"Kau dari mana Baby?"
Lee Jong-suk yang sedang duduk di sofa bertanya pada Jennie yang baru sampai."Dari rumah teman dad" ,Jennie mendudukkan dirinya di samping sang ayah.
"Kau sudah punya teman?, Siapa itu?,apa dia anak yang baik?".Jong-suk Terus bertanya sambil mengelus kepala Jennie .
"Memang nya Daddy fikir aku apa ?, Tentu aku punya teman, mereka anak yang baik" .Jenni kesal dengan pertanyaan ayahnya.
"Mereka?,kau sudah memiliki banyak teman rupanya, ingat kontrol emosi mu dan jangan berkelahi ". Bukan tanpa alasan Jong-suk mengatakan itu,ia melihat ada luka lebam di kening anaknya,ia mengira Jennie terlibat pertengkaran di sekolah, tapi ia belum berani menanyakan alasannya, sejujurnya Jong-suk masih mewaspadai Sang anak.
"Daddy selalu mengatakan itu, selalu menyuruhku mengontrol emosi, memangnya aku apa?,aku tau sebenarnya Daddy sama saja dengan mereka, Daddy tidak mempercayai ku kan? Daddy pasti meragukanku atas kejadian itu". Jennie berkata pada sang ayah dengan nada tinggi,lalu meninggalkan sang Daddy menuju kamarnya.
"Arghhh... sial apa aku salah bicara?" .Jong-suk mengusap wajahnya kasar,ia menyesal telah menyinggung perasaan anaknya, padahal ia baru bertemu Jennie setelah kejadian itu ,tapi ia malah membuat anaknya mengingat kejadian itu lagi.
"Mommy,aku merindukanmu, hikss ini sakit sangat sakit kenapa bekas nya belum hilang" .Jennie duduk di atas kasur nya sambil memegang dadanya yang membiru.
"Jangan cengeng Jennie,lebih baik kau selidiki identitas Jisoo, semoga dugaan ku benar "ucap Jennie dalam hati dan menghapus air mata nya yang sudah mengalir .
****
Kriinggg...
Saat ini bel berbunyi, tanda bahwa seluruh siswa dan siswi harus pulang ke rumah mereka masing-masing.
"My Bunny....,kau ingin langsung pulang?"
Krystal menghampiri Jisoo yang sedang membereskan buku-bukunya.Jisoo sudah kembali ke sekolah, kondisinya sudah membaik, dari pagi tadi,Krystal selalu menempel pada Jisoo,dan Jisoo hanya menanggapi nya acuh.
Sahabat - sahabat Jisoo yang melihat itu menatap datar ke arah Krystal, terutama Jennie,ia merasa kesal, tapi ia juga takut dengan Krystal.
"Aku akan latihan untuk turnamen basket"jawab Jisoo singkat .
"Apa?,kau kan baru sembuh,kau harus istirahat yang cukup Chu ". Jennie yang mendengar ucapan Jisoo tak setuju dengan keputusan teman nya itu, Jisoo baru sembuh,ia khawatir.
"Aku melewatkan banyak latihan selama aku tidak masuk sekolah, jangan campuri urusan ku , ayo pergi Seulgi, Lisa ". Jisoo berkata dengan wajah datarnya,dan langsung meninggalkan Krystal dan Jennie.
"Kami pergi dulu cing dadah" ,seulgi melambaikan tangannya pada Jennie.
"Hei jalang, harus ku peringatkan berapa kali hah?jauhi Jisoo, Tapi kau malah menunjukkan perhatian mu padanya di depan ku?, Apa pukulan dan tendangan ku kemarin masih belum cukup hah?"
Krystal menyeret Jennie ke pojok kelas dan menjambak nya.
"Hei cepat pulang!,awas jika kalian berani mengadu pada Jisoo, atau guru, kalian akan tau akibatnya ". nayeon mengancam beberapa murid yang menyaksikan aksi Krystal terhadap Jennie dan mengusir mereka lalu menutup pintu kelas dari dalam.
"Pegang tangan nya"perintah Krystal pada sana.
Saat ini di dalam kelas hanya ada Jennie Krystal sana dan juga nayeon , mereka sering menyiksa Jennie .
Semenjak Krystal kembali dari New Zealand,ia mendengar kabar tentang Jennie yang dekat dengan Jisoo dan sahabat - sahabat nya,ia kesal dan marah, tidak boleh ada yang mengambil Jisoo nya, oleh karena itu ia selalu menyiksa Jennie sepulang sekolah, tanpa sepengetahuan Lisa Seulgi dan Jisoo, karena kembali nya Krystal ke sekolah, bertepatan dengan hari di mana Jisoo dan Lisa tidak masuk sekolah, Krystal juga sengaja menyiksa Jennie saat pulang sekolah karena saat itu lah Jennie sendirian karena Lisa dan Seulgi yang harus latihan untuk persiapan turnamen, dan sekarang Jisoo sudah kembali bersekolah tapi apa tadi?,sikap Jennie yang sok perhatian membuat Krystal murka.
Bughh...
Bughh...
Arghhh ....
Arghhh...
"Hikss Henn.. hentikan... hikss ss..sa..sakittt...hiks.."
Perut Jennie di tendang berkali - kali oleh Krystal, tangan kanan dan kirinya di pegang oleh nayeon dan sana, Krystal sengaja tidak memukul wajah Jennie,ia takut ada orang yang curiga, tapi kemarin ia kelepasan hingga membenturkan kepala Jennie ke dinding dan meninggalkan bekas lebam di sana.
"Sana, kau berjaga lah di luar,aku akan melanjutkan menyiksa si jalang ini ". Krystal memerintahkan sana untuk berjaga-jaga di depan takut ada orang yang masuk.
Bughh...
Bughh...
Argghhh
"Hei jangan berisik bodoh kenapa kau berteriak,hanya tendangan seperti itu kau kesakitan"ucap nayeon dengan penuh ejekan sambil memegang tubuh Jennie agar memudahkan Krystal menendangnya.
"Hei dengar, jika kau ingin terbebas dari ku,jauhi Jisoo ku jauhi mereka, jadilah penurut atau kau akan habis di tangan ku" ancam Krystal.
"Krystal hentikan,ayo keluar dan bawa jalang itu,aku melihat Lisa dan Jisoo akan kesini", sana memberitahu sambil menunjukkan wajah paniknya,ia melihat Jisoo dan Lisa yang masih berjalan di ujung koridor kelas .
"Sial.. padahal aku belum puas menyiksa nya". Krystal bergegas keluar dari kelas diikuti oleh nayeon yang menyeret Jennie.
.
.
."Unnie kau yakin,kau tak apa?",Lisa memandang Jisoo dengan khawatir, saat latihan tadi wajah Jisoo sangat pucat, pelatih menyarankan agar sang kapten basket di bawa ke ruang kesehatan, karena memang kemampuan Jisoo yang sudah Bagus ia mengizinkannya untuk pulang duluan.
Tapi Jisoo tidak suka berada di ruang kesehatan,ia lebih memilih beristirahat di kelas sambil menunggu seulgi.
"Aku tak apa Lili, hanya sedikit lelah". Jisoo menunjukkan senyum manisnya yang hanya diperlihatkan nya pada Lisa .
"Duduklah unnie, atau mau kususun meja-meja ini agar menjadi tempat tidur"
"Lili bagaimana jika kita bermain game sambil menunggu seulbear?"
"Aishhh apa di fikiran mu hanya ada game saja unnie?, Tapi aku bingung kenapa kau sangat jenius sehingga memiliki perusahaan dan sekolah di usia muda,aku iri.., oh ya kau kan dulu anak yang terkenal it- "
Pletakkk
Jisoo melempar kepala Lisa dengan tutup Tupperware.
"Lili sekali lagi kau bahas itu, kita pisah ranjang! " ancam Jisoo.
"Ahh ampun unnie,aku tidak bisa hidup tanpa muu...."
Ucap Lisa dramatis."Cepat ambil tutup Tupperware itu!, nanti aku di marahi appa jika tutup nya hilang "
"Cih appa memang aneh unnie, dia seperti ibu - ibu kenapa ia sangat menjaga Tupperware, bahkan saat kita memecahkan guci antik milik nya yang bernilai tinggi ia tidak marah, tapi apa kau ingat saat kita masih kelas 11, kita kehilangan botol Tupperware dan kita di usir selama dua hari dari rumah,dan berakhir tidur di apartemen mu" .
Lisa kesal dengan sikap random Soohyun, yang marah ketika mereka tak sengaja menghilangkan Tupperware, padahal mereka bisa membeli pabriknya,tapi Soohyun bilang ia hanya ingin balas dendam ,karena saat Soohyun kecil ia di marahi
habis - habisan oleh ibunya saat Tupperware nya hilang."Haha sudahlah cepat ambil tutup itu di pojok sana"
"Unnie, bukankah ini milik Jennie?"Lisa yang sudah mengambil tutup Tupperware mendekat ke Jisoo dan menunjukkan barang lain yang ia temukan,itu adalah jepit rambut berbentuk beruang, Lisa ingat tadi Jennie memakai jepit rambut itu.
"Benarkah?,aku tidak tau, jika benar kau bawa lagi saja besok dan kembalikan padanya ". ucap Jisoo cuek.
Padahal di dalam hatinya ia merasa sesuatu yang aneh, jika benar itu milik Jennie, kenapa ada di pojok kelas, sedangkan tempat mereka duduk di ada depan dan cukup jauh dengan tempat Lisa menemukan jepit rambut itu .
"Aku harus melanjutkan penyelidikan tentang Jennie, kemarin juga appa bertanya, kenapa aku berteman dengan Jennie ,Tapi ketika aku bertanya dari mana appa mengenal Jennie, ia tidak menjawab dan langsung membahas hal lain , Lee Jennie ,sebenarnya siapa kau?". Berbagai macam pertanyaan muncul di kepala Jisoo,ia semakin ingin mengetahui identitas Jennie