Chapter 19 💕

11.7K 768 38
                                        

Pdf 45k ya... bisa d order via wa 089633021705/     
https://wa.me/6288973689642

Happy reading

***

Revan membuka matanya setelah kepergian Citra. Pria itu menatap Rendi dengan sorot menyelidik. Sebenarnya, sejak tadi dia sudah sadar dari pingsannya. Hanya saja, Revan memilih memejamkan mata dan mencuri dengar obrolan adik dan mamanya.

"Mas sudah bangun?" Tanya Rendi. "Kepalanya masih sakit, Mas?"

Revan bangun dari posisinya. "Antar aku ke rumah Reynaldi..."

"Tapi, Mas..."

Revan menatap tajam adiknya itu. "Antar atau aku pergi sendiri!" Ancam pria itu. "Dan, oh ya... apa benar, Aluna adalah istriku? Jika iya, kenapa itu bisa terjadi?"

"Sebaiknya kita kesana sekarang," sahut Rendi. "Akan aku jelaskan di perjalanan nanti." Rendi lebih dulu keluar dari ruangan rawat inap Revan sambil mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Reyhan. Namun, sayang sekali kalau Reyhan memilih mengabaikan panggilan dari adiknya itu.

Di sepanjang perjalanan, Rendi mulai menceritakan perjalanan kisah Revan selama setahun ini bersama Aluna. Hanya garis besarnya saja. Sulit di percaya, bahwa benar... dia telah menikahi Aluna, adik dari seorang pengkhianat!

Mengingat kembali bagaimana pengkhianatan Reynaldi bersama Rima menciptakan kemarahan yang lain dalam benaknya. Kenapa, dari sekian banyak perempuan, Aluna adalah salah satu anggota keluarga Rey? Orang yang telah merebut kekasihnya?!

Revan berdecak kesal sambil keluar dari mobil Rendi setelah mereka sampai di kediaman keluarga Hadi. Pria itu berhenti di ambang pintu kala matanya melihat Aluna yang sedang menunduk karena keputusannya membuat mama nya kecewa. Semua orang yang ada disana sama sekali tidak menyadari keberadaannya.

"Saya tahu, Revan memiliki satu kesalahan yang mungkin kamu tidak bisa menerimanya. Lun, dia pasti akan menyesalinya suatu saat nanti. Untuk saat ini, kumohon... jangan ambil hati apapun ucapan dan sikapnya, kamu tahu kan? Dia mencintaimu sebelum ini... jadi, kumohon..."

"Berhenti memohon, Ma. Pasti ada alasan kenapa aku melupakannya dari ingatanku!" Suara itu datang dari bibirnya sendiri. Revan merasa geram melihat mamanya memohon pada Aluna agar membatalkan gugatannya?

Revan berdecak, dia bahkan sama sekali tidak terpengaruh. Berpisah? Baiklah.. jika itu pilihan Aluna! Toh, dia tidak ingin melihat Reynaldi hidup bahagia setelah menghancurkan perasaannya! Rey harus merasakan bagaimana hatinya hancur, jika melihat hati adiknya terluka.

Bukankah itu adil?

Semua orang menoleh pada sumber suara dimana Revan sudah berdiri disana bersama Rendi di belakangnya.

"Revan," ucap Citra lirih. Tidak percaya dengan kedatangan putranya yang saat ini sudah berdiri disana dengan wajah angkuh. Seolah, tidak terima melihat mamanya memohon-mohon pada orang lain!

"Jangan pernah memohon pada siapapun. Aku melupakannya karena mungkin saja—dia bukan orang yang seharusnya aku ingat..."

"REVAN!" Teriak Citra, sesaat matanya menoleh untuk melihat reaksi Aluna yang nampak tertegun mendengar penuturan Revan yang tentu saja mengguncang perasaannya.

Bukan saja Aluna yang merasa tertegun mendengar penuturan yang di lontarkan oleh Revan, bahkan Mayang dan Reyhan juga.

Revan maju selangkah, nampak terlihat angkuh atas sikapnya. Bahkan, Revan seakan tidak memiliki hati saat matanya bertemu dengan tatapan Aluna yang nampak terluka.

"Kenapa aku harus mengingatnya? Jika dia adalah adik dari seorang pengkhianat yang telah mengambil kekasihku! Dia pantas untuk tidak pernah kuingat lagi..." kata-kata Revan seakan menggores membentuk sebuah sayatan di hati Aluna. Sakit... hingga berdarah-darah.

Our Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang