Jennie berjalan memasuki kelas dengan rasa bahagia, setelah memaksa James untuk mengantarkan nya ke sekolah , karena sekarang ia merasa lebih baik ,itu efek obat khusus yang di suntikan nya kemarin.
James awalnya menentang keinginan Jennie, karena baru kemarin Jennie pulang dari rumah sakit, bahkan Jennie belum beristirahat dengan cukup.
Jennie lebih suka di sekolah, karena ia bisa melihat wajah Jisoo yang menenangkan,ia jadi melupakan segala masalahnya saat melihat Jisoo, walaupun ia harus di siksa habis - habisan oleh Krystal.
"Hei kau yakin,ia kuat bertahan disini?,ku rasa kemarin ia tidak masuk karena pukulan Krystal" ucap salah satu teman sekelas Jennie ,yang berjalan di belakangnya,ia mulai membicarakan Jennie saat melihat Jennie yang memasuki kelas.
"Hei jangan keras-keras, nanti ada yang dengar ,kita bisa tamat " .balas teman satunya ,yg khawatir pembicaraan mereka terdengar orang lain ,karena kemarin mereka sudah di ancam oleh nayeon.
Tapi ternyata ada seseorang yang mendengar itu , orang itu adalah Jisoo, tadi ia habis mendatangi kantor kepala sekolah untuk meeting membicarakan tentang turnamen, karena bagaimana pun Jisoo adalah pemilik sekolah, jadi ia di butuhkan untuk menyetujui beberapa hal.
"Hei kalian berdua,sini!". Jisoo memanggil dua siswa yang sedang berbincang tadi.
"Oh Ji... Jisoo ada apa?" Tanya salah seorang dari mereka dengan gugup.
"Apa maksud kalian tadi?, Krystal memukul siapa?"tanya Jisoo lagi dengan wajah mengintimidasi.
"M..maaf m.. mmungkin kau salah dengar". jawab teman satunya.
"Aku tidak tuli, pendengaran ku tajam ,wajah ku juga rupawan, cepat ceritakan apa yang di lakukan Krystal,aku akan menjamin keselamatan kalian" ,ucap Jisoo tenang namun menakutkan bagi kedua siswa di hadapannya.
"Selama ini Jennie di bully oleh Krystal,ia memukulinya setiap hari bahkan menendangnya dengan keras". Jawab siswa itu , dengan ragu - ragu.
"Benar, Krystal dan teman- temannya menyiksa Jennie,dari awal ia kembali ke sekolah, saat itu,bersamaan saat kau dan Lisa tidak masuk ,dia menyiksa Jennie pada saat tim basket latihan,ia selalu memukuli Jennie saat kelas kosong, terkadang aku melihatnya memukul Jennie di gudang , sehingga tidak ada yang melihat mereka ,tapi kebetulan kami selalu melihatnya saat mereka melakukan aksi nya terhadap Jennie, jadi kami di ancam ". siswa satunya ikut menambahkan
"Kami takut Jisoo, sebenarnya kami ingin melapor pada guru,tapi kau tau kan orang tua Krystal adalah orang yang berkuasa, jika dibandingkan dengan kami, kami tidak ada apa - apanya " .
Jisoo terdiam, sebenarnya ia tidak perduli dengan apa yang di lakukan oleh Krystal, tapi ia benci pembullyan, apalagi ini terjadi di sekolah miliknya,dan lagi ,secara tidak langsung alasan pembullyan ini adalah dirinya,ia harus bertindak sekarang.
"Kalian tenanglah,aku akan melindungi kalian, terimakasih atas informasinya" Jisoo meninggalkan kedua siswa itu dan masuk ke kelas.
"Andai Jisoo wanita seutuhnya, aku sudah akan menembak nya menjadi kekasih ku ,ia sangat keren" ucap salah satu dari mereka.
---
"Unnie kau sudah selesai?" Tanya Lisa yang melihat Jisoo baru datang.
Bukan nya menjawab, Jisoo malah melirik ke arah Jennie yang sedang memandang nya, dan pandangan Jisoo berhenti pada punggung tangan Jennie yang terdapat bekas luka, seperti bekas infus yang di cabut paksa, Jisoo tau karena ia sudah berpengalaman dengan hal seperti ini,itu semakin membuat Jisoo ingin melindungi Jennie, sebenarnya apa yang gadis itu alami selama ini.
Sepertinya karena terlalu bersemangat untuk pergi ke sekolah,Jennie lupa menutup lukanya dengan perban atau plester?🤷🏻
Sedangkan saat ini ,Jennie senang bisa melihat wajah itu lagi, wajah yang membuat nya candu,siapa lagi kalau bukan wajah Jisoo,apalagi sekarang Jisoo menatap nya, semakin membuat jantung Jennie ingin berpindah dari tempatnya.
"Jen aku-
"Anak-anak cepat duduk di bangku kalian masing-masing "
Ucapan Jisoo terpotong oleh kedatangan gurunya, Jennie penasaran, Jisoo ingin bicara apa tadi?, Jisoo yang biasanya acuh tak acuh padanya, mulai berbicara duluan, sungguh Jennie sangat bahagia sekarang, tidak sia - sia ia memaksakan diri untuk pergi sekolah.
"Anak - anak, sekarang kita kedatangan murid baru lagi, silahkan perkenalkan nama mu " ucap mina pada seorang gadis berambut silver, yang berdiri di depan kelas dengan senyum manis nya.
"Annyeong namaku Roseanne Park, nama Korea ku Park chaeyoung,aku pindahan dari New Zealand"
Rosè memperkenalkan diri nya sambil memandang wajah teman sekelasnya satu persatu, sampai pandangan nya berhenti pada Jisoo.
"Daddy tidak pernah bercerita jika di Korea ada malaikat"batinnya
Sampai seseorang kembali mencuri perhatian nya,ia melihat wajah yang tak asing menurutnya.
"Anak itu... bukan kah dia anak yang itu?"ucap Rosè dalam hati.
"Rosè silahkan ke tempat duduk mu ,di sana" .Mina menunjuk kursi kosong di samping Krystal.
Mereka pun melanjutkan kegiatan belajar mengajar dengan khidmat.
**"
"Hei apa kau sudah tau dimana jalang itu berada?"
Tanya seorang pria berumur 20 an pada anak buahnya."Sudah Tuan, awalnya sulit, karena ternyata ayah dari gadis itu juga menyelidiki kita, tapi aku sudah mengirim mata - mata pada anak buahnya, agar bisa mengetahui keberadaan gadis itu, sekarang ia berada di Korea,ia bersekolah di TRK Internasional school" .ucap anak buah dari pria itu
"Bagus... Jong-suk lihat saja, usaha mu dengan sekuat tenaga melindungi putri mu akan sia - sia, aku akan membalaskan dendam adikku "ucap pria itu sambil mengepalkan tangannya dengan kuat.