"keluarga Kim Jisoo"
Dokter yang memang sudah mengetahui nama Jisoo, dari nama yang tertera di seragam yang masih di kenakan nya ,mendekat ke dua orang yang sedang saling berpelukkan.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?"
Soohyun melepas pelukan Lisa perlahan, lalu mendekat ke arah dokter yang menangani Jisoo.
Sang dokter sempat terkejut, dengan orang dihadapan nya saat ini, Kim Soohyun, keturunan dari keluarga berdarah biru,mantan aktor terkenal,dan sekarang menjadi seorang pengusaha sukses, yang sangat berpengaruh di Korea dan selalu menjadi perbincangan di media,ada dihadapan nya?, dokter itu sedikit tegang sekarang, ternyata ia menangani anak dari seorang Kim Soohyun,
Kehidupan pribadi Soohyun memang hanya sebagian yang terliput media, termasuk identitas Jisoo sebagai anak nya, yang hanya diketahui oleh orang tertentu saja."Aa...ee...ekhem...Luka di kepalanya lumayan lebar, tapi tidak terlalu parah,kami sudah menjahit luka di kepala Nona Jisoo , namun sepertinya luka goresan di alisnya akan berbekas, saya akan merekomendasikan dokter spesialis untuk menghilangkan bekas luka tersebut , nona Jisoo juga harus di rawat sementara untuk pemulihan, besok sudah bisa pulang. "
Dokter menjelaskan dengan gugup, udara di antara mereka terasa begitu berat,aura Kim Soohyun sangat mengintimidasi menurut nya.
"Boleh saya masuk untuk melihat nya?" Soohyun kembali berucap dengan nada datar nya.
"Kami akan memindahkan nona Jisoo ke ruang rawat inap terlebih dahulu untuk kenyamanan pasien,baik saya permisi tuan".
Saat ini Soohyun dan Lisa sudah berada di kamar rawat VVIP tempat Jisoo berada.
"Unnie... Hiks... Hikss bangunlah , maafkan aku hikss "Lisa mengelus punggung tangan Jisoo sambil terisak dalam tangisnya.
"Jichu, sayang buka mata mu nak ",Soohyun merasa hatinya sangat perih melihat sang anak yg tergeletak lemah, walaupun dokter mengatakan keadaan Jisoo baik - baik saja ia tetap khawatir kehilangan anak semata wayangnya yang sangat ia cintai.
"Lisa kau sudah makan?" Tanya Soohyun
"Aku sudah makan di sekolah appa"
"Itukan di sekolah,kau harus makan lagi agar badan mu terisi, dan tidak seperti tiang listrik"
Soohyun berusaha menghibur Lisa dengan sedikit candaan yang dilontarkannya.
"Hiks... Appa, mana bisa aku makan saat unnie ku tidak sadarkan diri"
"Lisa kau tak apa? , Apa kau terluka?, Kenapa kau menangis?"
Jisoo yang baru sadar langsung khawatir, mendengar tangisan Lisa dan menggenggam erat tangan Lisa,yang memang sedari tadi berada di genggamannya .
"Hikss... Unnie kau bodoh, bagaimana bisa kau bertanya seperti itu saat baru sadarkan diri, padahal yang sakit itu kau" Lisa memeluk langsung memeluk dan mencium pipi Jisoo ia lega Jisoo sudah membuka matanya.
"Jichu , apa ada yang sakti sayang?, appa akan panggil dokter "
Soohyun mengelus lembut kepala Jisoo yang terbalut perban."Appa Jichu tidak apa-apa, maafkan Jichu sudah merusak guci antik koleksi appa dan eomma ".
Soohyun terkekeh dengan ucapan sang anak, bagaimana bisa ia memperdulikan barang antik dari pada keselamatan anaknya, walaupun guci guci itu adalah koleksi nya dengan mendiang sang istri, karena hobi mereka yang sama , namun Soohyun tak perduli, yang terpenting putri nya selamat sekarang.
"Iii...ituu salah ku, aku yang menyebabkan kekacauan ini, maaf kan aku appa, unnie" Lisa masih merasa bersalah ia meminta maaf sambil menundukkan kepalanya.