" Putri Jesicca tersenyum lalu mengangguk.
"Baiklah Irene,ayo ikut mommy berkeliling, jangan panggil aku yang mulia lagi, panggil aku mommy oke?".
"Hm" jawab Johyun singkat.
"Ini lapangan golf, di sana kolam renang dan...
Saat putri menjelaskan tempat - tempat yang ada di sana tiba- tiba ponsel Johyun berdering.
Terdapat nama tuan Bae disana.
"Angkat lah" Ucap Jisoo dari seberang telepon yang berbeda.jisoo masih setia memantau dari kejauhan.
"Halo appa,ne..,aku ada penelitian penting , baik ,hmm"
Tuut
Panggilan terputus.Tuan putri Jesicca ,merasa aga aneh, dengan sikap putri nya,ia fikir sikap datar dan wajah tanpa ekspresi Irene hanya di tunjukkan padanya,namun Jesicca menyadari anaknya ini memang selalu tidak berekspresi.
"Mommy ,apa kau punya ruang rahasia?"
Akhirnya Irene menunjukkan ketertarikan nya pada Jesicca dengan menanyakan tempat rahasia milik ibunya itu"Ayo ikut mommy".