🍀

410 57 2
                                    

Pletakkk...

Takkkk ....

Takkk....

Takkkk....

Jendela kamar Jennie di lempari kerikil kecil dari luar, Jennie hanya terdiam dan mengabaikan nya,ia berfikir pasti itu adalah perbuatan orang-orang yang membencinya,ini adalah hari ke tiga Jennie tidak masuk sekolah, dan selama tiga hari Jennie mengurung dirinya di kamar .

Tunggu, jika benar itu perbuatan orang yang membenci Jennie, dari mana mereka tau rumah Jennie,dan bagaimana mereka mengelabuhi para bodyguard yang berjaga di luar

Takk...

Takk...

Krekkk...

Jendela kamar Jennie mendapat lemparan batu semakin banyak, hingga membuat nya retak, Jennie mulai kesal, sebenarnya siapa yang melempari batu ke arah kamarnya mengapa orang itu tau letak kamar Jennie.

Cklek

"Hei siap-

Jennie terkejut dengan pelaku yang hampir memecahkan jendela kamar nya, Jisoo? Bagaimana ia ada di sini?, dari mana ia tau kalau kamar Jennie ada di lantai dua.

"JEN AYO IKUT DENGAN KU!"
Jisoo berteriak dari bawah dengan wajah yang berseri, ekspresi yang kembali Jennie dapatkan, setelah sekian lama, karena di sekolah  ia hanya melihat wajah datar seorang Kim Jisoo.

Saat ini,Jennie sudah berada di dalam mobil milik Jisoo,ia menatap Jisoo dengan penuh tanda tanya.

"Aku tau ada banyak pertanyaan di otak mu,tahan lah dulu, hari ini mari bersenang - senang lalu setelah itu, kau boleh bertanya apapun,atau bahkan bercerita pada ku ".

Setelah berkata demikian, Jisoo melajukan mobilnya,ia sudah menyewa sebuah taman bermain terbesar di Korea,ia akan mengajak Jennie kesana hanya berdua,ia menitipkan Lisa pada Seulgi, awalnya Lisa tidak setuju, tapi setelah di bujuk, akhirnya Lisa merelakan Jisoo pergi, tadinya jika Lisa masih ngotot ingin ikut Jisoo akan memberikan obat bius padanya.

Selama perjalanan ,Jennie hanya diam membisu, moodnya masih jelek, karena kejadian di sekolah dan hinaan orang orang masih membekas di pikiran nya.

"Kau mengajak ku ke taman bermain?, kenapa sepi sekali? kemana pengunjung yang lain?,apa jangan-jangan kau menyewa tempat ini secara khusus?"

Saat baru sampai di tempat tujuan, Jennie yang dari tadi membisu akhirnya bersuara dan menghujani Jisoo dengan banyak pertanyaan.

"Sudah ku bilang bertanya nya nanti saja,ayo bersenang - senang"

Jisoo menarik tangan Jennie mengajak nya menaiki roller coaster sebagai wahana pertama yang mereka pilih.

"WAAAAAAAA JISOO WAAAAAAAA JANTUNGKU, JANTUNGKU AKAN LEPAS".

Jennie berteriak histeris saat menaiki roller coaster, sedangkan Jisoo hanya bisa menahan rasa takutnya mati - matian,ia tidak ingin kehilangan image nya di depan Jennie.

"Haaahhh...hahhhh Jiss, Jisoohhhh" nafas Jennie tersengal karena terlalu banyak berteriak dan memanggil Jisoo dengan ter engah - engah, namun terdengar seperti desahan di telinga Jisoo.

"Sial di saat seperti ini dia membuat ku merasa tak karuan, momen yang sangat tidak pas sekali "cibir Jisoo dalam hati, saat merasakan perasaan aneh pada tubuhnya.

"Kau berlebihan,ayo ke wahana selanjutnya "Jisoo kembali menarik tangan Jennie dan Jennie hanya bisa pasrah.

Saat ini mereka memasuki rumah hantu, berbeda dengan roller coaster tadi ,sekarang Jisoo tak takut sama sekali, dan jangan tanyakan keadaan Jennie, dari tadi ia sudah berteriak histeris sambil terus memeluk Jisoo dengan erat.

"WAAAAAA,JISOO ITUU...ITUU WAJAHNYA SANGAT JELEK AKU TAKUT"Jennie terus berteriak saat para hantu palsu menakut - nakutinya .

"Jen kau keterlaluan sekali, bagaimana jika mereka tersinggung?,itu hanya riasan, bagaimana jika di balik riasan itu ada wajah yang menawan" Jisoo berusaha menenangkan Jennie, tapi bukan nya Jennie yang tenang,malah hantu palsu yang di buat meleleh oleh ucapan Jisoo.

Setelah menenangkan diri saat keluar dari rumah hantu, Jennie menaiki biang Lala bersama Jisoo,ia Bisa melihat pemandangan dari sana, Jennie duduk berhadapan dengan Jisoo.

"Terimakasih" ucap Jennie memecah keheningan di antara mereka, karena sedari tadi ia maupun Jisoo hanya saling diam dan melihat pemandangan kota.

"Kau merasa lebih baik?"

"Emm... setidaknya aku bisa melupakan masalah ku sejenak, walaupun kau membuat jantungku hampir lepas "
Jennie mendekat ke arah Jisoo dan duduk di sampingnya,ia menatap wajah Jisoo.

"Kau sangat cantik Jen",tiba - tiba kalimat itu keluar dari mulut Jisoo

"Kau sedang meledek ku Jisoo?"

"Maaf ,aku hanya reflek mengungkapkan isi hati ku"

Duarr

Duarr

Suara kembang api mulai terdengar,dan terlihat sangat cantik menghiasi langit malam, mata Jennie berbinar ,ia sangat menyukai kejutan yang di buat Jisoo.

"Kau menyukainya Jen?"

"Iya aku menyukai mu"
Jennie mengalihkan pandangan nya ,yang tadinya menatap kagum pada kembang api ,dan sekarang ia menatap wajah rupawan Jisoo ia mendekatkan wajahnya pada Jisoo, dan tanpa sadar, sekarang jarak bibirnya dan bibir hati milik Jisoo hanya berjarak satu centi .

Brakk..

"Aaaa Jichuuu...." Jennie berteriak sambil memeluk Jisoo dengan erat, saat biang Lala yang mereka naiki bergoyang ,dan sepertinya macet, sehingga sekarang mereka berhenti di puncak.

Jisoo membalas pelukan Jennie dan mengelus punggung Jennie dengan lembut, sebenarnya ia juga takut dengan ketinggian .

"Tenanglah Jen,ada aku disini,kau akan baik - baik saja"

"Cihh menyebalkan kenapa harus gagal, padahal sedikit lagi bibirku mengunjungi bibir hati itu"Jennie menggerutu dalam hati ia terlalu panik dan takut sekarang,tak ada waktu untuk melanjutkan kegiatan tadi.

Setelah beberapa menit, akhirnya biang Lala yang mereka naiki kembali bergerak dan mereka segera turun dari sana.

"Kau ingin naik apa lagi Jen?" Jisoo bertanya kepada Jennie.

"Tidak,ayo pulang saja,aku lelah" sebenarnya ia masih ingin bermain dengan Jisoo, tapi Jennie menyadari wajah pucat Jisoo, Jennie khawatir,apa ini karena mereka sempat terjebak di atas, atau karena hal lain?.

"Sial aku lupa minum obat ku,ini sakit sekali"

"Aku ke toilet sebentar setelah itu kita pulang "

Jisoo pergi meninggalkan Jennie yang menatapnya dengan perasaan khawatir.

AngevilL☠️ (REUPLOAD)🚨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang