Chapter 12 💕

8.4K 539 20
                                    

Revan tidak berhenti memindai setiap gerakan Aluna di kamarnya. Sungguh, sulit di percaya bahwa gadis itu berhasil memikat sahabatnya.

Bukankah ini kenyataan itu sulit untuk di mengerti? Seorang Reynaldi, jatuh hati pada Aluna?

Setelah ia merasa salah paham pada Aksa sebelumnya. Pria yang ia kenali pada saat di lobby apartement memang Refal, adik kandung Reynaldi. Tapi sungguh, sulit bagi Revan memercayai bahwa pria itu menikahi Aluna, pembantunya.

Sebelumnya Revan tidak memercayai kisah cinderella dunia nyata. Terlalu aneh bila kisah cerita pada sinetron televisi terjadi di dunia nyata. Seharusnya, orang seperti Reynaldi menikahi perempuan yang berkelas bukan malah menikahi Aluna. Karena sejatinya, banyak perempuan yang rela mengantri untuk menjadi istri Reynaldi sementara pria itu justru terpikat pada Aluna!

Revan meninggalkan kamarnya untuk segera sarapan bersama yang lain.

"Ma, ada yang ingin aku tanyakan..."

"Apa, Van? Duduk dulu.. kamu mau sarapan kan?"

"Ini tentang Aluna dan Reynaldi..." Revan nampak terdiam sejenak. "Kenapa ini terasa enggak mungkin?"

"Apanya yang nggak mungkin, Van?"

"Kenapa Reynaldi menikahi Aluna?"

"Siapa, Van? Kata siapa?"

"Mama yang bilang kan? Dan kenapa setelah kecelakaan itu, Reynaldi tidak pernah menemuiku? Apakah aku banyak melewatkan waktu?"

"Van kamu mengalami hilang ingatan selama setahun terakhir."

"Iya, dokter kan sudah bilang."

"Banyak hal-hal yang kamu lupakan. Termasuk Reynaldi, jadi kamu seharusnya memaklumi beberapa hal juga kan. Memaksamu mengingat pun nggak bagus, Van. Itu bisa berbahaya. Jadi mama mohon, jangan berusaha jika itu akan berakibat fatal."

Revan hendak menjawab penuturan Citra namun suara melengking dari luar membuat Revan mengurungkan niatnya.

"Selamat pagiiiiii...."

"Ada Bu Mayang, Bu..." kata Bu Rahma.

Citra mau tak mau bangkit dari tempat duduknya.

"Terlalu pagi ya aku datang?" Tanya Mayang saat Citra menghampirinya lantas menyambut kedatangan wanita itu dengan memeluknya.

"Kamu sudah sarapan, May?" Tanya Citra.

"Belum, Mbak. Niatnya memang mau ikut sarapan disini..." Mayang terkekeh geli sekaligus malu.

Kedatangan Mayang tentu membuat Revan semakin yakin bahwa benar, Reynaldi menikahi Aluna.

"Selamat pagi, Revan.." sapa Mayang pada pria itu. "Revan enggak lupa sama tante kan?"

"Pagi juga, Tan. Tidak, Tan... tumben bertamu pagi-pagi sekali?"

"Apa kedatanganku menganggu?" Ledek Mayang. "Saya datang kesini karena rindu dengan Aluna dan juga calon cucu saya. Semenjak mama kamu bilang kalau Aluna hamil, tante enggak sabar buat dateng kesini. Kemarin Aluna ke rumah untuk berkunjung. Nunggu bulan depan kok rasanya terlalu lama sekali.. jadi tante datang saja. Nggak apa-apa 'kan?" 

"Duduk dulu, Mbak..." pinta Citra.

"Ini  aku bawakan makanan buat kalian." Mayang menyodorkan buah tangan pada Citra. "Aluna dimana?"

"Ada di kamar Revan..." jawab Citra. "Bu Rahma, tolong bawa makanannya ke belakang dan simpan di piring, ya? Nanti di sajikan saja..."

"Baik, Bu..."

Our Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang