Masih flashback ygy
JISOO POV
Setelah selesai membersihkan apartemen ku yang memang sudah bersih, aku melajukan mobil ku menuju rumah Jennie, setelah sampai, aku melihat ada beberapa bodyguard berjaga di luar gerbang,aku berteriak memberi tahu ada Jisoo blackpink lewat, dan mereka percaya, kau tau kan seberapa cantik nya Jisoo blackpink,pria mana yang akan menolak pesonanya,oke ,dan,untuk CCTV, itu hal mudah,aku bisa meretas nya,sial aku sudah seperti pencuri.
Aku melempari batu ke arah jendela kamar Jennie, jika kau bertanya dari mana aku tau letak kamar Jennie, jawabannya sederhana,aku orang yang sangat peka dan bisa membaca kepribadian seseorang,dan mengetahui hal seperti dimana,letak kamar tidur Jennie,itu sangat mudah,itu sudah pasti ada di lantai dua,yah... sejujurnya, aku hanya asal menebak, karena aku teringat film Rapunzel,di film nya, Rapunzel berada di kamar yang tinggi, jadi ku putuskan untuk melempari jendela yang ada di lantai dua,dan tadinya aku ingin berteriak "Jennie turunkan rambut mu" tapi itu tidak mungkin, waktu ku tidak banyak, setelah Jennie membuka jendelanya yang hampir pecah karena ku ,ia turun dan keluar dari rumah megah nya, kami keluar lewat gerbang belakang yang sepi,dan di luar sudah ada mobil milikku,aku pun melajukan mobilku meninggalkan rumah Jennie, tunggu ,apa barusan termasuk penculikan?.
JISOO POV END
FLASHBACK END
"Jadi...,kau sungguh tidak membenci ku?" Setelah mendengar cerita Jisoo Jennie kembali bertanya.
"Tidak Jen ,kau tau?, saat melihat mu dalam situasi seperti sekarang,aku seakan melihat eomma ku dalam dirimu" Jisoo menatap Jennie dengan tatapan sendu.
"Terimakasih, terimakasih di saat semua orang meragukanku , bahkan Daddy ku sendiri juga mewaspadai ku, tapi kau satu satunya orang yang mempercayaiku " Jennie berusaha menahan cairan bening yang mulai menggenang di pelupuk matanya.
"Hei aku akan selalu berpihak pada mu disaat seluruh dunia menghakimi mu "ucap Jisoo dengan penuh percaya diri.
"Cih manis sekali ucapan mu,apa kau bisa di percaya? , Bahkan sepertinya kau dekat dengan Krystal, hingga memiliki nama panggilan untuk nya, Iytal? cihh.." Jennie menaikkan satu alisnya dan menatap Jisoo , ia mulai teringat panggilan Jisoo pada Krystal saat waktu itu ia akan menggendong nya.
"Ya? Eumm...aku hanya menganggapnya sebagai saudara, karena dia teman masa kecil ku ,atau kau ingin mendapatkan nama panggilan juga?" Jisoo berusaha menjelaskan kepada Jennie, tunggu ,..apa hubungan mereka sebenarnya, kenapa Jennie terlihat cemburu?.
"Tidak,aku lebih suka kau memanggil namaku, karena selama ini, aku selalu di panggil, monster,jalang, anak kurang ajar, Psycho, jadi aku lebih suka ketika orang yang spesial di hidupku memanggil namaku,aku merasa keberadaan ku dianggap oleh orang lain" Jennie menunjukkan senyum terbaik nya, berusaha menutupi rasa sakit yang selama ini ia simpan.
"Baiklah Jennie, selama ada aku ,aku akan membuatmu menjadi orang yang merasa paling di cintai di dunia ini"ucap Jisoo sambil menepuk-nepuk dada nya dengan bangga.
"Ya baiklah, mari bahas hal lain,aku ingin jujur padamu,dan sebelum itu aku ingin menanyakan sesuatu" .Jennie memandang Jisoo dengan wajah serius,ia tidak ingin membiarkan hatinya semakin melayang karena ucapan Jisoo,ia takut semakin ia berharap,ia akan terhempas jauh, dan itu menyakitkan.
"Bertanyalah apapun itu,aku akan menjawabnya"
Jisoo mengelus lembut punggung tangan Jennie ."Begini Chu, melihat perubahan sikap mu yang lebih ramah padaku,dan kau yang menyebut eomma mu tadi, padahal setau ku, saat aku menyelidiki tentang mu, kau sangat sensitif jika membahas tentang eomma mu, jadi pertanyaan nya ,apa Kau sudah tau siapa aku?". Jennie mencoba bertanya dengan hati - hati,ia takut perkataan nya menyinggung Jisoo.
"Kau benar, aku menyelidiki mu setelah kau berkunjung ke rumah ku saat aku sakit, lalu dua hari kemudian setelah memastikan berulang kali, aku tau siapa kau sebenarnya, ternyata benar,kau adalah Ruby Jane rival ku di masa lalu "
Jisoo menunjukkan smirik nya dan mendekatkan wajahnya pada Jennie.Jennie agak kecewa,ia hanya di anggap rival?,yah baiklah ,setidaknya kehadiran Jennie di dunia ini di akui oleh Jisoo, walaupun hanya sebagai rival,ia membuang jauh-jauh fikiran itu dan kembali berbicara.
"Baiklah, aku juga akan jujur,aku juga menyelidiki mu setelah aku berkunjung ke rumah mu , saat aku melihat foto aunty Yeaji dan dirimu, jujur aku sangat bahagia,aku bisa bertemu dengan mu lagi Jinwoo oppa " Jennie menatap Jisoo dengan senyum penuh arti.
"Haha aku jadi ingat dulu, setiap aku mengunjungi Lab penelitian menjijikan itu,aku selalu menjadi Kim Jinwoo,dan saat aku ingin menghabiskan waktu dengan bebas ,terlepas dari ketenaran ku, aku menjadi Kim Jisoo,dan kau satu satunya orang asing selain keluarga Kim ,yang mengetahui rahasia ku , bahwa Jisoo dan Jinwoo itu orang yang sama"
Jisoo berkata sambil mengambil sesuatu di laci yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka duduk.Jennie menatap sebuah figura yang di tunjukkan oleh Jisoo dengan antusias,ia sangat senang menatap potret masa kecil dirinya dan Jisoo, yang saat itu notabenenya di kenal sebagai anak laki-laki .
"Kau masih menyimpannya?,apa masih ada lagi?"
Jisoo tersenyum bahagia melihat perubahan ekspresi Jennie, dari tadi yang ia lihat hanya tatapan kesedihan dan senyum palsu, tapi tidak saat ini, Jennie tersenyum manis sangat lucu,hingga meluluhkan hati Jisoo
"Kau bisa memiliki nya Jen,dan jika kau mau kita bisa membuat foto seperti itu pada saat momen yang lebih berharga ,mungkin?"
"Aku harap kita bisa kembali foto bersama setelah mengucap janji suci di latar, dan di lanjutkan dengan foto bersama dengan malaikat-malaikat kecil kita"batin Jennie.
"Hei Jen kau kenapa senyum - senyum seperti itu?"
Jisoo menatap heran pada Jennie yang tengah asyik dengan halusinasinya."Ahh? Tid-, tidak, tidak ada ,aku.., aku mau tidur duluan " muka Jennie memerah ia beranjak menuju kamarnya,ia sangat malu, bagaimana bisa ia berkhayal sejauh itu, bahkan hubungan nya dengan Jisoo belum jelas, apakah bisa bersatu atau malah sebaliknya .
"Sesungguhnya Aku ingin memilikimu Jen ,tapi aku tak mampu "