Masih flashback
Open order pdf yaa.. bisa di order via wa di 089633021705 / 088973689642 (klik link wa di bio agar terhubung ke wa langsung)
Harga pdf our baby 45k saja... ebook tersedia, di kbm aplikasi jg ada..
Promo pdf bayar 50k dpet 3 judul novel, bebas pilih judul yaaa.. cuma bayar 50k dapat 3 judul... novel yg di kirim tentunya versi tamat/ending... bukan setengah2 yaa...
Happy reading.. maaf bosenin yaa...
***
Katanya, Aluna hanya perlu memberikan hatinya pada Revan semata. Maka, Revan akan memberikan segalanya untuk Aluna.
Trauma yang di alami oleh Revan begitu membekas. Ia sangat memercayai Rima lantas wanita itu mengkhianatinya padahal selama ini, tidak ada yang kurang darinya. Mungkin karena Revan memang sama sekali tidak menyentuh Rima sebelum mereka sah dalam ikatan pernikahan.
Detik itu, Revan hanya ingin meminta hati Aluna. Tidak lebih. Karena baginya, hati yang tulus sudah lebih dari cukup. Aluna tidak seperti wanita kebanyakan yang akan senang hati menghabiskan uangnya. Justru gadis itu bersikap sebaliknya saat Revan membawa pulang beberapa potong baju.
"Yang kemarin saja belum di pakai..." sahut Aluna kala Revan kembali membawa pulang hadiah.
"Simpan saja untuk lain kali kamu pakai, Aluna..." kata Revan tidak mau ambil pusing. Dia senang bisa membelikan pakaian untuk Aluna, di tambah melihat binar di mata gadis itu saat mendapati bahwa ia membawa hadiah.
Keputusan Revan untuk menikahi Aluna sedikit menghibur dirinya dari rasa sakit atas pengkhianatan Rima. Setidaknya, kehadiran Aluna di hidupnya sedikit mengubah kesedihannya.
Katakan saja ia memanfaatkan Aluna untuk melupakan masa lalunya itu. Katakan saja bahwa ia sejahat itu.
***
"Undangan dari Rima dan Reynaldi..." kata Citra. "Kamu tidak perlu datang, jika belum siap."
Revan menerima surat undangan pertunangan itu dengan gamang.
"Kenapa aku nggak boleh datang? Kali ini, kita berdua sama-sama memiliki pasangan... aku juga akan mengundangnya pada pesta pernikahanku nanti."
"Terserah kamu saja..."
Revan terlihat menekuri undangan di tangannya, nama Rima yang bersanding dengan Reynaldi sedikit menggores luka di hatinya. Seakan tersadar bahwa selama ini pengorbanannya menunggu Rima hanya sia-sia. Mungkin, karena Rima menempatkan Reynaldi di hatinya maka berat bagi gadis itu untuk menerima ajakan pernikahan darinya.
Miris.
Aluna yang hendak turun berhenti sejenak melihat Revan yang sedang menatap kertas undangan di tangannya. Ia sudah mengetahuinya lebih dulu soal undangan tersebut. Dan cukup sadar diri jikalau Revan nampak tercenung untuk beberapa saat.
Pasti berat bagi Tuan Revan untuk menerima kenyataan ini, kata batin Aluna.
Citra menemui Aluna yang sibuk menata pakaiannya yang sudah di bersihkan oleh pelayan.
"Lun..." panggil wanita itu di ambang pintu. Merasa namanya di panggil, Aluna menoleh serta terkejut dalam beberapa saat.
"Iya, bu..." meski hubungan mereka masih canggung antara mertua dan menantu, Aluna berdiri—meninggalkan pekerjaannya—gadis itu menghampiri Citra.
"Sini duduk.." Citra menepuk sofa yang telah ia duduki di kamar putranya.
Melihat Aluna nampak gugup ketika duduk di sampingnya, Citra mengulas senyum lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
RomanceAluna di landa kebimbangan saat kecelakaan itu merenggut ingatan suaminya. Kenangan saat bersamanya seakan terhapus dalam ingatan sang suami. Hingga Aluna memutuskan kembali bekerja sebagai Pembantu di kediaman Citra Hadjiwijaya. Sikap Revan yang t...
